|

7 Buah yang Pernah Ada di Dunia Namun Kini Menghilang Tanpa Jejak

bagikan

Buah-buahan dan sayuran telah menjadi bagian penting dari peradaban manusia selama ribuan tahun, sebagian dari jenis-jenis ini telah dipelihara. Namun ada 7 buah yang pernah ada di dunia namun kini menghilang tanpa meninggalkan jejak.

7 Buah yang Pernah Ada di Dunia Namun Kini Menghilang Tanpa Jejak

Ada beberapa jenis yang dulunya sangat dikenal dan digunakan oleh masyarakat, bahkan memiliki nilai penting secara budaya dan ekonomi, namun seiring berjalannya waktu, buah dan sayur tersebut perlahan menghilang dan lenyap dari peredaran, bahkan hampir terlupakan. Dibawah ini KEPPOO INDONESIA akan mengupas tujuh buah dan sayur yang pernah populer di masa lampau namun kini menghilang, meninggalkan cerita dan legenda yang menarik untuk dikenang.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

1. Silfium

Silfium

Silfium adalah tanaman yang sangat berharga bagi bangsa Romawi kuno. Tanaman herbal ini dikenal luas dan digunakan tidak hanya sebagai bumbu dalam memasak tetapi juga memiliki fungsi obat yang luar biasa. Silfium dipercaya mampu mengatasi berbagai penyakit seperti demam, menggigil, mual, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan nyeri.

Lebih menarik lagi, silfium juga digunakan sebagai alat kontrasepsi alami. Akibat pemanfaatan yang sangat masif dan kurangnya metode budidaya yang efektif, silfium akhirnya punah secara alami. Bahkan, sampai sekarang, keberadaannya masih menjadi misteri karena tidak ditemukan lagi di alam.

Kepunahan silfium menjadi contoh penting bagaimana sumber daya alami dapat habis jika tidak dikelola dengan baik. Selain nilai medis dan kulinernya, tanaman ini menjadi simbol kapitalisme Romawi yang belum berkelanjutan.

2. Matoa

Matoa

Pohon tava atau yang lebih dikenal dengan nama ilmiah Pometia pinnata, tumbuh di wilayah Asia Tenggara dan beberapa kepulauan Pasifik seperti Sri Lanka. Matoa merupakan buah yang dihasilkan oleh pohon ini setelah proses yang bisa memakan hingga tiga bulan.

Dahulu, buah matoa menjadi salah satu makanan pokok penduduk asli di kepulauan Pasifik, sangat penting dalam pola makan mereka. Buah ini memiliki rasa yang unik dan tekstur yang lezat, menjadikannya favorit di wilayah tersebut.

Kini, meskipun beberapa pohon matoa masih dapat ditemukan di kepulauan Pasifik, buah ini tidak lagi populer. Dunia modern lebih memilih buah-buahan import yang lebih melimpah dan mudah didapatkan, sehingga matoa mulai terlupakan.

Informasi Gembira bagi pecinta bola, Ayo nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda, Segera download!

shotsgoal apk  

3. Skirret

Skirret

Sebelum kentang menjadi sumber karbohidrat utama dunia, skirret (Sium sisarum) merupakan tanaman umbi-umbian penting yang dikenal di seluruh Eropa. Tanaman ini berasal dari China dan pertama kali dikenal oleh masyarakat Romawi kuno yang mencatat penggunaannya sebagai bahan pangan dan obat-obatan.

Secara visual, skirret mirip dengan wortel panjang berwarna putih. Selain sebagai bahan makanan, skirret digunakan sebagai obat untuk mengatasi masalah pencernaan dan saluran kencing, menyediakan manfaat kesehatan tradisional yang luar biasa.

Namun, dengan semakin populernya tanaman lain seperti kentang, popularitas skirret menurun drastis dan saat ini jarang ditemukan dalam konsumsi sehari-hari bahkan sudah sangat langka di pasaran.

4. Pir Ansault

Pir Ansault

Pir Ansault merupakan salah satu varietas pir yang memiliki tempat istimewa dalam sejarah budidaya buah di Prancis. Dikenal sejak tahun 1863, pir ini dianggap sebagai pir dengan kualitas terbaik karena ukuran buahnya yang lebih besar dibandingkan varietas pir lain pada umumnya.

Teksturnya yang lembut dan rasa yang unik menjadikan pir Ansault sangat diminati oleh para pecinta buah pada masanya. Pir ini bukan hanya sekadar buah biasa, melainkan juga menjadi simbol keanekaragaman dan keunggulan dalam dunia hortikultura Prancis, sehingga banyak penggemar yang mengagumi keistimewaannya.

Namun, keberadaan pir Ansault kini hanya tersisa dalam ingatan karena pohon penghasil buah tersebut telah punah. Salah satu faktor utama yang menyebabkan punahnya pir ini adalah bentuk tanaman yang dianggap aneh dan tidak praktis untuk dibudidayakan secara komersial.

Baca Juga: BPOM Temukan Obat Herbal dan Pelangsing Berbahaya, Ini Daftarnya Lengkapnya

5. Kacang Tagua

Kacang Tagua

Kacang tagua berasal dari pohon palem tagua (Phytelephas macrocarpa) yang tumbuh di Amerika Selatan. Pohon ini mampu bertahan hidup selama 180 tahun, dan mulai menghasilkan kacang khas ini saat berumur sekitar 10 tahun.

Kacang tagua, berukuran kecil seukuran ceri, memiliki tekstur keras yang sempurna untuk dijadikan bahan membuat perhiasan, patung, pipa, dan bahkan bidak catur. Sebelum adanya plastik, kacang tagua sangat populer sebagai bahan baku kerajinan yang ramah lingkungan.

Sayangnya, perkembangan plastik murah dan mudah pabrikan membuat kacang tagua kehilangan pangsa pasar. Akibatnya, kacang tagua kini hampir punah sebagai komoditas dan kerajinan yang praktis.

6. Plum Murray

Plum Murray

Plum Murray pertama kali ditemukan pada tahun 1928 di Pegunungan Davis, Texas, dan sejak saat itu menjadi salah satu varietas buah yang menarik perhatian khusus bagi para botanis dan penduduk setempat. Meski pohon plum Murray masih dapat ditemukan tumbuh di wilayah tersebut, keberadaan buahnya sudah sangat langka bahkan hampir tidak pernah terlihat secara langsung dalam beberapa dekade terakhir.

Pohonnya sendiri bisa tumbuh hingga mencapai ketinggian sekitar lima meter, membentuk semak berduri yang lebat dan sulit ditembus. Hal ini membuat pengamatan langsung terhadap buahnya menjadi sebuah misteri dan tantangan tersendiri bagi para pengamat alam dan pecinta botani.

Kisah plum Murray pun berkembang menjadi semacam legenda urban di kalangan masyarakat Texas, yang selalu penasaran dengan rupa dan rasa asli buah tersebut. Banyak cerita beredar bahwa buah plum Murray mempunyai ciri khas tersendiri. Namun karena kelangkaannya, informasi tersebut sulit untuk diverifikasi secara ilmiah.

7. Medlar

Medlar

Medlar merupakan buah yang pernah penting di Yunani dan Roma kuno. Pohonnya tumbuh lambat dengan daun hijau tua sepanjang 7 – 15 cm. Buah medlar dikenal sebagai makanan manis yang populer sebelum gula menjadi barang umum.

Buah ini pernah sangat populer di Inggris dan digunakan untuk membuat jeli serta minuman beralkohol. Terutama ketika musim dingin ketika buah-buahan manis jarang ditemukan. Namun, popularitas medlar menurun dengan meningkatnya ketersediaan gula dan buah-buahan lain yang lebih mudah dimakan.

Kini medlar hanya dikenal oleh segelintir orang dan jarang dimanfaatkan secara luas. Namun masih menjadi bagian penting dari sejarah kuliner dan botani.

Kesimpulan

Kisah 7 buah yang pernah ada di dunia namun kini menghilang seperti silfium, matoa, skirret, pir ansault, kacang tagua, plum murray, dan medlar menyimpan banyak pelajaran berharga. Mereka mengingatkan kita akan pentingnya pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian varietas lokal agar tidak hilang tanpa jejak.

Dengan perubahan zaman, pergeseran gaya hidup, dan dominasi bahan-bahan baru atau buatan manusia seperti plastik, banyak tanaman unik dan berharga punah atau terlupakan. Mengenali dan menjaga keanekaragaman hayati termasuk varietas buah dan sayur tradisional menjadi tugas kita jika ingin generasi mendatang juga menikmati keindahan dan keberagaman alam yang kaya.

Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi update terbaru lainnya hanya di KEPPOO INDONESIA.


Sumber Informasi Gambar:

1. Gambar Pertama dari bbc.com
2. Gambar Kedua dari news.okezone.com

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *