Trump Akan Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus: Dia Mencintai Dunia
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan hadiri pemakaman Paus Fransiskus di Roma bersama Ibu Negara Melania Trump sebagai bentuk penghormatan terakhir.
Trump menyatakan bahwa Paus adalah sosok yang mencintai dunia dan bekerja keras untuk kebaikan umat manusia. Ia juga memerintahkan pengibaran bendera Amerika Serikat setengah tiang sebagai penghormatan. Pemakaman ini menunjukkan hubungan antara Trump dan komunitas Katolik serta penghargaan atas warisan kepemimpinan Paus yang penuh kasih dan perdamaian.
Dibawah ini KEPPOO INDONESIA akan membahas tentang Trump akan hadiri pemakaman Paus Fransiskus dia mencintai dunia.
Kehadiran Trump dan Melania di Roma
Donald Trump secara pribadi menyatakan niatnya untuk menghadiri pemakaman tersebut melalui unggahan di platform Truth Social. Ia menuliskan dengan penuh semangat, “Melania dan saya akan menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Roma. Kami berharap dapat hadir di sana!”. Pernyataan ini menunjukkan sikap hormat dan keterlibatan dirinya serta keluarga dalam menghadapi peristiwa besar keagamaan dan kemanusiaan ini.
Kehadiran Trump ini menegaskan hubungan yang telah ia jaga dengan komunitas Katolik. Namun, selama ini diakui sebagai salah satu kelompok sosial penting di Amerika Serikat dan secara internasional. Selain itu, kehadiran Presiden seperti Trump dalam peristiwa pemakaman seorang paus mencerminkan rasa hormat terhadap tokoh keagamaan yang selama ini memiliki pengaruh besar dalam kehidupan jutaan orang.
Informasi Gembira bagi pecinta bola, Ayo nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda, Segera download!

Menghormati Sosok yang Mencintai Dunia
Trump menyampaikan penghormatan secara pribadi terhadap Paus Fransiskus yang baginya adalah “orang baik” yang “mencintai dunia”. Dalam sebuah acara di Gedung Putih untuk memperingati Paskah. Trump mengungkapkan, “Ia orang baik, ia bekerja keras dan mencintai dunia,” yang menggambarkan kedekatan emosional serta apresiasinya terhadap pemimpin spiritual tersebut.
Selain itu, Trump juga menulis di media sosialnya, “Beristirahatlah dalam damai Paus Fransiskus! Semoga Tuhan memberkatinya dan semua yang mencintainya!” yang menunjukkan perasaan duka cita dan doa terbaik bagi almarhum.
Warisan Paus Fransiskus yang Mendunia
Paus Fransiskus dikenal sebagai paus yang membawa semangat pembaruan dan kesederhanaan dalam kepemimpinannya. Ia adalah paus pertama dari Amerika Latin dan anggota pertama dari ordo Jesuit yang memimpin Gereja Katolik. Kini menjadikannya sosok pemimpin yang unik dan bersejarah. Sepanjang masa tugasnya, Paus Fransiskus secara tegas menunjukkan keberpihakan kepada orang miskin, mendorong dialog antar agama. Serta mendesak kepedulian terhadap lingkungan dan keadilan sosial.
KBRI Vatikan bahkan menyebutkan, “Kita akan mengenang Paus Fransiskus sebagai seorang Paus perdamaian… yang tidak kenal lelah menyerukan perdamaian dan menunjukkan kedekatannya dengan mereka yang menderita akibat perang,” mempertegas citra Paus sebagai pemimpin yang menaruh perhatian pada isu-isu kemanusiaan dan dunia yang lebih damai.
Dalam pidato-pidato dan pesannya, Paus Fransiskus sering menyerukan perlunya persaudaraan universal dan penghargaan terhadap martabat setiap manusia, tanpa memandang latar belakang. Pesan kesetaraan dan keadilan menjadi tema utama dalam kepemimpinan Paus yang juga dikenal dengan ajaran “Fratelli tutti” atau “Semua Saudara” dan dokumen lingkungan hidupnya, “Laudato Si”.
Baca Juga:
Pemakaman dan Rangkaian Acara Penghormatan
Pemakaman Paus Fransiskus direncanakan berlangsung lima hari setelah wafatnya. Yaitu pada Jumat, 25 April 2025, di Lapangan Santo Petrus, dipimpin oleh Kardinal Dekan Dewan Kardinal. Namun. karena belum ada seorang paus baru yang terpilih. Sebelum pemakaman, jenazah Paus akan disemayamkan terbuka selama tiga hari di Basilika Santo Petrus. Namun, memberikan kesempatan kepada ribuan umat untuk memberikan penghormatan terakhir.
Meskipun proses pemakaman akan dilakukan secara sederhana sesuai instruksi Paus dalam surat wasiatnya. Namun kehadiran sejumlah pemimpin dunia, termasuk Donald Trump dan Melania, menjadi lambang betapa besarnya pengaruh Paus Fransiskus pada dunia internasional.
Selain itu, ada catatan penting yang membedakan Paus Fransiskus dengan para paus sebelumnya. Ia memilih dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, bukan di bawah Basilika Santo Petrus di Vatikan. Mengingat kedekatannya dengan gereja yang biasa ia kunjungi setiap Minggu pagi untuk menghormati Bunda Maria.
Reaksi Dunia atas Wafatnya Paus Fransiskus
Kematian Paus Fransiskus disambut dengan duka cita yang mendalam dari berbagai pemimpin dunia dan tokoh internasional yang mengakui warisan spiritual dan sosialnya. Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang juga merupakan penganut Katolik Roma. Namun, memuji Paus Fransiskus sebagai pemimpin “tidak seperti siapa pun sebelum dia” dan menyatakan, “Paus Fransiskus akan dikenang sebagai salah satu pemimpin paling berpengaruh di zaman kita dan saya merasa lebih baik karena mengenalnya”.
Para tokoh politik dari berbagai spektrum ideologi di Amerika juga memberikan penghormatan. Misalnya, Menteri Luar Negeri Marco Rubio mengatakan “kami bersama dalam doa dengan umat Katolik di seluruh dunia untuk ketenangan jiwa Paus dan untuk masa transisi bagi Gereja Katolik”. Sementara tokoh Demokrat Hakeem Jeffries mengenang pidato Paus kepada sidang gabungan Kongres AS sebagai acara yang “berhasil dan bipartisan”.
Mantan Wakil Presiden Kamala Harris, yang pernah berlaga dalam pemilihan presiden melawan Trump. Namun, menyebut Paus Fransiskus sebagai pemimpin visioner yang “mendorong kita untuk melindungi planet kita, memperjuangkan gereja yang lebih inklusif, dan peduli terhadap semua anak Tuhan – terutama yang paling rentan”.
Indonesia juga memberikan respons yang hangat dan penuh penghormatan. Menteri Luar Negeri Sugiono menyatakan, “Beliau adalah seorang tokoh yang sangat peduli pada kemanusiaan, sangat dekat, memiliki keberpihakan kepada orang miskin, dan kasih sayang terhadap sesama yang begitu luar biasa”. Pemerintah Indonesia berencana mengirimkan perwakilan menghadiri pemakaman tersebut, menunggu jadwal resmi dari Vatikan.
Tokoh-tokoh dunia lainnya, seperti Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Kini juga menyampaikan belasungkawa resmi atas wafatnya Paus yang dianggap sebagai teladan kesederhanaan dan kepedulian sosial. Bahkan Perdana Menteri Giorgia Meloni dari Italia mengungkapkan kesedihan mendalam atas kehilangan “seorang gembala hebat” yang pernah menjadi teman dan penasihatnya.
Penyebab Wafat dan Kondisi Kesehatan Paus Fransiskus
Menurut penjelasan resmi dari kantor pers Vatikan, Paus Fransiskus meninggal akibat serangan stroke yang diikuti oleh gagal jantung yang tidak dapat dipulihkan. Kondisi kesehatannya sempat memburuk akibat berbagai penyakit, termasuk episode gagal napas akut, hipertensi arteri, dan diabetes tipe II yang dideritanya.
Sebelum wafat, Paus sempat dirawat di Rumah Sakit Gemelli selama lebih dari lima minggu sejak Februari 2025 akibat bronkitis dan pneumonia bilateral. Meski demikian, Paus sempat tampil di hadapan publik terakhir kali saat menyampaikan berkat “Urbi et Orbi” pada misa Minggu Paskah. Sehari sebelum kematiannya, memberikan pesan terakhir yang sarat dengan harapan akan perdamaian dunia.
Terima kasih telah mengisi waktu anda untuk mengetahui informasi tentang Trump Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus. Mari simak berita-berita lainnya hanya di KEPPOO INDONESIA kami akan memberikan banyak lagi informasi penting yang harus di ketahui.
Sumber informasi gambar:
- Gambar Pertama dari detik.com
- Gambar Kedua dari metrotv