Guru di Asahan Ditangkap Polisi Usai Cabuli-Sodomi 4 Bocah Laki-Laki
Kasus seorang guru agama yang cabuli-sodomi 4 bocah laki-laki di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, kini viral di media sosial.
Seorang guru berinisial D (39) ditangkap polisi karena diduga lakukan kejahatan seksual kepada empat bocah laki-laki yang menjadi muridnya. Perbuatan bejat ini terjadi berulang kali di berbagai tempat, termasuk di perkebunan sawit, dan kini tengah ditangani secara serius oleh aparat kepolisian. KEPPOO INDONESIA akan membahas lebih dalam mengenai kasus guru yang cabuli 4 bocah laki-laki di Asahan, yuk simak lebih lanjut!
Kronologi dan Penangkapan Pelaku
Kasus ini terungkap setelah salah satu korban berinisial G (11) melaporkan kejadian pencabulan yang dialaminya kepada pihak berwajib pada Sabtu, 3 Mei 2025. G mengaku dicabuli dan disodomi oleh pelaku di sebuah perkebunan sawit pada malam hari tanggal 30 April 2025, setelah pelaku memanggilnya ke lokasi tersebut.
Laporan tersebut segera ditindaklanjuti oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Asahan. Pada hari yang sama, polisi berhasil menangkap D untuk proses hukum lebih lanjut.
Informasi Gembira bagi pecinta bola, Ayo nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda, Segera download!

Modus Operandi dan Korban
Pelaku yang merupakan guru agama di salah satu Sekolah Dasar di Kecamatan Teluk Dalam ini memanfaatkan kedudukannya untuk mengajak korban ke tempat sepi, kemudian melakukan tindakan pencabulan dan sodomi secara berulang kali.
Selain G, terdapat tiga korban lainnya yang juga menjadi sasaran pelaku. Dari enam siswa yang melapor, lima mengaku dicabuli dengan cara dipegang kemaluannya, sedangkan satu korban mengalami sodomi. Kasus ini menimbulkan trauma mendalam bagi para korban dan keluarga mereka.
Reaksi Masyarakat dan Warga Sekitar
Masyarakat sekitar lokasi kejadian sangat terpukul dan marah atas tindakan pelaku yang seharusnya menjadi panutan dan pelindung anak-anak. Warga bahkan berkumpul di sekolah dan sekitar lokasi untuk menyampaikan kecaman keras terhadap perbuatan guru tersebut.
Mereka berharap pelaku mendapatkan hukuman setimpal agar kasus serupa tidak terulang kembali. Kejadian ini juga menjadi peringatan bagi orang tua dan masyarakat untuk lebih waspada dan mengawasi anak-anak agar terlindungi dari tindakan kekerasan seksual.
Baca Juga: Hujan Tangis Ratusan Santri Sambut Jenazah Gus Alam di Ponpes Al Fadlu 2
Tindakan dan Sikap Pemerintah Daerah
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan, Musa Al Bakrie, mengecam keras tindakan pelaku dan berjanji akan mengambil langkah tegas, termasuk pemecatan terhadap guru yang terbukti melakukan pelecehan seksual.
Pemerintah daerah juga berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan terhadap tenaga pendidik dan melakukan edukasi perlindungan anak di sekolah-sekolah. Langkah ini diharapkan dapat mencegah terjadinya kasus serupa di masa depan dan menciptakan lingkungan belajar yang aman bagi anak-anak.
Upaya Perlindungan dan Edukasi Anak
Kasus ini juga mendapat sorotan dari aktivis dan praktisi hukum di Asahan yang menekankan pentingnya perlindungan anak secara menyeluruh. Mereka mengusulkan agar pemerintah dan sekolah memberikan edukasi seksual yang tepat kepada anak-anak sejak dini, mengenalkan tanda-tanda pelecehan.
Pemerintah juga meminta untuk menguatkan hak anak untuk melawan jika mengalami kekerasan. Selain itu, peran orang tua sangat penting untuk menciptakan komunikasi terbuka dengan anak agar mereka berani melapor jika mengalami hal yang tidak menyenangkan.
Proses Hukum dan Harapan Keadilan
Saat ini, pelaku sudah ditahan di Polres Asahan dan kasusnya ditangani oleh Unit PPA Satreskrim. Polisi tengah melakukan penyelidikan mendalam dan memeriksa saksi-saksi serta korban untuk mengumpulkan bukti yang cukup.
Pelaku dijerat dengan pasal-pasal terkait kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur dengan ancaman hukuman yang berat. Masyarakat berharap proses hukum berjalan transparan dan adil agar pelaku mendapat hukuman setimpal dan memberikan efek jera.
Kesimpulan
Kasus pencabulan dan sodomi yang dilakukan oleh seorang guru agama di Asahan terhadap empat bocah laki-laki menjadi peringatan serius bagi semua pihak tentang pentingnya perlindungan anak. Pelaku yang memanfaatkan jabatan dan kepercayaan sebagai guru kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum.
Pemerintah daerah, sekolah, orang tua, dan masyarakat diharapkan bersinergi dalam memberikan edukasi dan pengawasan agar anak-anak terlindungi dari kekerasan seksual. Proses hukum yang adil dan tegas menjadi harapan utama agar keadilan ditegakkan dan masa depan anak-anak tidak dirusak oleh tindakan keji seperti ini.
Buat kalian yang ingin mendapatkan informasi terbaru dan ter-update lainnya, kalian bisa kunjungi KEPPO INDONESIA, yang dimana akan selalu memberikan informasi menarik dan terviral baik itu yang ada didalam negeri ataupun diluar negeri.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari detik.com
- Gambar Kedua dari kompas.com