Bekasi Lumpuh, Banjir Dahsyat Landa Kota Patriot di Awal Ramadan
Banjir di Kota Bekasi pada 4 Maret 2025, merendam 20 titik dan melumpuhkan 8 kecamatan. Curah hujan tinggi dan luapan Kali Bekasi menyebabkan kemacetan dan gangguan pelayanan publik.
Bencana ini terjadi tepat di awal bulan suci Ramadhan, menambah pilu bagi warga yang seharusnya menyambut bulan penuh berkah dengan suka cita. KEPPOO INDONESIA akan membahas lebih lanjut tentang upaya penanganan dan dampak banjir di Bekasi.
Curah Hujan Tinggi dan Kiriman Air dari Bogor Jadi Biang Kerok
Banjir kali ini disebabkan oleh kombinasi curah hujan ekstrem dan kiriman udara dari Bogor, Jawa Barat. Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Bekasi dan sekitarnya sejak Senin malam, 3 Maret 2025.
Menyebabkan sungai-sungai meluap dan merendam pemukiman warga. Kondisi diperparah dengan kiriman udara dari Bogor yang membanjiri Kali Bekasi, sungai utama yang melintasi kota tersebut.
Informasi Gembira bagi pecinta bola, Ayo nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda, Segera download!
Ketinggian Air Capai Tiga Meter, Evakuasi Massal Dilakukan
Ketinggian udara di beberapa wilayah mencapai tiga meter, memaksa warga untuk mengungsi dan meninggalkan rumah mereka. Kecamatan Jatiasih menjadi daerah yang terdampak paling parah, dengan ketinggian udara mencapai lebih dari tiga meter di beberapa titik.
Tim gabungan dari BNPB, BPBD, TNI, Polri, dan relawan diterjunkan untuk mengevakuasi warga menggunakan perahu karet. Prioritas utama adalah menyelamatkan warga yang terjebak di rumah mereka, terutama anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas.
Rumah Sakit dan Kantor Pemerintahan Terendam
Banjir tidak hanya merendam rumah-rumah warga, tetapi juga fasilitas publik seperti rumah sakit dan kantor pemerintahan. Hal ini menyebabkan gangguan pelayanan publik, mengganggu warga untuk mendapatkan bantuan dan informasi yang mereka butuhkan.
PLN Kota Bekasi juga melakukan pemadaman listrik di beberapa wilayah untuk mencegah terjadinya korsleting dan melindungi warga dari sengatan listrik.
Wilayah Langganan Banjir Kembali Terendam
Sejumlah kawasan yang menjadi langganan banjir, seperti Perumahan Kemang IFI dan Pondok Gede Permai (PGP), kembali terendam banjir. Di Perumahan Kemang IFI, ketinggian udara mencapai 3,5 meter, merendam rumah-rumah warga hingga atap.
Warga yang tinggal di kawasan ini mengaku sudah lelah dengan banjir yang terus berulang setiap tahunnya. Mereka berharap pemerintah dapat mengambil tindakan yang lebih konkrit untuk mengatasi masalah banjir di Kota Bekasi.
Baca Juga: Buang Anaknya ke Genangan Banjir, Ayah di Bekasi Ditetapkan Tersangka
Kota Lumpuh, Prioritas Utama Selamatkan Warga
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menyatakan bahwa Kota Bekasi lumpuh akibat banjir yang melanda sebagian besar wilayahnya. Ia mengatakan bahwa prioritas utama saat ini adalah menyelamatkan warga dan memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi.
Pemerintah Kota Bekasi telah membangun posko-posko pengungsian dan dapur umum untuk menyediakan makanan, minuman, dan pakaian bagi para korban banjir.
Prediksi Cuaca Ekstrem Masih Berlanjut, Masyarakat Diimbau Waspada
BMKG memperkirakan cuaca ekstrem masih akan terjadi di sejumlah daerah dalam beberapa hari ke depan. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas. Pemangku kebijakan juga diimbau untuk melakukan mitigasi dini, khususnya di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) yang rawan banjir, serta segera melakukan rekayasa drainase di kota-kota besar.
Pemerintah Kota Bekasi Berupaya Percepat Surutnya Air
Pemerintah Kota Bekasi berupaya mempercepat surutnya air dengan melakukan pemompaan setelah hujan berhenti. Pompa-pompa air berkapasitas besar dikerahkan untuk menyedot air dari pemukiman warga dan membuangnya ke sungai. Selain itu, pemerintah juga melakukan normalisasi sungai dan saluran air untuk memperlancar aliran air.
Gelombang Solidaritas Tak Henti Mengalir
Bantuan dari berbagai pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi, organisasi kemanusiaan, maupun masyarakat umum, terus mengalir ke Kota Bekasi. Bantuan berupa makanan, minuman, pakaian, obat-obatan, dan perlengkapan kebutuhan sehari-hari sangat dibutuhkan oleh para korban banjir. Semangat gotong royong dan solidaritas antar sesama terus membara di tengah musikbah ini.
Kesimpulan
Banjir dahsyat yang melanda Kota Bekasi di awal Ramadhan ini menjadi alarm bagi kita semua. Bencana ini mengingatkan kita akan pentingnya tata ruang kota yang berkelanjutan, pengelolaan lingkungan yang bijaksana, dan mitigasi bencana yang efektif. Kota Bekasi, sebagai “Kota Patriot,” harus mampu bangkit dari keterpurukan ini dan membangun masa depan yang lebih tangguh terhadap bencana.
Banjir ini bukan sekedar musibah, namun juga momentum untuk berbenah diri dan mewujudkan kota yang lebih aman, nyaman, dan layak huni bagi seluruh warganya. Momentum ini harus dimanfaatkan dengan bijak untuk membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi risiko bencana.
Hanya dengan kerja sama dan komitmen dari semua pihak, Kota Bekasi dapat mengatasi tantangan ini dan menjadi kota yang lebih baik di masa depan. Perjalanan kita menelusuri Banjir di Kota Bekasi memang tak berhenti di sini. Masih banyak sudut pandang menarik dan informasi penting yang sayang untuk dilewatkan di KEPPOO INDONESIA.