|

Apakah Tidur di Lantai Bisa Kena Angin Duduk? Ini Jawaban Dokter

bagikan

Tidur di lantai seringkali menjadi pilihan masyarakat, terutama di daerah dengan suhu panas atau untuk melakukan meditasi dan peregangan. Namun, belakangan muncul kekhawatiran dan mitos yang berkembang, salah satunya adalah apakah tidur di lantai bisa kena angin duduk atau angina pektoris.

Apakah Tidur di Lantai Bisa Kena Angin Duduk? Ini Jawaban Dokter

Sebuah video viral di media sosial menampilkan seorang pemuda yang ditemukan meninggal dunia saat tidur di lantai. Ini membuat publik ramai membahas apakah memang benar tidur di lantai bisa menyebabkan angin duduk dan kematian. Untuk mengupas tuntas permasalahan ini, mari kita bahas dengan lebih detail lewat penjelasan dari para ahli serta pandangan medis.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Viral Video dan Mitos Tidur di Lantai Bisa Sebabkan Angin Duduk

Dunia maya sempat dihebohkan dengan sebuah video yang memperlihatkan seorang pemuda meninggal dunia dalam kondisi tidur di lantai. Pengunggah video tersebut mengaitkan kematian pemuda ini dengan kebiasaan tidur di lantai tanpa alas dan terserang angin duduk. Istilah populer yang banyak digunakan masyarakat terutama di daerah Sunda untuk menggambarkan kondisi sakit dada.

Dalam caption video tersebut, pemilik akun Instagram @dewi_angga* menulis peringatan agar masyarakat tidak sering tidur di lantai apalagi tanpa alas tikar maupun karpet sebagai tindakan pencegahan. Kejadian ini memicu beragam tanggapan di kalangan warganet. Sebagian pengguna media sosial menguatkan pendapat bahwa ada hubungan langsung antara tidur di lantai dan kondisi angin duduk yang bisa berakibat fatal.

Salah satu komentar datang dari akun @mamin* yang menulis bahwa almarhum kakaknya juga meninggal dengan gejala yang sama saat tidur di lantai dan ditemukan sudah kaku pada jam tiga pagi. Komentar lain seperti dari akun @ngk_ta* juga memberikan pengalaman serupa, bahwa tidur di lantai dengan kipas angin terasa berbahaya setelah kejadian tersebut.

Memahami Istilah Angin Duduk

Istilah angin duduk sebenarnya adalah ungkapan populer di masyarakat Indonesia untuk mendeskripsikan kondisi nyeri dada yang secara medis dikenal sebagai angina pektoris.

Menurut dokter spesialis penyakit dalam, dr. Andi Khomeini Takdir Haruni, SpPD(K). Angina pektoris terjadi ketika pasokan darah dan oksigen ke otot jantung berkurang akibat penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah koroner. Gejala khasnya adalah rasa nyeri di dada yang bisa menjalar ke bagian tubuh lainnya, dan kondisi ini bisa memicu serangan jantung jika tidak segera ditangani.

Dr. Andi menjelaskan bahwa angina pektoris adalah kondisi medis serius yang bisa menyebabkan kematian. Termasuk pada usia muda, seperti yang terjadi pada pemuda dalam video viral tersebut. Namun demikian, penyebab angina ini sangat kompleks dan berkaitan dengan faktor-faktor medis seperti:

  • Penyempitan pembuluh darah koroner karena plak atau aterosklerosis
  • Tekanan darah tinggi
  • Kolesterol tinggi
  • Riwayat penyakit jantung dalam keluarga
  • Gaya hidup tidak sehat

Penting untuk diketahui bahwa angina pektoris merupakan penyakit jantung koroner yang memerlukan penanganan medis khusus dan tidak langsung terkait dengan faktor seperti tidur di lantai.

Informasi Gembira bagi pecinta bola, Ayo nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda, Segera download!

shotsgoal apk  

Riset Studi Medis

Menjawab kontroversi yang berkembang, dr. Andi menegaskan bahwa tidak ada bukti medis yang menunjukkan bahwa tidur di lantai dapat menyebabkan angin duduk atau gangguan jantung lainnya. Menurutnya, kebiasaan tidur di lantai, termasuk yang tanpa alas seperti tikar atau karpet. Tidak secara spesifik meningkatkan risiko penyakit jantung selama tempat tidurannya bersih dan nyaman.

Faktor terpenting yang harus diperhatikan justru adalah posisi saat tidur. Dr. Andi menjelaskan, posisi tidur yang buruk yang bisa memberikan tekanan berlebih pada dada dan organ sekitar jantung mungkin berisiko. Tetapi hal ini tidak spesifik hanya terjadi jika tidur di lantai saja.

Penekanan atau tekanan mekanis yang tidak nyaman bisa mengganggu kesehatan seseorang. Namun itu lebih kepada posisi tidur secara umum dan tidak ada hubungan langsung dengan permukaan tidur.

Baca Juga: Ilmuwan NASA Temukan Jejak Asal-usul Emas di Bumi dari Luar Angkasa

Peran Faktor Risiko Lain dalam Terjadinya Serangan Jantung

Peran Faktor Risiko Lain dalam Terjadinya Serangan Jantung

Angin duduk atau angina pektoris terjadi bukan hanya karena satu faktor saja melainkan hasil dari akumulasi beberapa faktor risiko yang menyerang kesehatan jantung. Beberapa faktor yang perlu menjadi perhatian masyarakat untuk mencegah penyakit jantung antara lain:

  • Gaya hidup tidak sehat: Pola makan tinggi lemak jenuh, kurang olahraga, merokok, dan konsumsi alkohol berlebihan.
  • Faktor genetik: Riwayat keluarga dengan penyakit jantung meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung koroner.
  • Tekanan darah tinggi dan kolesterol: Kondisi ini dapat mempercepat proses aterosklerosis yang menyebab penyempitan pembuluh darah.
  • Stres berkepanjangan dan obesitas: Kondisi ini juga turut memperburuk kesehatan jantung.

Semua faktor ini jauh lebih berperan dalam penyakit jantung koroner ketimbang kebiasaan tidur di lantai tanpa alas. Oleh sebab itu, penting untuk mengelola gaya hidup sehat untuk mencegah risiko tertinggi serangan jantung.

Tips Aman Tidur di Lantai Tanpa Risiko Kesehatan

Bagi masyarakat yang memilih tidur di lantai karena alasan suhu panas, kenyamanan, atau alasan budaya. Berikut beberapa tips agar tidur di lantai tetap aman dan nyaman tanpa menyebabkan masalah kesehatan:

  • Gunakan Alas yang Bersih dan Tepat: Gunakan tikar atau karpet tipis yang bersih agar tubuh tidak langsung bersentuhan dengan permukaan lantai yang dingin dan keras.
  • Pastikan Tempat Tidur Bebas dari Debu dan Kotoran: Kebersihan lantai sangat penting untuk menghindari iritasi kulit dan masalah pernapasan, terutama bagi yang punya alergi.
  • Perhatikan Posisi Tidur: Posisi tidur harus nyaman dan tidak menekan dada atau organ vital. Posisi miring atau terlentang dengan bantal yang sesuai bisa membantu.
  • Jaga Suhu Ruangan: Hindari suhu ruangan terlalu dingin, apalagi jika menggunakan kipas angin secara langsung menghadap tubuh saat tidur.
  • Rutin Ganti Alas dan Cuci Bersih: Pastikan alas tidur tidak lembab dan rutin dicuci agar tidak menjadi sarang bakteri atau jamur.
  • Perhatikan Kondisi Tubuh: Jangan memaksakan tidur di lantai jika tubuh merasa tidak nyaman, pegal, atau kesemutan.

Menghindari Kesimpulan Prematur dari Kasus Viral

Kasus kematian pemuda yang ditemukan meninggal saat tidur di lantai memang mengundang perhatian dan rasa prihatin yang mendalam. Namun, penting untuk tidak menarik kesimpulan secara prematur dengan menghubungkannya langsung dengan kebiasaan tidur di lantai. Banyak kemungkinan penyebab kematian, terutama faktor medis yang perlu diteliti lebih lanjut oleh tenaga medis profesional.

Para ahli juga mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh narasi viral yang belum tentu didukung oleh data ilmiah. Terutama dalam masalah kesehatan yang kompleks seperti penyakit jantung. Diskusi seputar kasus ini justru dapat membuka wawasan bahwa penyakit jantung adalah kondisi serius yang membutuhkan perhatian dan penanganan tepat.

Kesimpulan

Setelah membahas pandangan medis tentang apakah tidur di lantai bisa kena angin duduk, dapat disimpulkan bahwa tidur di lantai tanpa alas tidak memiliki hubungan langsung atau menjadi penyebab angin duduk atau serangan jantung. Angin duduk adalah kondisi medis serius yang terjadi akibat penyempitan pembuluh darah jantung dan biasanya dipicu oleh berbagai faktor risiko kesehatan lainnya, bukan karena posisi atau tempat tidur.

Meski demikian, menjaga kenyamanan dan kebersihan saat tidur adalah hal penting agar kualitas istirahat tetap optimal dan risiko sakit lain dapat diminimalkan. Jika seseorang memiliki riwayat atau faktor risiko penyakit jantung, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter dan menjalani pemeriksaan kesehatan rutin guna deteksi dan pencegahan lebih dini.

Dengan pemahaman ini, masyarakat diharapkan dapat bijak dalam menerima dan menyikapi informasi yang beredar di media sosial. Serta menjalani gaya hidup yang sehat untuk menjaga kesehatan jantung dan tubuh secara menyeluruh. Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi update terbaru lainnya hanya di KEPPOO INDONESIA.


Sumber Informasi Gambar:

1. Gambar Pertama dari fimela.com
2. Gambar Kedua dari cnnindonesia.com

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *