Harapan Baru Lawan TBC: Uji Coba Vaksin Bill Gates dan Gejala Penting
Indonesia kini menjadi sorotan dunia dalam uji coba vaksin terbaru untuk tuberkulosis (TBC), yang dikembangkan oleh pendiri Microsoft Bill Gates.
Momentum ini tak hanya membuka harapan baru dalam pemberantasan penyakit menular yang hingga kini masih menjadi momok di tanah air, tetapi juga menjadi pengingat pentingnya memahami gejala TBC agar masyarakat lebih waspada dan responsif terhadap penyakit ini.
Di bawah ini KEPPOO INDONESIA akan membahas uji coba vaksin Bill Gates dan gejala penting tuberkulosis yang harus dipahami oleh masyarakat.
Uji Coba Vaksin TBC di Indonesia
Sebanyak 2.095 warga Indonesia kini telah mengikuti uji klinis vaksin tuberkulosis M72 yang dikembangkan Bill Gates. Indonesia menjadi salah satu dari lima negara yang dipercaya menjadi tempat uji coba tersebut, yang juga melibatkan negara-negara seperti Afrika Selatan, Kenya, Zambia, dan Malawi. Uji klinis fase ketiga ini menandai tahap akhir sebelum vaksin ini dapat digunakan secara luas di masyarakat.
Hal ini dilakukan di beberapa rumah sakit terkemuka di Indonesia, termasuk RSUP Persahabatan dan RS Universitas Indonesia, dengan proses rekrutmen peserta yang telah rampung pada pertengahan April 2025. Uji klinis tersebut bertujuan untuk menilai keamanan dan efektivitas vaksin M72 dalam mencegah TBC paru-paru pada individu dewasa dengan infeksi TB laten tanpa HIV.
Tahapan uji coba ini menjadi langkah krusial untuk memastikan bahwa vaksin benar-benar aman dan efektif sebelum diluncurkan secara luas pada tahun 2028 atau 2029 mendatang. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa partisipasi Indonesia dalam uji coba ini bukan berarti warga menjadi kelinci percobaan.
Semua prosedur dan pengawasan ketat dilakukan oleh berbagai lembaga, mulai dari WHO, BPOM, hingga para ahli nasional dan internasional. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir dan tetap menjaga kesehatan dengan lebih waspada terhadap gejala TBC.
Informasi Gembira bagi pecinta bola, Ayo nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda, Segera download!

Pentingnya Mengenali Gejala TBC
Tuberkulosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang biasanya menyerang paru-paru, namun dapat pula menyerang organ lain seperti sendi, ginjal, tulang belakang, dan otak. Penyakit ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu TB laten (tidak aktif) dan TB aktif.
TB laten berarti bakteri ada di dalam tubuh tetapi tidak menyebabkan sakit atau menular karena sistem imun mampu melawannya. Sementara TB aktif adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh tidak dapat melawan bakteri tersebut dan penderitanya dapat menularkan penyakit ini kepada orang lain.
Memahami gejala TBC sangat penting agar pasien dapat segera mendapatkan penanganan dan tidak menjadi sumber penyebaran penyakit. Gejala utama yang harus diperhatikan adalah batuk parah yang berlangsung hingga tiga minggu atau lebih. Batuk ini bisa disertai dahak bercampur darah atau bahkan muncul darah saat batuk.
Selain batuk, penderita juga akan merasakan nyeri pada dada, yang sering kali memburuk seiring berjalannya waktu jika tidak ditangani dengan benar. Tidak hanya sistem pernapasan, TBC juga dapat menyerang organ lain yang menimbulkan gejala khusus sesuai daerah yang terinfeksi.
Misalnya, TBC pada persendian menyebabkan rasa nyeri dan pembengkakan sendi. Jika menyerang kandung kemih, penderita bisa merasakan sakit saat buang air kecil dengan kemungkinan adanya darah dalam urine. Bahkan TBC yang menyerang otak bisa menimbulkan sakit kepala berat disertai mual dan muntah.
Baca Juga:
Dampak TBC di Indonesia
Indonesia masih menghadapi beban berat akibat TBC. Setiap tahun, sekitar satu juta orang di Indonesia mengalami TBC. Angka kematiannya mencapai ratusan ribu jiwa, menjadikan Indonesia negara dengan jumlah kasus tertinggi kedua di dunia. Lebih memprihatinkan lagi, ada satu pasien meninggal setiap empat menit akibat TBC.
Hal ini menunjukkan betapa serius dan mendesaknya penanganan penyakit ini di tanah air. Beban sosial dan ekonomi dari TBC juga sangat besar. Penderitanya sering mengalami penurunan kualitas hidup dan produktivitas. Stigma sosial yang melekat pada penderita semakin memperburuk kondisi mereka.
Oleh karena itu, pengembangan vaksin efektif seperti vaksin M72 menjadi solusi penting untuk mengurangi penyebaran dan kematian akibat TBC.
Harapan Baru Dari Vaksin M72
Vaksin M72 saat ini sedang dalam tahap uji klinis. Dalam uji klinis fase dua, vaksin ini menunjukkan efikasi sebesar 50 persen dalam mencegah TBC paru selama tiga tahun pada individu dewasa dengan infeksi TB laten.
Jika vaksin ini berhasil dipasarkan, diperkirakan dapat mencegah sekitar 76 juta kasus TBC baru di dunia. Vaksin ini juga diperkirakan akan menyelamatkan sekitar 8,5 juta nyawa dari penyakit TBC. Kementerian Kesehatan berkomitmen menyediakan vaksin ini secara gratis bagi masyarakat Indonesia jika sudah resmi digunakan.
Program vaksinasi nasional akan menjadi salah satu langkah untuk mencapai eliminasi TBC pada tahun 2030. Dukungan ini juga sejalan dengan upaya global dalam pemberantasan penyakit TBC. Penyakit ini merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi akibat penyakit menular di dunia.
Simak dan ikuti terus KEPPOO INDONESIA agar Anda tidak ketinggalan berita informasi menarik lainnya yang terupdate setiap hari.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari radarsemarang.jawapos.com
- Gambar Kedua dari nasional.okezone.com