Love Scam Berkedok Investasi, Sindikat Ini Ternyata Pernah Kerja di Kamboja
Sindikat penipuan berkedok investasi bodong dengan modus love scam semakin merajalela, bahkan melibatkan pelaku yang pernah beroperasi di Kamboja.
Kepolisian telah membongkar sebuah sindikat yang membuat korbannya merugi hingga ratusan juta rupiah. Para pelaku diketahui memiliki pengalaman bekerja sebagai scammer di Kamboja, sebelum akhirnya membentuk kelompok sendiri dan melancarkan aksinya di Indonesia. Modus operandi mereka yang terorganisir dan memanfaatkan emosi korban menjadi perhatian serius bagi penegak hukum.
Berikut ini KEPPOO INDONESIA akan membahas mengenai love scam berkedok Investasi, sindikat ini ternyata pernah kerja di Kamboja.
Jejak Scammer Dari Kamboja
Kepolisian Daerah Metro Jaya berhasil mengungkap sindikat penipuan love scamming yang memiliki rekam jejak mencengangkan, yaitu pernah bekerja di Kamboja sebagai scammer. AKBP Reonald Simanjuntak, Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya, menjelaskan bahwa ketiga pelaku utama melakukan tindak pidana ini dengan motif ekonomi, bermodalkan pengalaman serupa yang mereka dapatkan di Kamboja.
Pengalaman tersebut meliputi pengetahuan mendalam tentang cara kerja penipuan online, teknik manipulasi psikologis, dan cara mengelola dana hasil kejahatan. Setelah menguasai modus operandi dan seluk-beluknya, ketiga pelaku ini memutuskan untuk membentuk kelompok sendiri dan melancarkan aksinya di Indonesia.
Hal ini menunjukkan tingkat profesionalisme dan adaptasi mereka dalam menjalankan kejahatan. Transisi dari Kamboja ke Indonesia juga mengindikasikan bahwa jaringan penipuan online semakin lintas batas, sehingga memerlukan pendekatan penegakan hukum yang lebih komprehensif.
Aktor Utama di Balik Jaringan Penipuan
Hingga saat ini, tiga anggota sindikat ini telah berhasil ditangkap oleh Ditres Siber Polda Metro Jaya pada Senin, 23 Juni, di sebuah apartemen di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Masing-masing pelaku memiliki peran spesifik dalam menjalankan penipuan ini:
- RM (36), seorang wanita, bertanggung jawab membuat akun Instagram palsu yang mencatut nama selebgram Malaysia. Akun ini digunakan untuk menarik perhatian korban lawan jenis, dengan tujuan memancing mereka agar tertarik berinvestasi. Selain itu, RM juga berperan vital dalam mengatur transaksi keuangan hasil kejahatan dan menyiapkan rekening penampungan dana.
- R (29), seorang pria, bertugas meyakinkan korban dengan mengaku sebagai customer service investasi bodong. Perannya adalah memberikan penjelasan palsu mengenai keuntungan investasi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan korban, sehingga mereka semakin yakin untuk menyetorkan uang.
- APD (24), seorang wanita, bekerja sama dengan RM dalam membuat akun Instagram palsu untuk menjerat korban. Perannya sangat penting dalam tahap awal penipuan, yaitu menciptakan kesan kredibel pada akun media sosial yang digunakan.
Selain ketiga tersangka yang sudah ditangkap, polisi masih memburu seorang pria berinisial A (29). Pria ini memiliki peran krusial dalam memalsukan situs web e-commerce asal China, yang menjadi alat utama penipuan investasi. Keberadaan A menunjukkan bahwa sindikat ini memiliki spesialisasi dalam bidang teknologi informasi untuk mendukung aksi penipuan mereka.
Informasi Gembira bagi pecinta bola, Link Aplikasi Nonton Indonesia vs China dan Jepang vs Indonesia GRATIS, Segera download!

Menjerat Korban Dengan Janji Manis dan Identitas Palsu
Modus love scamming yang digunakan sindikat ini sangat licik, yaitu dengan memanfaatkan emosi dan ketertarikan korban. AKBP Herman Edco Wijaya Simbolon, Kasubdit IV Ditres Siber Polda Metro Jaya, menjelaskan bahwa korban awalnya akan berkenalan dengan pelaku melalui akun Instagram yang mencatut foto dan nama orang lain, dalam kasus ini adalah seorang selebgram perempuan warga negara Malaysia.
Percakapan yang intens kemudian berlanjut ke aplikasi WhatsApp, di mana pelaku membangun hubungan kedekatan dengan korban, meskipun mereka tidak pernah bertemu secara langsung. Inilah inti dari modus love scamming, yaitu menciptakan ikatan emosional dan kepercayaan palsu agar korban merasa nyaman dan yakin.
Banggood Palsu Jerat Investasi
Dalam melancarkan aksinya, pelaku memalsukan situs web e-commerce asal China bernama ‘Banggood’. Modus ini dirancang untuk memberikan kesan legitimasi pada investasi yang ditawarkan. Korban dijanjikan komisi sebesar 10 persen dari jumlah modal yang disetorkan, sebuah angka yang sangat menggiurkan dan tidak realistis dalam investasi riil.
Awalnya, pelaku sengaja memberikan keuntungan dan mengembalikan modal yang ditanamkan pada korban. Hal ini dilakukan untuk membangun kepercayaan dan membuat korban semakin tertarik. Taktik ini sangat efektif, karena korban akan merasa bahwa investasi tersebut benar-benar menguntungkan, sehingga mereka berani menyetorkan deposit dengan jumlah yang lebih besar.
Baca Juga: Love Scamming Menjerat Staf Prabowo, Pelaku Mengaku Pilot Emirates
Kerugian Ratusan Juta dan Komunikasi Terputus
Salah satu korban, yang tergiur dengan janji manis dan keuntungan awal, akhirnya mentransfer modal sebesar Rp 423 juta. Ini merupakan jumlah yang sangat signifikan, menunjukkan betapa korban telah sepenuhnya terperangkap dalam jerat penipuan. Setelah korban menyetorkan uang dalam jumlah besar, komunikasi antara pelaku dan korban mulai terputus.
Pelaku mulai berdalih dan akhirnya benar-benar menghentikan komunikasi, meninggalkan korban dalam kerugian besar. Kasus ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat untuk selalu waspada terhadap tawaran investasi yang tidak masuk akal, terutama yang datang dari orang yang baru dikenal di media sosial.
Dampak Sosial dan Upaya Pencegahan
Kasus penipuan love scamming ini tidak hanya menyebabkan kerugian finansial, tetapi juga meninggalkan dampak psikologis yang mendalam pada korban. Perasaan dikhianati, malu, dan putus asa seringkali menyertai para korban. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan literasi digital dan kewaspadaan terhadap modus-modus penipuan online yang terus berkembang.
Pihak kepolisian terus berupaya memberantas sindikat penipuan semacam ini, namun peran serta masyarakat dalam melaporkan dan menyebarkan informasi tentang modus kejahatan ini sangatlah penting. Edukasi publik mengenai bahaya love scamming dan investasi bodong harus terus digalakkan untuk mencegah lebih banyak korban berjatuhan.
Masyarakat dihimbau untuk selalu skeptis terhadap tawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan dan untuk mencari saran dari profesional keuangan yang terpercaya.
Ikuti terus informasi berita terbaru dari kami yang terus update setiap harinya di KEPPOO INDONESIA.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari news.detik.com
- Gambar Kedua dari megapolitan.okezone.com