Alasan Sarwendah Kuliah Lagi, Sekampus sama Betrand Peto

bagikan

Belum lama ini, publik dihebohkan dengan berita bahwa Sarwendah, memutuskan untuk kembali melanjutkan pendidikan di usia 35 tahun.

Alasan Sarwendah Kuliah Lagi, Sekampus sama Betrand Peto
Yang bikin lebih menarik, Sarwendah kini satu kampus dengan sang anak angkat, Betrand Peto. Banyak yang bertanya-tanya, kenapa sih Sarwendah tiba-tiba mau kuliah lagi? Yuk, kita telusuri lebih dalam apa alasan di balik keputusan berani ini!

Perjalanan Hidup Sarwendah

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang keputusan kuliah Sarwendah, mari sejenak kita lihat latar belakang kehidupannya. Sarwendah dikenal publik sebagai seorang penyanyi dan presenter yang selalu tampil memesona. Namun, hidupnya tak selalu mulus.

Setelah menjalani pernikahan dengan Ruben Onsu, ia memiliki dua orang anak. Sayangnya, pernikahan mereka berakhir dengan perceraian yang cukup ramai dibicarakan. Setelah melewati berbagai cobaan hidup, Sarwendah merasa perlu untuk melanjutkan pendidikannya agar bisa menata masa depannya lebih baik.

Saat diwawancarai, Sarwendah menjelaskan bahwa dia memiliki latar belakang yang cukup beragam dalam hal pendidikan. Dia sudah menyelesaikan SMP di Malaysia dan meraih beasiswa untuk melanjutkan SMA di Taiwan, sebelum akhirnya kuliah Sastra Mandarin di Beijing.

Namun, setelah beberapa tahun berlalu dan memasuki dunia yang lebih kompleks sebagai seorang ibu dan public figure, Sarwendah merasa ada kebutuhan kuat untuk menggali ilmu lebih dalam lagi. Dan psikologi, menurutnya, adalah bidang yang sangat menarik.

Ketertarikan di Bidang Psikologi

Sarwendah mengungkapkan bahwa keputusannya untuk memilih jurusan psikologi bukan tanpa alasan. Dia menyadari bahwa banyak orang, terutama perempuan dan anak-anak, yang tidak menyadari tentang pentingnya kesehatan mental. Dalam wawancara, dia berkata, Banyak perempuan yang enggak aware sama mentalnya sendiri, gitu. Anak-anak juga, kadang mereka butuh teman cerita.

Ini menunjukkan betapa pedulinya Sarwendah terhadap isu-isu mental, dan betapa dia ingin menjadi bagian dari solusi. Dia merasa dengan mempelajari psikologi, dia bisa lebih memahami karakter orang-orang di sekitarnya dan bisa membantu mereka yang membutuhkan. Sarwendah juga percaya bahwa dengan memiliki pengetahuan di bidang ini, dia bisa memberikan dukungan yang lebih baik kepada orang-orang sekitar, termasuk keluarganya sendiri.

Membagi Waktu Antara Kuliah dan Keluarga

Sarwendah kini menjadi salah satu ibu yang menyandang gelar mahasiswa. Tentu saja, menjalani dua peran ini bukanlah hal yang mudah. Dia mengaku bahwa walaupun berkuliah di kampus yang sama dengan Betrand, ia tidak menjalani kelas reguler seperti anak muda pada umumnya. Cuma kalau buat ambil reguler, aku enggak bisa. Urus anak aja dan kerja gimana? jelasnya.

Dengan berbagai tanggung jawab di rumah, Sarwendah memutuskan untuk mengambil program kuliah hybrid. Jadi, ia bisa tetap mengurus anak dan menjalani kesibukan sebagai ibu rumah tangga sambil tetap belajar di kampus. Konsep kuliah hybrid ini memang jadi pilihan yang cerdas bagi banyak orang tua yang ingin menempuh pendidikan tanpa mengabaikan tanggung jawab di rumah.

Baca Juga: Kulit Kepala Berminyak, Rambut Kering? Simak Solusi Mudahnya di Sini

Keputusan Sarwendah Kembali ke Kampus

Keputusan Sarwendah Kembali ke Kampus
Awalnya, Sarwendah memiliki rencana untuk menjadi dosen Bahasa Mandarin di universitas tempatnya kuliah. Ia sudah berbincang dengan pihak universitas dan berharap bisa berkontribusi di sana. Namun, saat berdiskusi lebih lanjut, ia justru menemukan ketertarikan besar pada dunia psikologi. Perbincangan itu sangat menggugah semangatku untuk mengambil jurusan psikologi, ujarnya.

Setelah banyak pertimbangan dan diskusi, ia memutuskan untuk kuliah lagi. Sarwendah mengambil program S1 psikologi di University of Jakarta International (UNIJI), yang juga merupakan kampus yang sama dengan Betrand Peto. Ini tentu menjadi momen unik dan berharga bagi mereka berdua, apalagi mereka memiliki banyak cerita menarik di kampus.

Hubungan Spesial dengan Betrand Peto

Menariknya, momen kuliah Sarwendah ini juga pertemuan kembali dengan Betrand di kampus. Meskipun mereka satu kampus, keduanya tidak akan sering bertemu karena program studi dan jadwal kuliah yang berbeda. Sarwendah mengambil jurusan psikologi, sedangkan Betrand fokus di bidang Public Relations.

Betrand yang merupakan anak angkat Sarwendah ini juga tidak menampik rasa syukur bisa belajar di kampus yang sama dengan ibunya. Berbagi pengalaman di lingkungan akademik yang sama tentu menambah kekuatan ikatan keluarga mereka. Mereka bahkan mengikuti kegiatan orientasi mahasiswa baru bersama, yang menjadi momen lucu saat teman-teman Betrand tidak menyadari bahwa Sarwendah adalah ibunya.

Hambatan & Tantangan

Dalam perjalanan ini, Sarwendah menyadari banyak tantangan yang harus dihadapi, baik sebagai mahasiswa maupun seorang ibu. Dia mengatakan bahwa kuliah menjadi salah satu cara untuk membenahi mentalnya, apalagi setelah melalui masa-masa sulit pasca perceraian dengan Ruben.

Salah satu upaya membenahi mental, ungkap Sarwendah. Ia berharap dengan ilmu yang didapatkan dari psikologi, bisa memberikan manfaat tak hanya bagi dirinya tetapi juga kepada orang-orang di sekitarnya.

Menghadapi beragam tantangan di usia 35 tahun sebagai seorang ibu dengan tanggung jawab besar, adalah hal yang tidak mudah. Namun, semangat Sarwendah untuk maju dan terus belajar menunjukkan bahwa tidak ada kata terlambat untuk mengejar impian dan memperbaiki diri. Dia adalah contoh nyata bahwa pendidikan bisa menjadi jalan untuk menyembuhkan dan memperbaiki diri, sekaligus memberikan dampak positif bagi orang lain.

Menjadi Inspirasi Bagi Banyak Orang

Kisah Sarwendah kembali menyoroti pentingnya pendidikan dan semangat untuk terus belajar meskipun dalam situasi sulit. Dia bukan hanya sekadar seorang anak didik, tetapi juga seorang inspirator. Banyak orang terinspirasi melihat langkahnya yang berani untuk kembali melanjutkan pendidikan, terutama di bidang yang ia percayai dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

Sikapnya yang rendah hati dan keinginannya untuk berbagi pengetahuan dengan orang lain, menjadikannya figur yang patut dicontoh. Sarwendah membuktikan bahwa dengan kerja keras dan dedikasi, kita dapat menggugurkan stigma bahwa belajar hanya untuk anak muda. Di manapun kita berada, selama kita ingin belajar, kita selalu bisa menemukan jalan untuk melakukannya.

Kesimpulan

Sarwendah kembali kuliah di usia 35 tahun dan satu kampus dengan Betrand Peto menjadi berita hangat yang menarik perhatian banyak orang. ​Keputusan ini, diambil bukan hanya karena keinginan untuk menambah ilmu, tetapi juga memiliki komitmen yang kuat untuk memperbaiki keadaan mentalnya dan berkontribusi positif bagi masyarakat.​ Semangatnya untuk menjalani pendidikan di tengah kesibukan sebagai seorang ibu menunjukkan bahwa peluang untuk belajar dan tumbuh tidak ada batasnya.

Semoga kisah Sarwendah ini bisa menjadi motivasi buat kita semua untuk terus berkarya dan belajar meski hidup kadang membawa banyak tantangan. Mari kita dukung perjalanan pendidikan Sarwendah dan semoga sukses selalu menyertai!

Keputusan tersebut untuk kembali melanjutkan pendidikan di usia 35 tahun dan menjalani kuliah di kampus yang sama dengan anak angkatnya, Betrand Peto, menggambarkan semangat luar biasa dalam mengejar impian dan menyediakan diri untuk tumbuh secara pribadi.

Dengan memilih jurusan psikologi, Sarwendah menunjukkan kepeduliannya terhadap kesehatan mental dan ingin berkontribusi positif bagi orang-orang di sekitarnya. Pengalaman hidup yang telah dilalui, termasuk tantangan setelah perceraian, mendorongnya untuk menjadikan ilmu pengetahuan sebagai alat untuk menyembuhkan dan membantu sesama.

Selain itu, kehadirannya di kampus bersama Betrand menambah nilai emosional dan kekeluargaan dalam perjalanan pendidikan mereka. Sarwendah menggabungkan perannya sebagai seorang ibu dan mahasiswa dengan cara yang berdampak, membuktikan bahwa tidak ada kata terlambat untuk belajar dan berinovasi.

Melalui langkahnya ini, Sarwendah menjadi inspirasi bagi banyak orang, mendorong generasi muda dan orang dewasa lainnya untuk terus berusaha mengejar pendidikan dan berpartisipasi aktif dalam meningkatkan kesadaran akan kesehatan mental.​

Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi viral terupdate lainnya hanya di POS VIRAL.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *