Presiden Prabowo Resmi Sepakati Kerja Sama Pariwisata dengan China!

bagikan

Presiden Prabowo Subianto secara resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama pariwisata dengan China.

Presiden Prabowo Resmi Sepakati Kerja Sama Pariwisata dengan China!”1280

Sebagai bagian dari kunjungan Perdana Menteri China, Li Qiang, ke Indonesia pada Mei 2025. Kesepakatan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat sektor pariwisata, mencakup promosi bersama, investasi infrastruktur, dan peningkatan kualitas SDM.

Diharapkan, kerja sama ini mampu mendorong pertumbuhan kunjungan wisatawan China dan mengangkat destinasi-destinasi unggulan Indonesia ke level internasional. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran KEPPOO INDONESIA.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Latar Belakang Kerja Sama

China merupakan salah satu penyumbang wisatawan terbesar di dunia, termasuk untuk kawasan Asia Tenggara. Indonesia, sebagai negara dengan kekayaan alam, budaya, dan destinasi unggulan seperti Bali, Labuan Bajo, dan Raja Ampat, melihat peluang besar dalam kerja sama ini.

Presiden Prabowo menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan langkah diplomatik yang strategis, tidak hanya untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara, tetapi juga untuk memperkuat hubungan antarbangsa yang bersifat jangka panjang. “Pariwisata bukan sekadar kunjungan, tapi pertukaran budaya, investasi, dan juga kerja sama sumber daya manusia,” ujar Prabowo dalam sambutannya.

Informasi Gembira bagi pecinta bola, Link Aplikasi Nonton Indonesia vs China dan Jepang vs Indonesia GRATIS, Segera download!

shotsgoal apk  

Fokus Kerja Sama Promosi, Investasi, dan Peningkatan SDM

Dalam MoU tersebut, terdapat tiga poin utama yang menjadi fokus pengembangan pariwisata antara Indonesia dan China:

  • Promosi bersama di pasar internasional dan digital, termasuk kampanye wisata lintas negara.

  • Investasi infrastruktur pariwisata, seperti hotel, resort, pelabuhan wisata, dan transportasi.

  • Peningkatan kapasitas SDM pariwisata melalui pelatihan bersama, pertukaran pelajar dan profesional, serta peningkatan standar pelayanan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI juga menyebutkan bahwa kerja sama ini akan membuka akses baru bagi daerah-daerah yang belum banyak tersentuh wisatawan mancanegara, terutama dari China. “Ini saatnya kita tidak hanya bergantung pada Bali, tapi juga memperkenalkan destinasi unggulan lainnya ke pasar Tiongkok,” ujarnya.

Baca Juga: Pahlawan Atau Penindas? Polemik Soeharto Kembali Membara

Dampak Langsung Bagi Pariwisata Indonesia

Dampak Langsung Bagi Pariwisata Indonesia”1280

Salah satu efek paling nyata dari kesepakatan ini adalah peningkatan potensi wisatawan China ke Indonesia. Dalam lima tahun terakhir, wisatawan asal China selalu masuk dalam tiga besar negara penyumbang kunjungan terbanyak ke Indonesia. Setelah pandemi, angka ini sempat menurun drastis, namun mulai bangkit kembali di 2024.

Dengan kerja sama resmi ini, diharapkan akan terjadi lonjakan kunjungan yang signifikan. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menargetkan peningkatan devisa dari sektor pariwisata hingga mencapai triliunan rupiah per tahun dari kerja sama ini.

Reaksi Pelaku Industri dan Daerah Wisata

Pelaku industri pariwisata di Indonesia menyambut baik MoU ini. Banyak hotel, agen perjalanan, dan pelaku UMKM lokal yang berharap adanya peningkatan permintaan dan kemitraan bisnis baru. Daerah-daerah seperti Danau Toba, Yogyakarta, hingga Mandalika juga mulai mempersiapkan diri untuk menyambut kemungkinan lonjakan kunjungan dari wisatawan China.

“Saya optimis kerja sama ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Yang penting, kita harus siap dengan SDM yang bisa berbahasa Mandarin dan memahami budaya tamu,” ujar Made Wirawan, pelaku wisata di Bali.

Tantangan dan Langkah Ke Depan

Meski menjanjikan, kerja sama ini bukan tanpa tantangan. Perbedaan bahasa, standar pelayanan, hingga infrastruktur masih menjadi pekerjaan rumah yang harus segera dituntaskan. Pemerintah pun menyiapkan program pelatihan intensif bagi pelaku pariwisata, terutama dalam hal bahasa, hospitality, dan digitalisasi layanan.

Selain itu, koordinasi lintas sektor dari imigrasi, keamanan, hingga lingkungan hidup juga dibutuhkan agar pertumbuhan pariwisata tetap berkelanjutan dan tidak berdampak negatif bagi masyarakat maupun lingkungan.

Kesimpulan

Penandatanganan kerja sama pariwisata antara Indonesia dan China di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menjadi langkah strategis dalam memperkuat sektor pariwisata nasional. Dengan fokus pada promosi, investasi, dan peningkatan kualitas SDM, kesepakatan ini diharapkan bisa mengangkat citra pariwisata Indonesia ke level internasional yang lebih tinggi.

Tantangan tetap ada, namun dengan persiapan matang dan sinergi semua pihak, kerja sama ini bisa menjadi babak baru dalam mendorong ekonomi kreatif dan budaya Indonesia menuju panggung dunia. Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hanya di KEPPOO INDONESIA.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari travel.detik.com
  2. Gambar Kedua dari www.antaranews.com

Similar Posts