|

Krisis Nepal: Presiden Mundur, Penjara Dibobol, 1500 Tahanan kabur

bagikan

​Krisis di Nepal telah mencapai titik kritis, ditandai oleh beberapa peristiwa besar yang mengguncang stabilitas negara.​

Krisis Nepal Presiden Mundur, Penjara Dibobol, 1500 Tahanan kabur

Protes ini dipicu oleh kebijakan pemerintah yang memblokir akses ke media sosial, yang dianggap sebagai bentuk pembatasan kebebasan berekspresi dan transparansi.

Demonstrasi yang dimulai oleh generasi muda, yang dijuluki “Revolusi Gen Z”. Dengan cepat menyebar ke seluruh Nepal, menuntut perubahan politik dan sosial.

Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran KEPPOO INDONESIA.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Pemicu Krisis Nepal

​Unjuk rasa yang melanda Nepal telah memasuki hari ketiga. Dipicu oleh kebijakan pemerintah pekan lalu yang mencabut izin 26 platform media sosial. Termasuk WhatsApp, Instagram, dan Facebook.

​Kebijakan ini diberlakukan karena platform-platform tersebut gagal memenuhi tenggat waktu registrasi. ​Banyak yang menuding kebijakan ini sebagai upaya membungkam kampanye antikorupsi yang gencar dilakukan akhir-akhir ini.

​Meskipun larangan tersebut dicabut pada Senin malam, kemarahan publik sudah terlanjur meluas. ​Para demonstran, yang sebagian besar adalah mahasiswa dari Kathmandu, Pokhara, hingga Itahari, menyebut diri mereka sebagai “Gerakan Gen Z”.

Mereka mengusung dua tuntutan utama: ​pemerintah tidak lagi membatasi media sosial dan segera mengakhiri praktik korupsi yang merajalela.

Informasi Gembira bagi pecinta bola, Link Aplikasi Nonton Indonesia vs China dan Jepang vs Indonesia GRATIS, Segera download!

shotsgoal apk  

Mundurnya Pemimpin Negara di Tengah Kekacauan

​Presiden Nepal, Ram Chandra Paudel, telah menyatakan pengunduran dirinya di tengah gelombang kerusuhan yang melanda negara tersebut.

​Mundurnya Presiden ini dilaporkan oleh surat kabar India. ​Selain Presiden, Perdana Menteri KP Sharma Oli juga mengundurkan diri.

​Presiden Ramachandra Paudel kini mempersiapkan pembentukan pemerintahan baru setelah menerima pengunduran diri Oli di tengah aksi protes mematikan yang berlangsung sejak Senin. ​Situasi ini menempatkan Nepal dalam krisis politik yang mendalam.

Baca Juga: Tragis! Demo Akhir Agustus Bikin 10 Orang Meninggal, Catatan Komnas HAM

Pembobolan Penjara dan Ribuan Tahanan Kabur

Pembobolan Penjara dan Ribuan Tahanan Kabur

Di tengah kerusuhan yang meningkat, sedikitnya 1.500 tahanan berhasil melarikan diri dari penjara Nakkhu di Lalitpur. ​Portal berita Khabarhub dan media setempat melaporkan insiden ini.

​Selain penjara Nakkhu, ratusan narapidana juga melarikan diri dari dua penjara berbeda pada Selasa (9/9/2025).

​Pejabat distrik Kaski mengonfirmasi bahwa 773 narapidana melarikan diri dari penjara setempat ketika massa demonstran dari kalangan Generasi Z (Gen Z) menerobos masuk. ​Di Tulsipur, Provinsi Dang, otoritas kepolisian juga melaporkan bahwa 127 tahanan kabur dari penjara.

​Seorang pejabat kepolisian di Kaski menggambarkan situasi tersebut sebagai “benar-benar tidak terkendali” ketika ratusan orang keluar setelah massa memasuki area penjara.

Dampak dan Korban Krisis

​Kerusuhan di Ibu Kota Kathmandu pada Selasa menyebabkan tiga orang tewas. Menambah jumlah korban sejak awal kerusuhan menjadi 22 orang.

​Direktur Civil Service Hospital, Dipak Poudel, melaporkan bahwa pihaknya menerima 209 orang dengan luka-luka selama aksi unjuk rasa, di mana 186 di antaranya sudah dipulangkan.

Kepala National Trauma Centre, Dr. ​Badri Rijal. Menambahkan bahwa hampir 40 korban luka dibawa ke rumah sakitnya pada hari yang sama. ​

Demonstrasi juga menargetkan gedung parlemen dan rumah sejumlah pejabat tinggi Nepal. Dengan insiden perusakan, pembakaran, dan bentrokan dengan aparat dilaporkan di berbagai titik.

Terima kasih atas waktunya, semoga informasi ini bisa membantu Anda dan siap menghadapi situasi apa pun. Kunjungi kami lagi untuk terus mendapatkan kabar viral dan update terkini lainnya di KEPPOO INDONESIA.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Pertama dari www.tempo.co
  • Gambar Kedua dari www.kompas.com

Similar Posts

Channel Tele
Group FB
Search