FBI Peringatkan Serangan Siber China Makin Mengancam, AS Berada di Ambang Bahaya Besar!

bagikan

Serangan siber China makin mengancam AS dengan serangan bertubi-tubi yang menargetkan infrastruktur kritis seperti telekomunikasi, energi, dan sektor perairan.

FBI Peringatkan Serangan Siber China Makin Mengancam, AS Berada di Ambang Bahaya Besar!

Amerika Serikat saat ini menghadapi ancaman besar dari serangan siber yang semakin agresif dan canggih yang berasal dari kelompok peretas yang didukung pemerintah China. FBI telah memperingatkan bahwa penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam operasi siber oleh China semakin memperburuk tingkat ancaman ini.

Dengan berbagai upaya yang menargetkan infrastruktur kritis AS seperti sektor telekomunikasi, energi, dan perairan. Dibawah ini KEPPOO INDONESIA akan membahas tentang serangan siber China makin mengancam AS.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Ancaman Siber China terhadap Amerika Serikat

Pejabat FBI menyatakan bahwa serangan siber yang dilakukan oleh kelompok hacker China tidak selalu berhasil. Namun penggunaan AI memberikan keuntungan signifikan dalam percepatan dan efisiensi aksi penyerangan tersebut. Operasi ini sangat canggih dan sering kali tidak terdeteksi dalam jangka waktu yang lama, memungkinkan pelaku untuk menyusup, mengumpulkan data, serta memetakan jaringan yang menjadi target secara efektif.

Kelompok-kelompok peretas seperti Volt Typhoon dan Salt Typhoon telah menunjukkan skala dan tingkat ancaman yang tinggi. Misalnya, Volt Typhoon berhasil memanfaatkan ratusan router lawas untuk membentuk botnet dan menyusup ke infrastruktur kritis AS guna melancarkan serangan siber berskala besar yang bersifat destruktif. Sementara itu, Salt Typhoon telah membobol setidaknya sembilan perusahaan telekomunikasi dan jaringan pemerintah AS pada tahun sebelumnya. Serta menargetkan lebih dari seribu perangkat Cisco dengan serangan terbaru.

Para penyerang ini umumnya memanfaatkan metode sederhana seperti menargetkan perangkat lama yang sudah tidak menerima pembaruan keamanan atau patch dari produsennya. Mereka mengeksploitasi kerentanan yang belum diperbaiki untuk menyusup ke dalam sistem dan kemudian bergerak secara lateral dalam jaringan guna mendapatkan akses yang diinginkan.

Informasi Gembira bagi pecinta bola, Ayo nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda, Segera download!

shotsgoal apk  

Peran Kecerdasan Buatan dalam Serangan Siber

Kecerdasan buatan telah menjadi elemen penting yang memperkuat kemampuan serangan siber China. FBI melalui Deputi Asisten Direktur Cynthia Kaiser menjelaskan bahwa AI digunakan pada setiap tahap dalam operasi penyerangan mulai dari penyusupan hingga pemetaan jaringan di dalam sistem target. AI membantu pelaku untuk mengidentifikasi langkah selanjutnya dengan lebih cepat dan efektif, yang secara praktis memperbesar dampak dari serangan tersebut.

Selain meningkatkan efisiensi serangan. AI juga digunakan untuk mengembangkan bentuk-bentuk penipuan yang semakin canggih. Teknologi deepfake misalnya. Memungkinkan penyerang menyamar sebagai tokoh penting seperti CEO dan menipu karyawan untuk melakukan transfer uang atau pengaturan rapat daring yang mendesak. Taktik semacam ini memiliki dampak finansial yang besar bagi perusahaan yang menjadi korban. Dan FBI terus mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap penipuan digital yang dikembangkan melalui AI.

Baca Juga: Tragedi Mengerikan! Ledakan Dasyat di Pelabuhan Terbesar Iran Tewaskan 14 Orang dan Lukai 750 Korban

Dampak dan Upaya Penanggulangan

Serangan-serangan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok ini tidak hanya menimbulkan kerusakan teknis. Tapi juga berdampak terhadap keamanan dan ekonomi nasional AS. Termasuk pencurian data penting dan inovasi teknologi yang bernilai tinggi. FBI menegaskan terus berupaya menanggapi pelaku negara dan penjahat siber bermotivasi finansial yang menggunakan AI untuk memperluas skala dan kecepatan serangan mereka.

FBI dan pihak berwenang lainnya telah melakukan operasi pengamanan dan pengatasan. Seperti operasi bersama untuk menonaktifkan botnet besar yang digunakan oleh kelompok hacker China. Contohnya, operasi penanggulangan botnet yang menginfeksi ratusan ribu perangkat. Termasuk router dan perangkat Internet of Things, yang berhasil membebaskan perangkat-perangkat tersebut dari kontrol peretas China.

FBI juga secara aktif memonitor adopsi AI dalam dunia siber. Menganalisis negara mana yang menggunakan teknologi ini dan bagaimana AI diaplikasikan pada setiap tahap serangan. Hal ini bertujuan untuk memperkuat pertahanan dan menyiapkan langkah antisipatif sebelum ancaman dapat berkembang menjadi serangan yang lebih serius.

Fokus pada Infrastruktur Kritis

Ancaman terhadap infrastruktur kritis seperti jaringan listrik, sistem pengolahan air, sektor energi. Dan transportasi menjadi sorotan utama dalam peringatan FBI serta pejabat keamanan nasional AS. FBI Director Christopher Wray dalam kesaksiannya di hadapan Komite Kongres Amerika Serikat menegaskan bahwa hacker China telah “memposisikan diri” di infrastruktur Amerika sebagai persiapan untuk dapat menghancurkan dan merusak sistem penting tersebut ketika waktu yang tepat tiba.

Serangan yang sukses dapat memiliki dampak langsung terhadap keamanan warga dan kelangsungan hidup komunitas. Oleh karena itu, Wray mengingatkan bahwa ancaman ini memerlukan perhatian publik yang serius dan segera.

Metode Serangan yang Digunakan

Kelompok hacker China sering memanfaatkan router kecil milik bisnis dan rumah yang sudah tua dan tidak mendapat pembaruan perangkat lunak seperti yang terlihat pada aktivitas botnet KV dan Volt Typhoon. Cara ini memberikan akses mudah yang dipadukan dengan metode “living off the land”. Yaitu menggunakan alat dan perangkat lunak yang sudah ada di sistem korban agar tidak mudah dideteksi.

Botnet yang dikelola kelompok-kelompok ini juga digunakan untuk kegiatan pemindaian skala besar dan percobaan eksploitasi kerentanan software yang umum seperti Atlassian Confluence dan Ivanti Connect Secure yang menjadi target di sejumlah operasi.

Ketegangan dan Tanggapan Pemerintah AS

Sikap keras dikemukakan oleh pejabat tinggi Amerika seperti FBI Director Wray dan pejabat lainnya yang menegaskan bahwa operasi seperti penonaktifan botnet hanyalah awal dari perjuangan panjang untuk melindungi negara dari ancaman siber China. Pemerintah Biden melalui berbagai kebijakan berupaya meningkatkan pertahanan digital dan kemitraan dengan sektor swasta guna mencegah infiltrasi lebih lanjut.

Deputy Attorney General Lisa Monaco menyebut bahwa pendekatan Departemen Kehakiman AS sudah bergeser ke fokus pada gangguan aktif terhadap operasi peretas dan pelaku siber, tidak hanya mengandalkan penuntutan hukum saja.

Kesimpulan

Amerika Serikat saat ini berada dalam situasi bahaya besar terhadap serangan siber yang semakin agresif dan canggih. Dari kelompok peretas China yang didukung pemerintah. Penggunaan kecerdasan buatan semakin meningkatkan kemampuan pelaku dalam penetrasi dan eksploitasi sistem infrastruktur kritis AS dengan potensi kerugian besar di berbagai sektor vital.

FBI dan pihak berwenang terus berupaya mengantisipasi, mengatasi, dan mengurangi risiko dengan langkah-langkah strategis. Termasuk operasi pengamanan botnet besar dan peningkatan kesadaran serta proteksi terhadap penipuan AI yang kian berkembang.

Ancaman ini memperlihatkan bahwa dunia digital dan keamanan nasional kini saling berkaitan erat. Di mana pertahanan siber yang kuat menjadi komponen vital bagi ketahanan negara dan keselamatan warga Amerika Serikat. Semua pihak, mulai dari pemerintah, sektor swasta, hingga masyarakat umum. Harus meningkatkan kewaspadaan dan kerjasama untuk menghadapi dan mengurangi dampak ancaman ini seiring dengan kemajuan teknologi yang terus berkembang.

Terima Kasih Telah Membaca Informasi tentang serangan Siber China makin mengancam AS. Mari simak berita-berita lainnya yang ada di KEPPOO INDONESIA kami akan memberikan banyak lagi informasi penting yang harus di ketahui.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari Darkreading.com
  2. Gambar Kedua dari Bisnis Tekno

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *