Longsor Padarincang Lumpuhkan Jalur Alternatif ke Pantai Anyer
Longsor yang terjadi di Kampung Batukuwung, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, pada Jumat (7/3/2025) dini hari, mengakibatkan lumpuhnya akses jalan alternatif Palima-Cinangka yang merupakan jalur vital menuju kawasan wisata Pantai Anyer.
Material longsor berupa tanah dan kayu dari bukit menutup seluruh badan jalan, menyebabkan kemacetan total dan mengganggu aktivitas warga serta wisatawan. Disini KEPPOO INDONESIA akan membahas informasi lebih lanjut mengenai Longsong di Kampung Batukuwung.
Kronologi Kejadian
Peristiwa longsor ini dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah Padarincang dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir. Kondisi tanah yang labil akibat curah hujan tinggi menyebabkan bukit di sekitar Kampung Batukuwung mengalami longsor. Material longsor yang terdiri dari tanah dan pepohonan kemudian menutupi jalan Palima-Cinangka, menghalangi akses kendaraan dari kedua arah.
Menurut keterangan warga setempat, longsor terjadi sekitar pukul 03.00 WIB saat sebagian besar warga masih terlelap tidur. Bunyi gemuruh dari bukit sontak membangunkan warga dan membuat panik. Mereka bergegas keluar rumah untuk menyelamatkan diri, khawatir longsor susulan akan terjadi.
Dampak Signifikan
Akibat longsor ini, akses jalan Palima-Cinangka tidak dapat dilalui oleh kendaraan dari arah Palima menuju Cinangka, maupun sebaliknya. Jalan ini merupakan jalur alternatif yang sering digunakan oleh wisatawan dan warga lokal untuk menuju Pantai Anyer, terutama saat musim liburan.
Informasi Gembira bagi pecinta bola, Ayo nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda, Segera download!

Penutupan jalan ini menyebabkan kemacetan total di kedua arah. Kendaraan menumpuk hingga beberapa kilometer, membuat para pengemudi dan penumpang merasa frustrasi. Banyak dari mereka yang terpaksa membatalkan perjalanan menuju Pantai Anyer, sementara yang lain memilih untuk mencari jalur alternatif lain yang lebih jauh.
Selain mengganggu aktivitas transportasi, longsor ini juga berdampak pada aktivitas ekonomi warga sekitar. Banyak pedagang yang mengeluhkan penurunan omzet karena tidak ada wisatawan yang melintas. Selain itu, aktivitas pengiriman barang dan jasa juga terhambat, menyebabkan kerugian bagi para pelaku usaha.
Upaya Penanganan
Menanggapi kejadian ini, Pemerintah Kabupaten Serang bergerak cepat dengan menerjunkan tim gabungan yang terdiri dari personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), TNI, Polri, serta dibantu oleh warga setempat. Tim gabungan ini bahu-membahu membersihkan material longsor yang menutupi jalan.
Kepala Dinas PUPR Banten, Arlan Marzan, mengatakan bahwa pihaknya telah mengerahkan tiga alat berat untuk mempercepat proses pembersihan material longsor. Alat berat tersebut digunakan untuk mengangkat tanah, pepohonan, dan material lainnya yang menutupi jalan.
Proses pembersihan material longsor berlangsung selama kurang lebih 3 jam. Tim gabungan bekerja keras untuk membersihkan jalan agar dapat segera dilalui oleh kendaraan. Kondisi jalan yang licin dan berlumpur membuat proses pembersihan menjadi lebih sulit, namun berkat kerja sama yang solid, akhirnya jalan berhasil dibersihkan.
Baca Juga:
Akses Jalan Kembali Dibuka
Setelah melalui proses pembersihan yang intensif, akhirnya akses jalan Palima-Cinangka berhasil dibuka kembali pada Jumat pagi. Kendaraan dari kedua arah sudah dapat melintasi jalan tersebut, meskipun dengan kecepatan yang terbatas.
Meskipun jalan sudah dibuka, pihak kepolisian mengimbau kepada para pengendara untuk tetap berhati-hati saat melintasi jalan tersebut. Kondisi jalan masih licin dan terdapat sisa-sisa lumpur bekas material tanah longsor. Selain itu, potensi longsor susulan juga masih ada, terutama jika hujan kembali mengguyur wilayah tersebut.
Untuk mengantisipasi terjadinya longsor susulan, BPBD Kabupaten Serang telah memasang rambu-rambu peringatan di sepanjang jalan Palima-Cinangka. Pihak BPBD juga mengimbau kepada warga yang tinggal di sekitar lokasi longsor untuk tetap waspada dan segera melaporkan jika melihat tanda-tanda akan terjadinya longsor susulan.
Evaluasi dan Mitigasi
Kejadian longsor di Padarincang ini menjadi pelajaran berharga bagi Pemerintah Kabupaten Serang dan masyarakat sekitar. Perlu adanya evaluasi menyeluruh terhadap penyebab longsor dan langkah-langkah mitigasi yang perlu dilakukan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Salah satu langkah mitigasi yang perlu dilakukan adalah penanaman pohon di sekitar lereng bukit. Pohon dapat membantu menahan tanah dan mencegah terjadinya erosi. Selain itu, perlu juga dilakukan pembangunan drainase yang baik untuk mengalirkan air hujan agar tidak menggerus tanah.
Pemerintah Kabupaten Serang juga perlu melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya longsor dan cara-cara menghadapinya. Masyarakat perlu diberikan pemahaman tentang tanda-tanda akan terjadinya longsor dan tindakan yang perlu dilakukan jika terjadi longsor.
Jembatan Cibetus Kembali Normal
Selain longsor, luapan air di jembatan Cibetus di Desa Curuggoong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, juga sempat membuat akses jalan terputus akibat gorong-gorong jembatan tersumbat material kayu. Namun, berkat kerja keras tim gabungan, gorong-gorong jembatan berhasil dibersihkan dan akses jalan kembali normal.
Kepala Desa Curuggoong, mengatakan bahwa luapan air di jembatan Cibetus sering terjadi saat musim hujan. Hal ini disebabkan oleh gorong-gorong jembatan yang terlalu kecil dan mudah tersumbat oleh sampah dan material kayu.
Pihaknya berharap agar Pemerintah Kabupaten Serang segera memperbaiki jembatan Cibetus agar tidak lagi terjadi luapan air saat musim hujan. Perbaikan jembatan ini sangat penting untuk menjaga kelancaran akses transportasi dan aktivitas ekonomi warga sekitar.
Kesimpulan
Longsor di Kampung Batukuwung menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap bencana. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada, terutama saat musim hujan, dan pemerintah perlu meningkatkan upaya mitigasi bencana. Mari bersama jaga lingkungan agar terhindar dari bencana serupa di masa depan.
Semoga informasi ini bermanfaat dan meningkatkan kesadaran kita akan pentingnya menjaga lingkungan serta bersiap menghadapi bencana. Jika Anda tertarik dengan informasi seputar penanggulangan bencana dan isu lingkungan lainnya, jangan lewatkan artikel-artikel menarik lainnya di KEPPOO INDONESIA.