Gaya Hidup Hedon Picu Wanita Kecanduan Judol, Berujung di RSJ!

bagikan

Seorang wanita menjadi viral setelah kecanduan judi online (judol) parah hingga harus dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur Surabaya untuk mendapatkan perawatan.

Wanita Modis Kecanduan Judol Dibawa ke RSJ, Gaya Hidup Hedon Jadi Pemicu!

Kejadian ini bukan sekadar viral biasa, melainkan menjadi sorotan penting yang mengungkap fakta suram di balik gaya hidup hedon dan jebakan judi online yang makin merajalela di kalangan generasi muda saat ini. Dibawh ini KEPPOO INDONESIA akan membahas tentang wanita kecanduan Judol.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Wanita Bergaya Hidup Mewah Kecanduan Judol

Dalam video yang beredar luas di TikTok, wanita tersebut tampak menolak dengan keras saat hendak dievakuasi oleh kerabatnya ke RSJ Menur. Ia mengamuk dan berkata bahwa dirinya tidak gila. Menolak untuk dibawa ke rumah sakit jiwa meski kondisi mentalnya nyata sedang terganggu akibat kecanduan judi online. Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun dengan nama pengguna @gendis.wijaya8. Dan dengan cepat menarik perhatian publik karena menunjukkan kontras yang mencolok antara penampilannya yang profesional dengan kondisi jiwa yang rapuh.

Wanita ini dikenal dengan gaya hidup yang tinggi dan modis. Tampil dengan pakaian kantor elegant lengkap dengan sepatu hak dan tas kerja yang memperlihatkan sosok seorang pekerja kantoran sukses. Namun, gaya hidup mewah tersebut ternyata menjadi salah satu faktor yang membawa dirinya ke dalam pusaran utang dan tekanan psikis yang berat akibat judi online.

“Saya punya teman yang awalnya ikut-ikutan karena ingin tampil mewah, tapi malah terperosok dalam dunia judi online yang bikin utang menumpuk dan mental jadi terganggu,” ujar salah satu sahabat wanita tersebut yang berinisiatif membawa ke RSJ agar mendapat penanganan.

Pangkal Mula Masalah Judi Online

Fenomena ini bukan tanpa sebab. Banyak pakar menyebut bahwa gaya hidup hedonisme yang dipamerkan di media sosial menjadi pemicu utama maraknya kecanduan judi online dalam masyarakat, terutama di kalangan generasi muda.

Sosiolog dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Tantan Hermansah, mengungkapkan bahwa “keinginan untuk tampil kaya dan sukses di media sosial membuat banyak orang terjebak dalam lingkaran setan. Mereka mencari jalan pintas untuk mendapatkan uang dengan cepat, salah satunya adalah dengan bermain judi online”.

Menurut Tantan, ketimpangan nyata antara kehidupan glamor yang terlihat di media sosial dengan kondisi ekonomi sebenarnya mendorong banyak orang untuk mencari cara instan demi menutupi beban tersebut. Perilaku konsumtif dan tekanan sosial yang muncul dari trend gaya hidup mewah justru memicu dorongan berjudi yang beresiko tinggi.

Informasi Gembira bagi pecinta bola, Link Aplikasi Nonton Indonesia vs China dan Jepang vs Indonesia GRATIS, Segera download!

shotsgoal apk  

Modus Canggih Menjerat Korban

Tak kalah mengkhawatirkan, kemajuan teknologi dan penetrasi internet telah membuka peluang besar bagi situs judi online untuk menjangkau masyarakat luas secara instan dan masif melalui media sosial. Iklan-iklan judi online yang bertubi-tubi muncul di platform populer seperti Instagram, Facebook, dan TikTok membuat generasi muda yang aktif di dunia digital menjadi sasaran empuk.

Iklan judi online kerap disamarkan sebagai permainan biasa lewat game online yang menarik. Sehingga calon pemain sulit membedakannya. “Bahkan, sering kali hadir melalui game online yang sulit dibedakan dengan permainan biasa. Game online sering menjadi pintu masuk pelaku judol untuk menjaring korban, termasuk anak-anak,” tegas salah seorang pejabat Kominfo.

Kolaborasi antara kemudahan akses, iklan agresif, dan algoritma media sosial yang menampilkan konten judi secara terus menerus telah menciptakan situasi di mana banyak pengguna internet yang tanpa sadar terjerat ke dalam perjudian daring.

Baca Juga: 

Kecanduan Judi Online

Kecanduan Judi Online

Fenomena kecanduan judi online memiliki sifat yang memacu pemain untuk terus bertaruh dengan harapan meraih kemenangan besar. Namun, keunggulan bandar dan algoritma permainan sering kali membuat pemain mengalami kerugian finansial bertubi-tubi. Ini memantik kondisi adiksi yang sulit diatasi tanpa kesadaran dan intervensi dari pihak lain.

Pengamat keuangan dan dosen FEB UGM, I Wayan Nuka Lantara, mengatakan, “Pelaku judi online yang terjebak gambling disorder atau kecanduan judi sering kali kehilangan kendali atas dirinya sendiri. Mereka terus bermain dengan harapan dapat meraih kemenangan besar meskipun sudah berada di posisi sulit”.

Ia menambahkan bahwa sistem algoritma judi online sengaja dirancang untuk memberikan kemenangan kecil di awal agar pemain terdorong meningkatkan modal secara bertahap. Namun, ini justru membuat pemain terjebak dalam lingkaran ketergantungan yang berbahaya.

Dampak Buruk Judi Online

Kecanduan judi online tidak hanya menimbulkan dampak finansial yang besar. Tetapi juga berpengaruh serius terhadap kesehatan mental. Gangguan stres berkepanjangan, depresi, dan bahkan gangguan psikologis berat seperti delusi dapat muncul akibat tekanan dari kerugian materi dan konflik internal.

RSJ Menur Surabaya, yang kini menangani pasien kecanduan judol secara khusus. Menegaskan bahwa “kebiasaan berjudi online bisa mengganggu fungsi otak, menimbulkan stres berkepanjangan, depresi, bahkan mengarah pada gangguan kejiwaan seperti delusi atau kehilangan kontrol diri”.

Selain gangguan mental, judi online juga menyebabkan kehancuran hubungan sosial dan keluarga. Utang menumpuk dan sikap obsesif terhadap judi online sering kali memicu konflik rumah tangga, isolasi sosial, hingga risiko kriminalitas yang meningkat.

Upaya Penanganan dan Rehabilitasi di RSJ Menur

Menanggapi perkembangan ini, RSJ Menur Surabaya telah menyiapkan layanan rehabilitasi khusus bagi pecandu judi online. Lengkap dengan konselor dan psikolog yang siap membantu pasien mengatasi kecanduan mereka. Hingga Mei 2025, RSJ Menur telah merawat 51 pasien dengan usia termuda 14 tahun dan tertua mencapai 70 tahun.

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyatakan. “Kami cek referensi rumah sakit jiwa itu menjadi tempat yang biasanya juga dirujuk. Kami cek di Menur ternyata sudah punya kemampuan merehabilitasi pasien judol. Jadi ada 2 pasien kecanduan judol di RSJ Menur dan kebetulan masih muda”.

Penanganan pasien dilaksanakan sesuai tingkat keparahan. Yaitu rawat inap untuk yang parah dan rawat jalan untuk gejala ringan dengan dukungan keluarga dan psikiater. Hal ini menunjukkan pendekatan yang komprehensif dan adaptif terhadap kebutuhan pasien untuk pemulihan yang optimal.

Pentingnya Kesadaran dan Dukungan Masyarakat

Selain fasilitas rehabilitasi, peran keluarga dan lingkungan sangat krusial dalam mengidentifikasi dan membantu pecandu judi online. Emil menambahkan, “Kalau ada orang tua yang khawatir bisa kontak langsung ke RSJ Menur dan bisa mengakses gratis layanan ini. Kami jaga kerahasiannya, kami ingin anak-anak punya masa depan baik”.

Kampanye pencegahan juga terus digencarkan oleh berbagai elemen masyarakat. Termasuk mahasiswa dari BEM Nusantara yang aktif memberikan edukasi tentang bahaya judi online ke sekolah-sekolah. Sehingga kesadaran terhadap risiko perjudian daring dapat meningkat di kalangan generasi muda.

Kunci Membendung Maraknya Judi Online

Upaya pemerintah dan lembaga terkait seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam memberantas judi online juga signifikan. Melalui pemblokiran konten ilegal dan edukasi digital, Kominfo berusaha meminimalisir dampak buruk judi online yang makin merasuk ke sendi masyarakat.

Sekretaris Direktorat Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kemenkomdigi. Mediodecci ,menekankan bahwa pengganti kebiasaan negatif dengan gaya hidup sehat seperti olahraga adalah salah satu cara efektif melawan kecanduan judi online.

Para ahli juga menyarankan agar masyarakat meningkatkan literasi digital dan kesadaran. Akan jebakan iklan judi online serta ikut aktif melaporkan konten negatif agar dapat diminimalisir penyebarannya.

Kesimpulan

Kasus viral wanita yang kecanduan judi online ini menjadi pengingat keras bahwa di balik penampilan glamor dan gaya hidup hedon bisa tersembunyi bahaya besar yang ancam kesehatan mental, keuangan, dan masa depan seseorang.

Gaya hidup berlebih dan tekanan sosial di media sosial, digabung dengan iklan judi online yang canggih. Membuat masyarakat rentan terjebak dalam siklus kecanduan yang sulit dihentikan. Oleh karenanya, kesadaran diri, edukasi yang terus menerus, regulasi ketat. Serta fasilitas rehabilitasi yang memadai menjadi kunci untuk mengatasi persoalan ini.

Jika Anda atau orang terdekat menunjukkan tanda-tanda kecanduan judi online. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. “Orang yang sudah kecanduan judol sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan psikolog atau dibawa ke rumah sakit jiwa,” pesan RSJ Menur.

Mari bersama-sama memerangi bahaya judi online dan menyadari bahwa kesuksesan sejati tidak diraih dengan jalan pintas, melainkan dengan usaha nyata dan pola hidup sehat.

Terima kasih telah mengisi waktu anda untuk mengetahui informasi tentang Wanita Kecanduan Judol. Mari simak berita-berita lainnya hanya di KEPPOO INDONESIA kami akan memberikan banyak lagi informasi penting yang harus di ketahui.


Sumber informasi gambar:

  1. Gambar Pertama dari Okezone
  2. Gambar Kedua dari bbc.com

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *