Drama Politik! Usai Bersitegang Dengan Trump, Zelensky Temui PM Inggris
Volodymyr Zelensky temui Inggris untuk bertemu PM Sir Keir Starmer setelah bersitegang dengan mantan Presiden AS, Donald Trump.
Pertemuan di Washington, DC, antara Zelensky dan Trump berakhir lebih cepat dari yang dijadwalkan akibat perdebatan sengit mengenai perang Rusia-Ukraina. Trump menuduh Zelensky tidak berterima kasih atas bantuan AS, sementara Zelensky bersikeras tidak akan berkompromi dengan Rusia.
Kunjungan ke Inggris ini menjadi sorotan di tengah ketidakpastian dukungan global terhadap Ukraina. Para pemimpin dunia memberikan reaksi beragam terkait perseteruan Zelensky-Trump, yang memicu perdebatan tentang strategi dukungan internasional. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran KEPPOO INDONESIA.
Latar Belakang Konflik Zelensky-Trump
Ketegangan antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan mantan Presiden AS Donald Trump mencapai puncaknya dalam pertemuan di Gedung Putih, yang berakhir dengan perselisihan terbuka. Trump, didampingi Wakil Presiden JD Vance, menuduh Zelensky kurang menghargai bantuan AS selama perang dengan Rusia, dengan menyatakan Ukraina seharusnya lebih bersyukur.
Trump bersikeras bahwa Zelensky “belum siap” untuk berdamai dengan Rusia dan menuntut kompromi, sebuah gagasan yang ditolak mentah-mentah oleh Zelensky. Zelensky menolak tuduhan ketidakberterima kasihannya, namun Trump memotongnya dan menuduhnya menggunakan taktik yang sama dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Trump mengklaim bahwa tanpa bantuan AS, perang akan berakhir dalam dua minggu.
Vance menuduh Zelensky tidak sopan dan terlalu mengandalkan bantuan AS, yang semakin memperburuk suasana. Pertemuan tersebut berakhir dengan Zelensky meninggalkan Gedung Putih, dan Trump menuduh Zelensky “berjudi dengan Perang Dunia III”. Insiden ini memunculkan pertanyaan tentang masa depan hubungan AS-Ukraina dan strategi internasional untuk menyelesaikan konflik.
Informasi Gembira bagi pecinta bola, Ayo nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda, Segera download!
Pertemuan Zelensky dengan PM Inggris
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer di Downing Street pada hari Sabtu, 1 Maret 2025, setelah perselisih dengan Presiden AS Donald Trump. Starmer menyambut Zelensky dengan pelukan hangat dan menyatakan dukungan penuh dari Inggris untuk Ukraina.
Starmer meyakinkan Zelensky bahwa Inggris akan mendukung Ukraina “selama mungkin” dan mengakui dukungan dari seluruh Inggris. Zelensky berterima kasih kepada Starmer dan rakyat Inggris atas persahabatan dan dukungan mereka. Kedua pemimpin membahas langkah-langkah untuk memperkuat posisi Ukraina dan mengakhiri perang secara adil dengan jaminan keamanan yang kuat.
Pertemuan tersebut terjadi sebelum pertemuan para pemimpin Eropa di London untuk membahas pertahanan Eropa dan dukungan untuk Ukraina jika AS menarik dukungannya. Zelensky juga dijadwalkan bertemu dengan Raja Charles III pada hari Minggu.
Baca Juga: Viral! Katy Perry Akan Melakukan Wisata ke Luar Angkasa
Reaksi di Ukraina
Reaksi di Ukraina terhadap perselisihan antara Presiden Zelensky dan mantan Presiden AS Trump beragam. Beberapa pejabat senior Ukraina menyatakan kemarahan atas apa yang mereka anggap sebagai kurangnya rasa hormat dan ketidakberterimaan kasih Trump atas bantuan AS. Yang lain meremehkan perselisihan tersebut, dan menganggapnya sebagai taktik politik dari pihak Trump.
Di media sosial, warga Ukraina menyatakan berbagai pendapat, mulai dari kemarahan dan pengkhianatan hingga pemahaman dan penerimaan. Beberapa orang Ukraina menyatakan kekecewaan atas apa yang mereka anggap sebagai kurangnya empati Trump terhadap penderitaan mereka dan menyalahkan Trump karena mengorbankan kepentingan Ukraina untuk keuntungan politiknya sendiri.
Yang lain berpendapat bahwa Ukraina harus fokus pada kemandirian dan menemukan cara untuk memenangkan perang tanpa bantuan AS. Secara umum, ada kekhawatiran dan ketidakpastian tentang masa depan hubungan AS-Ukraina.
Dampak Terhadap Hubungan AS-Ukraina
Setelah pertemuan yang penuh ketegangan antara Presiden Trump dan Presiden Zelensky, hubungan AS-Ukraina menghadapi ketidakpastian. Pertemuan tersebut, yang diwarnai dengan teguran dan tuduhan ketidakberterima kasih, meningkatkan kekhawatiran tentang kelanjutan dukungan AS untuk Ukraina.
Trump menuduh Zelensky tidak menghargai bantuan AS dan bersikeras bahwa Ukraina harus membuat kesepakatan untuk mengakhiri perang dengan Rusia. Konfrontasi publik ini dapat memperburuk hubungan bilateral, menyebabkan potensi perubahan dalam kebijakan AS terhadap Ukraina.
Beberapa pihak khawatir bahwa AS mungkin mengurangi atau menghentikan bantuan militer dan keuangan, yang akan berdampak signifikan pada kemampuan Ukraina untuk mempertahankan diri dari agresi Rusia. Meskipun Zelensky berusaha memperbaiki hubungan dengan menghubungi sekutu Eropa dan menekankan pentingnya kemitraan strategis dengan AS, dampak jangka panjang dari perselisihan ini masih belum pasti.
Kesimpulan
Kunjungan Zelensky ke Inggris setelah berselisih dengan Trump menandai momen penting dalam diplomasi global terkait Ukraina. Perseteruan dengan Trump menggarisbawahi keretakan yang berkembang dalam dukungan internasional untuk Ukraina, terutama dari tokoh-tokoh politik konservatif AS.
Pertemuan dengan PM Inggris menjadi kesempatan bagi Zelensky untuk mencari dukungan yang lebih kuat dari Eropa dan menegaskan kembali pentingnya aliansi internasional dalam menghadapi agresi Rusia. Namun, insiden ini juga menimbulkan pertanyaan tentang strategi Ukraina dan kemampuannya untuk mempertahankan dukungan dari berbagai negara, termasuk AS.
Meskipun dukungan dari Eropa tetap kuat, kehilangan dukungan AS dapat secara signifikan melemahkan posisi Ukraina dalam konflik dengan Rusia. Zelensky menghadapi tugas yang menantang untuk memperbaiki hubungan dengan AS. Ikuti terus dan saksikan informasi berharga yang terbaru tentang Zelensky Temui PM Inggris Usai Cekcok dengan Trump.
