Insiden Memalukan! Oknum Polisi Berkeliaran Saat Nyepi di Bali, Tertangkap Bau Alkohol!
Insiden memalukan terjadi saat Hari Raya Nyepi di Bali, melibatkan oknum polisi yang diduga mabuk dan berkeliaran dengan sepeda motor.
Peristiwa ini memicu kemarahan warga dan viral di media sosial. Polisi tersebut diamankan oleh Bantuan Keamanan Desa Adat (BKDA) karena mengganggu ketenangan perayaan Nyepi. Tindakan oknum polisi tersebut dianggap tidak menghormati nilai-nilai sakral Nyepi.
Masyarakat Bali yang sedang menjalankan Catur Brata Penyepian merasa terganggu dengan tindakan oknum polisi tersebut. Insiden ini menjadi sorotan dan memicu berbagai reaksi dari warganet yang mengecam perilaku tidak pantas tersebut. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran KEPPOO INDONESIA.
Kronologi Kejadian
Pada Hari Raya Nyepi, Sabtu, 29 Maret 2025, seorang anggota polisi berinisial MC (49) bersama seorang warga sipil tanpa identitas, nekat berkeliaran di Desa Adat Sumbersari, Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali. Mereka mengendarai sepeda motor secara ugal-ugalan sekitar pukul 12.00 WITA, saat umat Hindu melaksanakan Catur Brata Penyepian.
Awalnya, petugas Bankamda (Badan Keamanan Desa Adat) yang berpatroli rutin mencurigai gerak-gerik mereka. Setelah dihentikan, petugas mendapati keduanya dalam kondisi yang mencurigakan. Dari aroma napasnya, kedua pria tersebut diduga dalam pengaruh alkohol. Saat diminta menunjukkan identitas, salah satu dari mereka tidak dapat memberikannya.
Oknum polisi tersebut sempat bersikap agresif dan berusaha membela diri, namun petugas Bankamda tetap bertindak tegas sesuai dengan aturan yang berlaku. Setelah situasi berhasil ditenangkan, kedua pria tersebut didata dan kemudian dikawal menuju Gilimanuk, perbatasan antara Bali dan Jawa. Di Gilimanuk, mereka diserahkan kepada Pecalang Desa Adat Gilimanuk untuk diproses lebih lanjut sesuai dengan hukum adat yang berlaku.
Kapolres Jembrana, AKBP Endang Tri Purwanto, memberikan tanggapan atas kejadian ini dan menyatakan akan menindak tegas anggotanya jika terbukti bersalah melanggar aturan dan mencoreng citra kepolisian. Insiden ini memicu kemarahan publik dan menjadi viral di media sosial, karena dianggap tidak menghormati kesucian Hari Raya Nyepi yang sakral bagi umat Hindu.
Informasi Gembira bagi pecinta bola, Ayo nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda, Segera download!

Bukti dan Dokumentasi
Bukti utama dari kejadian polisi berkeliaran saat Nyepi di Bali pada 29 Maret 2025 adalah video viral yang beredar luas di media sosial. Video tersebut memperlihatkan seorang anggota polisi berseragam lengkap, termasuk helm dan jaket dinas, sedang dihentikan oleh sejumlah pecalang atau petugas keamanan desa adat di Desa Adat Sumbersari, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana.
Dalam video itu, petugas adat menegur polisi tersebut karena berkeliling dengan sepeda motor saat Nyepi, dan diduga dalam kondisi terpengaruh minuman beralkohol. Dokumentasi lain termasuk laporan dari berbagai media online yang mengutip pernyataan dari Kapolres Jembrana, AKBP Endang Tri Purwanto. Yang meminta maaf atas kejadian tersebut dan menyatakan bahwa anggota polisi yang terlibat telah diamankan dan akan menjalani pemeriksaan sesuai dengan kode etik kepolisian.
Selain itu, ada pula pernyataan dari Bendesa Adat Sumbersari, I Ketut Subanda, yang membenarkan kejadian tersebut dan menjelaskan bahwa pihaknya telah menyerahkan penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian.
Baca Juga: Terbakar Api Cemburu, Pria di Jakpus Nekat Menusuk Selingkuhan Istrinya
Tanggapan Resmi Kepolisian
Kepolisian Resor (Polres) Jembrana memberikan tanggapan resmi terkait insiden seorang anggota polisi yang berkeliaran saat Hari Raya Nyepi, Sabtu (29/3/2025), di Desa Adat Sumbersari, Kecamatan Melaya. Kepala Polres Jembrana, AKBP Endang Tri Purwanto, menyampaikan permintaan maaf atas tindakan anggotanya tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya telah mengamankan polisi yang bersangkutan.
Oknum polisi tersebut telah ditempatkan di tempat khusus dan sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut oleh Seksi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Jembrana. Kapolres juga menegaskan komitmennya untuk menindak tegas anggota yang terbukti melanggar aturan, sesuai dengan kode etik kepolisian.
Polres Jembrana juga telah berkoordinasi dengan pihak Desa Adat Sumbersari untuk membahas sanksi adat yang mungkin dikenakan. Meskipun desa adat memiliki aturan mengenai sanksi pelanggaran Nyepi, dalam kasus ini. Pihak kepolisian lebih memilih untuk fokus pada proses hukum internal kepolisian.
Kapolres juga menyerahkan bantuan beras sebanyak 100 kilogram kepada dua desa adat sebagai wujud simpati atas kejadian tersebut. Polres Jembrana berjanji untuk menyelesaikan masalah ini secepatnya dan memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Reaksi Masyarakat Bali
Reaksi masyarakat Bali terhadap pelanggaran aturan Nyepi oleh seorang anggota polisi di Jembrana sangat beragam. Namun didominasi oleh kekecewaan dan kemarahan.Insiden ini dianggap mencoreng kesucian Hari Raya Nyepi. Yang merupakan momen sakral bagi umat Hindu di Bali. Banyak warganet yang mengecam tindakan oknum polisi tersebut di media sosial, menyoroti ketidakprofesionalan dan kurangnya penghormatan terhadap tradisi lokal.
Beberapa netizen mengungkapkan kekecewaannya dengan komentar seperti “Parah banget lagi nyepi, ada saja polisi yang membuat keramaian kek gini, hormatilah,” dan “Baru kali ini liat polisi ditangkap warga”. Selain itu, ada pula yang menyayangkan bahwa seorang aparat penegak hukum justru menjadi contoh buruk dalam pelanggaran aturan adat.
Masyarakat Bali berharap agar insiden ini menjadi pelajaran bagi semua pihak, terutama aparat penegak hukum. Untuk lebih menghormati dan memahami nilai-nilai budaya serta tradisi yang berlaku di Bali. Mereka juga menuntut tindakan tegas terhadap oknum polisi tersebut sebagai bentuk keadilan dan efek jera.
Refleksi Budaya dan Hukum
Insiden pelanggaran Hari Raya Nyepi oleh oknum polisi di Jembrana memicu refleksi mendalam mengenai hubungan antara budaya, hukum, dan etika di Bali. Secara budaya, Nyepi adalah momen sakral bagi umat Hindu Bali, di mana Catur Brata Penyepian (empat pantangan) menjadi pedoman utama untuk mencapai keheningan dan introspeksi diri.
Pelanggaran terhadap tradisi ini, apalagi dilakukan oleh aparat penegak hukum, dianggap sebagai tindakan yang tidak menghormati nilai-nilai luhur masyarakat Bali. Dari segi hukum, setiap desa adat di Bali memiliki awig-awig (aturan adat) yang mengatur kehidupan masyarakatnya, termasuk pelaksanaan Nyepi.
Pelanggaran terhadap awig-awig dapat dikenai sanksi adat, seperti denda atau kerja sosial. Selain itu, tindakan berkendara dalam keadaan mabuk juga melanggar hukum positif yang berlaku di Indonesia. Secara etika, seorang anggota polisi seharusnya menjadi teladan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan hukum.
Insiden ini mencerminkan perlunya peningkatan kesadaran dan pemahaman tentang budaya lokal bagi aparat penegak hukum yang bertugas di Bali. Diharapkan kejadian ini menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara hukum positif dan hukum adat dalam menjaga ketertiban dan kesucian Nyepi.
Kesimpulan
Insiden oknum polisi yang melanggar aturan saat Hari Raya Nyepi di Jembrana, Bali, menjadi sorotan utama dan memicu berbagai reaksi dari masyarakat. Kejadian ini menyoroti pentingnya penghormatan terhadap nilai-nilai budaya dan tradisi lokal, terutama dalam momen sakral seperti Nyepi. Tindakan oknum polisi tersebut tidak hanya melanggar aturan adat dan hukum positif, tetapi juga mencoreng citra kepolisian sebagai penegak hukum.
Reaksi masyarakat Bali yang didominasi kekecewaan dan kemarahan mencerminkan betapa pentingnya menjaga kesucian Nyepi sebagai bagian dari identitas budaya mereka. Tanggapan cepat dari Polres Jembrana dengan melakukan pemeriksaan internal dan menyampaikan permintaan maaf merupakan langkah positif untuk meredakan ketegangan.
Namun, insiden ini juga menjadi momentum refleksi bagi seluruh pihak, terutama aparat penegak hukum. Untuk meningkatkan pemahaman tentang budaya lokal dan menjunjung tinggi etika serta profesionalisme dalam bertugas. Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap mengenai Oknum Polisi Berkeliaran Saat Nyepi di Bali
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari detik.com
- Gambar Kedua dari cnnindonesia.com