Mengerikan! 500 Siswa India Sakit Usai Menyantap MBG Terpapar Bangkai Ular
Kota Mokama di Negara Bagian Bihar, India, digegerkan oleh insiden mengkhawatirkan yang menimpa lebih dari 500 siswa SD sakit usai mereka menyantap makan siang bergizi gratis (MBG) yang terdapat kontaminasi bangkai ular.
Kejadian ini mengejutkan masyarakat dan memicu protes keras dari warga setempat atas buruknya keamanan dan kebersihan dalam program makan siang gratis di sekolah-sekolah negeri India. Di bawah ini KEPPOO INDONESIA akan membahas kejadian 500 siswa di india yang sakit usai menyantap makan siang bergizi gratis MBG.
Kronologi Kejadian
Menurut laporan Komisi Hak Asasi Manusia Nasional India (NHRC), juru masak di salah satu sekolah negeri di Mokama diketahui telah menyajikan makanan bergizi gratis (Mid-Day Meal/MDM) kepada para siswa setelah terlebih dahulu mengeluarkan bangkai ular yang ditemukan dalam masakan tersebut.
Meskipun sudah mengetahui adanya bangkai ular dalam makanan itu, sang juru masak tetap memberi makan para murid tanpa membuang hidangan tersebut secara menyeluruh. Akibatnya, sekitar 500 anak dilaporkan jatuh sakit setelah mengonsumsi makanan tersebut.
Program makan siang gratis yang diluncurkan di India sejak tahun 1925 ini bertujuan untuk memerangi kelaparan anak sekolah dan meningkatkan angka kehadiran di sekolah. Program ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia, melayani jutaan anak dari keluarga miskin, terutama di negara bagian miskin seperti Bihar.
Meski memiliki tujuan mulia, insiden terbaru ini menyoroti celah serius dalam hal pengawasan kebersihan dan keamanan makanan yang disajikan dalam program tersebut.
Informasi Gembira bagi pecinta bola, Ayo nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda, Segera download!

Dampak dan Reaksi Masyarakat
Insiden tersebut memicu kemarahan warga setempat yang kemudian melakukan pemblokiran jalan sebagai bentuk protes. Mereka mengecam pihak sekolah dan pemerintah atas kelalaian yang membahayakan keselamatan anak-anak. Demonstrasi ini mencerminkan keprihatinan masyarakat yang mendalam terhadap kondisi sekolah.
Warga menuntut transparansi dalam penyelidikan dan keadilan bagi para korban. Mereka juga meminta jaminan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Menanggapi hal ini, Komisi Hak Asasi Manusia Nasional India (NHRC) segera turun tangan.
NHRC meminta laporan lengkap dari pejabat negara bagian dan pihak kepolisian dalam waktu dua minggu. Komisi menyatakan bahwa jika laporan tersebut terbukti benar, maka insiden ini merupakan pelanggaran serius terhadap hak asasi anak-anak.
Baca Juga:
Sebuah Pengingat Akan Tragedi Sebelumnya
Tragedi serupa bukan pertama kali terjadi di India. Pada tahun 2013, 23 anak meninggal di Distrik Saran, Bihar, setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi pestisida. Investigasi menemukan adanya racun pestisida berbahaya dalam makanan tersebut yang menyebabkan kematian massal.
Kasus Mokama yang terbaru kembali menggugah kesadaran akan pentingnya pengawasan ketat terhadap penyediaan makanan di sekolah. Hal ini terutama krusial di wilayah miskin yang cenderung memiliki sistem pengawasan yang lemah.
Permintaan Transparansi dan Peningkatan Sistem
Kasus terbaru ini mendorong banyak pihak untuk mendesak reformasi dan penguatan sistem pengawasan Program Mid-Day Meal di India. Program ini melayani jutaan anak setiap hari, sehingga pengawasan ketat dan tindakan preventif sangat penting untuk menjamin keamanan makanan. Fokus utama saat ini adalah mengusut siapa yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Prosedur penyajian makanan juga harus diperbaiki untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Para orang tua dan masyarakat menuntut edukasi serta pelatihan bagi staf dapur dan juru masak. Mereka perlu lebih sadar akan pentingnya standar kebersihan dan etika kerja dalam menjaga keselamatan anak-anak.
Diharapkan, pengawasan yang transparan oleh pemerintah daerah dan badan independen dapat meningkatkan mutu program ini secara menyeluruh. Simak dan ikuti terus KEPPOO INDONESIA agar Anda tidak ketinggalan berita informasi menarik lainnya yang terupdate setiap hari.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari sindonews.com
- Gambar Kedua dari tintahijau.com