Diduga Keracunan MBG, 200 Pelajar di Kupang Alami Gangguan Kesehatan

bagikan

Sebanyak 200 pelajar dari SMP Negeri 8 Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, diduga alami keracunan usai mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG).

Diduga-Keracunan-MBG,-200-Pelajar-di-Kupang-Alami-Gangguan-Kesehatan

Kejadian ini mengakibatkan puluhan siswa harus dirawat di rumah sakit dengan gejala seperti sakit perut, mual, muntah, dan pusing. Kasus ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah dan menimbulkan kecemasan di kalangan masyarakat, khususnya orang tua siswa.

Dibawah ini KEPPOO INDONESIA akan memberikan ulasan mengenai 200 pelajar di Kupang alami gangguan kesehatan yang diduga keracunan MBG.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Kronologi Kejadian Keracunan Massal di SMPN 8 Kupang

Kejadian bermula pada Selasa, 22 Juli 2025, saat para siswa mulai mengikuti aktivitas belajar mengajar pada pagi hari. Sekitar pukul 07.30 WITA, beberapa siswa mulai menunjukkan gejala sakit perut dan mual setelah mengonsumsi menu MBG yang disajikan sehari sebelumnya, yaitu nasi, sayur, lauk daging, dan buah.

Gejala tersebut berkembang dengan cepat, menyebabkan 200 siswa mengalami gangguan kesehatan, sebagian besar di antaranya harus mendapatkan penanganan medis di Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan rumah sakit terdekat.

Informasi Gembira bagi pecinta bola, Link Aplikasi Nonton Indonesia vs China dan Jepang vs Indonesia GRATIS, Segera download!

shotsgoal apk  

Penanganan Medis dan Kondisi Korban Keracunan

Dari total 200 siswa yang mengalami gejala keracunan, sekitar 140 siswa harus dirawat intensif di tiga rumah sakit utama Kota Kupang, yaitu RSU Mamami, RSU SK Lerik, dan RSU Siloam. Sementara sisanya mendapatkan perawatan ringan di UKS sekolah dan langsung diperbolehkan pulang setelah kondisi membaik.

Kepala Sekolah SMPN 8, Maria Th. Roslin Lanja, menyampaikan bahwa gejala berat yang dialami sebagian siswa mencakup sakit perut melilit, pusing, mual hingga muntah-muntah. Tenaga medis pun sudah siaga menangani peningkatan jumlah korban yang terus bertambah.

Dugaan Penyebab Keracunan Dari Makan Bergizi Gratis

Pemeriksaan awal mengarah pada dugaan bahwa penyebab keracunan tersebut berasal dari menu MBG yang disajikan. Orang tua siswa menyebutkan bahwa beberapa bahan, terutama sayur dan daging, tercium bau tidak sedap sebelum dikonsumsi, tetapi karena kelaparan dan keterbatasan pilihan, para siswa tetap memakannya.

Saat ini, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) di Kupang tengah melakukan pengujian makanan dari dapur penyedia MBG. Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah terdapat kontaminasi bakteri atau bahan berbahaya lain.

Baca Juga:

Respon Pemerintah dan Langkah Investigasi

Respon-Pemerintah-dan-Langkah-Investigasi

Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena. Ia memberikan respons cepat dengan mengerahkan Dinas Kesehatan Provinsi dan Kota Kupang bersama Balai Besar POM untuk melakukan penyelidikan epidemiologi. Langkah ini bertujuan mengidentifikasi akar penyebab musibah tersebut dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Pemerintah daerah juga berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk evaluasi program MBG. Hal ini sekaligus memberikan edukasi keamanan pangan bagi penyedia dan pengelola layanan tersebut.

Dampak Keracunan Terhadap Psikologis Siswa

Pasca insiden keracunan massal, banyak siswa menunjukkan trauma dan enggan mengonsumsi MBG yang disediakan, bahkan menolak makan di sekolah akibat takut mengalami sakit lagi. Salah satu korban mengatakan masih merasakan nyeri di perut dan ketakutan saat melihat menu MBG.

Kondisi ini menjadi perhatian dari pihak sekolah dan orang tua, yang kini juga fokus memberikan dukungan psikologis. Hal ini dilakukan agar proses belajar siswa dapat kembali normal dengan rasa aman dan nyaman.

Evaluasi Program MBG dan Harapan ke Depan

SMPN 8 Kupang telah menjadi sekolah percontohan menerima program MBG sejak Februari 2025 dengan total 1.050 porsi setiap hari. Namun, kasus keracunan massal ini menjadi titik krisis yang harus segera ditangani dengan revisi dan perbaikan prosedur pengelolaan makanan bergizi tersebut.

Semua pihak diharapkan melaksanakan pengawasan yang lebih ketat terhadap bahan baku, kebersihan dapur, dan proses distribusi makanan. Transparansi dan komunikasi terbuka antara penyelenggara, sekolah, orang tua, dan dinas terkait sangat penting demi menjaga kepercayaan serta kesehatan siswa di masa depan.

Kesimpulan

Keracunan massal yang dialami 200 pelajar SMPN 8 Kota Kupang setelah mengonsumsi Makan Bergizi Gratis menyisakan luka fisik dan psikologis yang mendalam. Kasus ini menimbulkan kebutuhan mendesak akan evaluasi dan perbaikan program penyediaan makanan sekolah agar aman dan higienis.

Pemerintah daerah bersama Badan POM tengah menindaklanjuti dengan investigasi dan pendampingan medis bagi korban. Ke depan, kolaborasi dan sinergi semua pihak menjadi kunci dalam memastikan kesejahteraan siswa dan keberlangsungan program MBG.

Buat kalian yang ingin mendapatkan informasi terbaru dan ter-update lainnya, kalian bisa kunjungi KEPPO INDONESIA, yang dimana akan selalu memberikan informasi menarik dan terviral baik itu yang ada didalam negeri ataupun diluar negeri.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari flores.tribunnews.com
  2. Gambar Kedua dari kupangnews.com

Similar Posts