Kakek Teriaki Penumpang TransJ Teroris di Jakbar, Diadukan Pasal Penganiayaan
Kasus seorang kakek yang meneriaki penumpang perempuan TransJakarta dengan sebutan “teroris” dan melakukan penganiayaan di Jakarta Barat menjadi viral.
Insiden ini terjadi pada Kamis, 29 Mei 2025 pagi di Halte Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Dan hingga kini masih dalam proses penyelidikan oleh polisi KEPPOO INDONESIA.
Kronologi Kejadian
Peristiwa ini bermula ketika seorang kakek-kakek tampak terlibat keributan dengan seorang perempuan penumpang TransJakarta di dalam bus yang melintas dari Tanah Abang menuju daerah Halte Taman Anggrek.
Menurut pengakuan korban, ia merasa mendapat perlakuan kekerasan fisik berupa tendangan di kaki dan pukulan di tangan secara tiba-tiba yang tak diketahui sebabnya. Keributan berlanjut saat keduanya turun di halte. Di mana kakek tersebut mulai berteriak “teroris” kepada korban karena penampilannya dianggap seperti orang Arab.
Tidak hanya itu, sang kakek juga merekam kejadian tersebut dengan ponselnya sambil terus meneriaki korban dengan kata-kata yang mengandung hinaan dan ancaman. Bahkan sampai mengejar korban hingga keluar halte.
Pada saat petugas TransJakarta mencoba melerai dan mengantar korban sampai ke seberang JPO demi memastikan keamanan. Kakek tersebut tetap menunjukkan sikap marah dan agresif.
Informasi Gembira bagi pecinta bola, Link Aplikasi Nonton Indonesia vs China dan Jepang vs Indonesia GRATIS, Segera download!

Reaksi dan Tindakan Kepolisian
Video aksi kakek ini yang tersebar viral di media sosial langsung mendapat respon dari pihak kepolisian setempat. Polsek Grogol Petamburan langsung menerima laporan dari korban dan menetapkan kasus ini dalam pasal penganiayaan ringan dan penghinaan yang tercantum dalam Pasal 352 dan/atau Pasal 315 KUHP.
Pihak kepolisian sudah memeriksa korban dan sejumlah saksi. Serta melakukan koordinasi dengan TransJakarta untuk mendapatkan rekaman CCTV yang dapat mendukung penyelidikan mereka.
Sejauh ini, polisi masih mencari identitas kakek pelaku karena korban tidak mengenali pelaku dan tidak memiliki hubungan sebelumnya dengan yang bersangkutan. Meski demikian, proses penyelidikan tetap berjalan intensif agar kasus ini dapat segera dituntaskan.
Baca Juga: Viral! Kecelakaan Hebat Motor dan Mobil di Bintaro, 2 Orang Terluka Parah
Pendalaman Kasus dan Visum Korban
Korban telah melakukan visum guna memastikan tingkat luka yang dialaminya dan memperkuat bukti-bukti dalam laporan polisi. Sementara itu, pihak rumah sakit yang menangani korban belum mengeluarkan hasil visum secara resmi.
Sehingga polisi masih menunggu hasil tersebut untuk menentukan langkah hukum selanjutnya dan apakah kasus tersebut akan. Di lanjutkan ke ranah penganiayaan berat.
Tanggapan Dari PT TransJakarta
Pihak PT TransJakarta melalui Kepala Departemen Humas dan CSR, Ayu Wardhani. Membenarkan adanya insiden tersebut dan menyesalkan kejadian yang mencoreng citra pelayanan TransJakarta.
Mereka mengambil langkah cepat dengan menugaskan pramusapa. Di lapangan untuk melerai kericuhan dan memastikan keamanan penumpang. Pramusapa bahkan ikut mengantarkan korban sampai tempat yang aman, yakni ke seberang JPO. Agar korban tidak merasa terancam saat meninggalkan halte.
Selain itu, PT TransJakarta juga mengimbau para pelanggan untuk selalu menjaga kenyamanan dan keamanan pengguna layanan lain serta melaporkan jika mengalami ketidaknyamanan saat menggunakan jasa transportasi umum tersebut.
Kesimpulan
Kasus kakek yang meneriaki penumpang TransJakarta dengan sebutan “teroris” dan melakukan penganiayaan di Jakarta Barat bukan hanya insiden kekerasan biasa. Melainkan juga mencerminkan masalah intoleransi yang mengakar dalam masyarakat.
Polisi telah menetapkan pasal penganiayaan ringan dan penghinaan serta tengah melakukan penyelidikan intensif dengan melibatkan pemeriksaan korban, saksi, dan bukti rekaman CCTV dari TransJakarta. Korban telah membuat laporan dan melakukan visum guna memperkuat proses hukum.
Sementara itu, TransJakarta memberikan perhatian lebih pada keamanan penumpang dan mengimbau agar setiap kejadian kekerasan dilaporkan segera agar bisa mendapatkan penanganan cepat dan tepat.
Kasus ini menjadi peringatan bagi semua pihak agar menjaga toleransi dan keamanan di ruang publik agar kejadian serupa tidak terus berulang dan membuat masyarakat merasa takut.
Simak dan ikuti terus KEPPOO INDONESIA agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya yang terupdate setiap hari.
- Gambar Utama dari www.detik.com
- Gambar Kedua dari momoyo.id