Fenomena Langka Anak Ayam di Pekalongan Berkaki Empat
Fenomena anak ayam berkaki empat ini menyadarkan kita bahwa di tengah hal-hal biasa, bisa saja muncul kejutan luar biasa.
Salah satunya adalah fenomena yang baru-baru ini terjadi di Pekalongan, Jawa Tengah seekor anak ayam yang terlahir dengan empat kaki. Kejadian unik ini tidak hanya mengundang rasa penasaran warga setempat, namun juga menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial dan kalangan pemerhati dunia hewan KEPPOO INDONESIA.
Awal Mula Penemuan Sang Anak Ayam Ajaib
Fenomena ini pertama kali diketahui oleh seorang peternak rumahan bernama Mbah Karimun, warga Desa Karanganyar, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan. Ia yang sehari-hari memelihara ayam kampung di halaman rumahnya, tak menyangka akan menemukan pemandangan semacam ini saat memeriksa telur-telur ayam yang baru menetas.
Saat itu, dari belasan telur yang dierami induk ayam, hanya lima yang berhasil menetas. Namun, satu di antaranya langsung menarik perhatian karena memiliki dua pasang kaki. Uniknya, keempat kaki tersebut tumbuh sempurna dan melekat pada bagian tubuh yang terlihat normal.
Menurut pengakuan Mbah Karimun, selama puluhan tahun memelihara unggas, ini adalah pertama kalinya ia menemukan anak ayam dengan kondisi fisik seperti ini. “Awalnya saya kira mata saya salah lihat. Tapi setelah diamati lebih dekat, memang betul, anak ayam ini punya empat kaki dan semuanya bergerak,” ujar Mbah Karimun dengan nada tercengang.
Informasi Gembira bagi pecinta bola, Link Aplikasi Nonton Indonesia vs China dan Jepang vs Indonesia GRATIS, Segera download!

Apa Penyebab Anak Ayam Bisa Berkaki Empat?
Meskipun banyak yang mengaitkan fenomena ini dengan hal-hal mistis atau pertanda khusus, para ahli memiliki penjelasan ilmiah yang masuk akal. Kejadian seperti ini dalam dunia biologi dikenal sebagai polymelia, yaitu kelainan genetik langka di mana hewan (termasuk manusia) terlahir dengan anggota tubuh ekstra seperti kaki atau tangan.
Polymelia bisa terjadi karena beberapa faktor, antara lain:
-
Mutasi genetik saat proses perkembangan embrio
-
Kegagalan dalam proses pembelahan sel
-
Faktor lingkungan saat induk hewan mengandung atau saat proses pengeraman telur
Menurut dosen Fakultas Kedokteran Hewan dari salah satu universitas di Semarang, kejadian seperti ini memang langka namun bukan tidak mungkin. Anak ayam dengan kelainan polymelia biasanya tetap bisa hidup seperti ayam normal, tergantung tingkat keparahan kondisinya. Jika organ ekstra tidak mengganggu fungsi utama tubuh, maka peluang hidupnya tetap tinggi.
Namun, anak ayam seperti ini kerap menjadi pusat perhatian dan terkadang malah dibeli oleh kolektor hewan unik dengan harga tinggi.
Baca Juga: Unik! Es Krim Berbahan ASI Jadi Viral, Benarkah Akan Dijual Bebas?
Mbah Karimun Menolak Menjual
Menariknya, meskipun ada beberapa kolektor yang sudah datang menawarkan uang dalam jumlah yang tak sedikit, Mbah Karimun tetap bersikeras untuk tidak menjual anak ayam miliknya. Ia mengaku sudah terlanjur sayang dan ingin merawat anak ayam tersebut sebagai simbol keberuntungan dan keunikan.
“Saya bukan cari untung. Ini kejadian langka. Siapa tahu ini rejeki saya, bukan cuma dalam bentuk uang, tapi juga cerita hidup yang tidak semua orang bisa alami,” kata Mbah Karimun sambil tersenyum.
Kini, sang anak ayam yang diberi nama “Si Unik” itu ditempatkan dalam kandang khusus dan terus dipantau perkembangannya. Setiap hari, warga yang lewat di depan rumah Mbah Karimun tak lupa menyempatkan diri menengok dan menyapa anak ayam yang menjadi semacam “artis desa” itu.
Lebih Dari Sekadar Keanehan
Fenomena ini menyadarkan kita bahwa di tengah hal-hal biasa, bisa saja muncul kejutan luar biasa. Anak ayam berkaki empat bukan hanya soal keanehan biologis, tapi juga tentang bagaimana masyarakat merespons dengan rasa ingin tahu, kekaguman, bahkan rasa bangga. Di era digital seperti sekarang, satu peristiwa lokal pun bisa menjadi viral dan mendunia hanya dalam hitungan jam.
Fenomena ini juga menjadi pengingat bahwa dunia alam masih menyimpan misteri yang belum tentu sepenuhnya kita pahami. Entah itu dari sisi ilmiah, spiritual, maupun budaya. Dan bagi Mbah Karimun serta warga Karanganyar, Pekalongan, kehadiran Si Unik adalah berkah kecil yang membuat hari-hari mereka menjadi lebih berwarna.
Siapa sangka, dari sebuah kandang sederhana, lahirlah cerita yang luar biasa. Sebuah kisah tentang keunikan, perhatian, dan rasa cinta terhadap makhluk hidup, sekecil apa pun mereka.
Simak dan ikuti terus KEPPOO INDONESIA agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya yang terupdate setiap hari.
- Gambar Utama dari umsu.ac.id
- Gambar Kedua dari money.kompas.com