Marak Pemerasan di Bandara Don Mueang: Warga Indonesia Dituntut Bayar 2.000-8.000 Baht, Ada yang Pernah Alami?
Fenomena pemerasan di Bandara Don Mueang memang mengkhawatirkan dan sangat merugikan bagi penumpang, terutama yang berasal dari Indonesia.
Pernahkah kamu mendengar cerita tentang pemerasan yang terjadi di Bandara Don Mueang, Bangkok? Ya, belakangan ini, ada banyak kabar dari warga Indonesia yang merasa dirugikan saat transit atau terbang dari bandara tersebut.
Mereka mengaku dituntut untuk membayar sejumlah uang yang sangat tidak wajar, bahkan sampai 2.000 hingga 8.000 Baht. Pemerasan ini sudah menjadi pembicaraan hangat di kalangan pelancong, terutama bagi mereka yang sering melakukan perjalanan ke Thailand. Tapi, apakah benar terjadi? Dibawah ini KEPPOO INDONESIA akan membahas lebih dalam soal fenomena yang satu ini.
Informasi Gembira bagi pecinta bola, Ayo nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda, Segera download!

Pemerasan di Bandara Don Mueang, Kenapa Bisa Terjadi?
Bandara Don Mueang adalah salah satu bandara terbesar di Bangkok, Thailand, dan menjadi tempat transit bagi banyak wisatawan. Termasuk orang Indonesia. Namun, belakangan ini, beberapa penumpang melaporkan pengalaman yang tidak mengenakkan saat mereka tiba atau berangkat dari bandara ini.
Mereka mengaku telah dimintai uang oleh petugas yang mengaku berasal dari otoritas bandara atau bahkan petugas keamanan, dengan alasan yang terkesan tidak jelas.
Pemerasan ini biasanya terjadi saat pemeriksaan paspor atau proses imigrasi. Beberapa warga Indonesia mengungkapkan bahwa mereka dipaksa untuk membayar uang dalam jumlah tertentu, antara 2.000 Baht hingga 8.000 Baht. Dengan alasan bahwa ada masalah administrasi atau dokumen yang perlu diperbaiki. Bahkan, ada yang mengaku bahwa uang tersebut diminta dengan cara yang kasar dan intimidatif.
Tentu saja, hal ini sangat merugikan dan membuat siapa saja yang mengalaminya merasa tidak nyaman. Bayangkan saja, baru saja mendarat atau akan terbang, eh, sudah dipusingkan dengan masalah yang seharusnya tidak perlu ada. Lalu, apa sebenarnya yang jadi penyebab fenomena pemerasan ini bisa terjadi di bandara internasional yang seharusnya terorganisir dengan baik?
Taktik yang Digunakan Dalam Pemerasan
Berdasarkan pengalaman dari beberapa korban pemerasan. Taktik yang digunakan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab ini cukup beragam. Beberapa orang mengaku mereka dipanggil ke ruang khusus untuk pemeriksaan lebih lanjut. Setelah itu, mereka diberi alasan seperti visa yang salah, paspor yang tampak mencurigakan. Atau bahkan dikenakan biaya administrasi yang tidak masuk akal.
Dalam beberapa kasus, para petugas ini menyebutkan bahwa mereka bisa membantu “memperbaiki” masalah tersebut, namun tentu saja, hanya dengan pembayaran sejumlah uang. Taktik ini membuat banyak orang merasa bingung dan terjebak dalam situasi yang tidak menyenangkan.
Mereka merasa terpaksa untuk memberikan uang tersebut agar bisa melanjutkan perjalanan mereka atau agar tidak berurusan dengan masalah hukum yang tidak jelas.
Baca Juga:
Apa Penyebab Pemerasan di Bandara Don Mueang?
Lalu, apa yang sebenarnya menjadi penyebab terjadinya pemerasan di Bandara Don Mueang? Ada beberapa faktor yang mungkin berperan di balik fenomena ini.
-
Kurangnya Pengawasan yang Ketat: Bandara Don Mueang, meskipun merupakan bandara internasional yang sibuk, ternyata masih memiliki celah dalam hal pengawasan. Beberapa oknum yang bekerja di bandara mungkin merasa kebal hukum dan memanfaatkan posisi mereka untuk melakukan pemerasan terhadap penumpang, terutama yang berasal dari negara asing.
-
Perbedaan Budaya dan Bahasa: Banyak penumpang asing, termasuk dari Indonesia, yang mungkin tidak terbiasa dengan cara kerja petugas bandara di Thailand. Selain itu, masalah bahasa dan perbedaan budaya bisa membuat banyak orang merasa tertekan dan tidak tahu harus bagaimana dalam menghadapi situasi yang tidak jelas ini.
-
Kecenderungan untuk Mencari Uang Cepat: Di beberapa tempat, terutama di kawasan pariwisata, masih ada oknum yang mencoba mencari uang dengan cara instan dan tidak sah. Pemerasan di bandara bisa jadi adalah salah satu cara yang dianggap mudah oleh sebagian orang yang bekerja di sana untuk mendapatkan uang cepat.
Bagaimana Seharusnya Penumpang Menyikapi Situasi Ini?
Bagi banyak orang, kejadian seperti ini tentu sangat mengganggu. Namun, ada beberapa langkah yang bisa diambil jika kamu atau orang terdekatmu mengalami situasi serupa saat berada di Bandara Don Mueang atau di bandara lain di luar negeri:
- Tetap Tenang dan Jangan Tergesa-Gesa: Hal pertama yang harus dilakukan adalah tetap tenang. Meskipun merasa bingung atau tertekan. Jangan terburu-buru untuk memberikan uang. Petugas yang terlibat dalam pemerasan biasanya akan berusaha membuat kamu merasa khawatir atau tertekan agar segera membayar. Kalau bisa, coba mintalah penjelasan lebih lanjut dan pastikan bahwa apa yang mereka katakan memang sesuai dengan aturan yang berlaku.
- Minta Bukti Atau Dokumen Tertulis: Jika petugas mengatakan ada masalah dengan dokumen atau visa, sebaiknya minta bukti atau dokumen tertulis mengenai masalah tersebut. Ini akan membantu kamu untuk memastikan apakah alasan mereka masuk akal atau hanya bagian dari taktik pemerasan.
- Hubungi Kedutaan Besar Atau Konsulat: Jika situasinya semakin mencurigakan dan kamu merasa tidak bisa menghadapinya sendirian, segera hubungi Kedutaan Besar Indonesia atau konsulat terdekat. Mereka biasanya memiliki layanan darurat yang bisa membantu menyelesaikan masalah yang melibatkan pemerasan atau masalah hukum lainnya.
- Laporkan Kejadian Tersebut: Setelah kejadian tersebut, penting untuk melaporkannya ke pihak yang berwenang, baik itu kepada manajemen bandara, pihak keamanan, atau bahkan kepada pihak berwenang di Thailand. Laporan ini tidak hanya akan membantu kamu mendapatkan solusi, tetapi juga bisa mencegah kejadian serupa terjadi pada orang lain.