May Day 2025: Ribuan Buruh Padati Monas, Prabowo Ikut Turun Tangan
Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2025 di kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat menjadi sorotan utama dengan hadirnya ribuan massa dari berbagai aliansi buruh.
Acara ini diprediksi dihadiri sekitar 200.000 orang dengan panggung megah yang telah berdiri menghadap ke Istana Negara, menjadi simbol perayaan dan seruan bagi pembelaan hak-hak buruh. Presiden RI Prabowo Subianto juga dijadwalkan hadir untuk memberikan sambutan dan menyapa para pekerja dari atas panggung utama.
Di bawah ini KEPPOO INDONESIA akan membahas perayaan May Day 2025 di Monas yang meriah dan penuh makna bagi perjuangan buruh.
Kedatangan Massa Buruh di Monas
Sejak pagi hari, ribuan buruh mulai berdatangan ke kawasan Monas menggunakan berbagai moda transportasi seperti armada bus dan angkutan kota (angkot). Massa yang mengenakan seragam aliansi masing-masing turut membawa berbagai atribut aksi, seperti poster, spanduk, dan bendera yang semakin menyemarakkan suasana.
Suara teriakan dan yel-yel bergema sebagai wujud semangat perjuangan mereka dalam memperjuangkan hak-hak kaum pekerja. Long march dari titik kumpul menuju panggung utama menjadi bagian ritual yang mengawali rangkaian acara May Day tahun ini dengan penuh semangat dan harapan.
Informasi Gembira bagi pecinta bola, Ayo nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda, Segera download!
Panggung Megah, Simbol Aksi dan Hiburan
Panggung utama May Day 2025 dibangun megah dengan latar belakang ikon cawan Monas yang megah, menghadap langsung ke Istana Negara. Ini menjadi titik fokus acara yang tidak hanya sebagai panggung pidato, tetapi juga sebagai panggung hiburan bagi para buruh.
Sebelum sambutan resmi oleh Presiden Prabowo Subianto, berbagai hiburan musik telah diisi oleh grup ternama seperti Tipe-X dan Wali, dipandu oleh host Raffi Ahmad. Kehadiran panggung megah ini menandai semangat peringatan yang menggabungkan unsur perjuangan dan hiburan dalam sebuah pesta rakyat.
Pengamanan Ketat di Sekitar Monas
Dalam rangka memastikan kelancaran dan keamanan peringatan May Day, aparat keamanan melakukan pengamanan ketat di lokasi. Sebanyak 13.252 personel gabungan diterjunkan, terdiri dari aparat Polri sebanyak 9.591 personel, TNI 3.385 personel, dan 276 personel dari pemerintah daerah.
Pengamanan juga dilakukan dengan pemeriksaan menggunakan metal detektor dan pemeriksaan badan oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Meskipun begitu, arus lalu lintas sekitar Monas tetap berjalan normal tanpa penutupan ruas jalan besar secara penuh, dengan pengaturan yang bersifat situasional pada hari tersebut.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Hadir dan Menyapa Buruh
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, hadir dalam peringatan May Day 2025 yang berlangsung di Monas. Prabowo tiba sekitar pukul 10.00 WIB mengenakan pakaian coklat dan topi biru, dan langsung menyapa para buruh dengan hangat, menyalami massa yang menyemut serta melayani permintaan foto.
Didampingi sejumlah menteri serta pimpinan DPR dan juga pimpinan serikat buruh dari KSPI dan KSPSI, kehadiran Presiden dan jajaran pejabat tinggi negara menjadi wujud dukungan pemerintah terhadap perjuangan buruh dan penguatan sinergi antara pemerintah, pengusaha, dan pekerja. Presiden dijadwalkan akan memberikan pidato sebagai salah satu puncak acara May Day.
Tuntutan dan Harapan Kaum Buruh
Di balik kemeriahan hiburan, peringatan May Day 2025 juga menjadi wadah penting bagi buruh untuk menyampaikan aspirasi mereka. Aliansi buruh mengangkat isu-isu krusial seperti penghapusan sistem outsourcing, penetapan upah layak, dan pembentukan Satgas PHK.
Mereka juga menuntut jaminan perlindungan pekerja serta pemberantasan korupsi yang dinilai menghambat kesejahteraan buruh. Sejumlah organisasi buruh turut menyerukan pembatalan Undang-undang Omnibuslaw Cipta Kerja dalam aksi May Day 2025.
Mereka menuntut kepastian dan jaminan kerja yang layak, termasuk pengakuan status bagi pengemudi ojek daring dan pekerja sektor informal. Tuntutan ini disuarakan melalui yel-yel, spanduk, dan pernyataan terbuka yang ditujukan kepada pemerintah.
Selain buruh, para petani yang turut serta dalam peringatan May Day juga menyuarakan keresahan mereka. Mereka mengeluhkan sulitnya akses lahan serta ketidakberdayaan menghadapi penggusuran dan pengambilalihan lahan oleh perusahaan besar. Para petani berharap pemerintah memberi perhatian serius dan dukungan nyata demi kehidupan yang lebih layak.
Kesimpulan
Perayaan May Day 2025 di Monas Jakarta menjadi momentum penting bagi buruh dan pekerja untuk bersatu menyuarakan hak-hak mereka. Acara ini dimeriahkan dengan panggung megah, hiburan, serta pengamanan ketat. Kehadiran Presiden Prabowo Subianto dan pejabat negara mencerminkan sinergi antara pemerintah dan elemen pekerja.
Namun, yang terpenting adalah agar aspirasi yang telah dikemukakan dapat menjadi dasar kebijakan yang memperkuat kesejahteraan kaum buruh dan menjaga keadilan di dunia kerja Indonesia. May Day 2025 membawa harapan baru bagi masa depan pekerja yang sejahtera, adil, dan bermartabat.
Simak dan ikuti terus KEPPOO INDONESIA agar Anda tidak ketinggalan berita informasi menarik lainnya yang terupdate setiap hari.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.suarasurabaya.net
- Gambar Kedua dari nasional.kompas.com
