Miris! Indonesia Ternyata Masuk Daftar Negara Dengan Gaji Terkecil

bagikan

Indonesia dengan negara gaji terkecil mengangkat kenyataan pahit tentang kondisi upah pekerja di Indonesia yang tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain.

Miris! Indonesia Ternyata Masuk Daftar Negara Dengan Gaji Terkecil

Melalui penjabaran yang mendalam, artikel ini membahas faktor-faktor penyebab rendahnya gaji, mulai dari rendahnya produktivitas tenaga kerja, lemahnya regulasi ketenagakerjaan, hingga minimnya perlindungan dan posisi tawar buruh.

Dibawah ini akan membahas menyoroti dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan, seperti kemiskinan struktural, tekanan hidup masyarakat kelas bawah, dan ketimpangan kesejahteraan yang semakin lebar.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Gaji Rata-Rata Indonesia di Mata Dunia

Menurut data dari Global Wage Report ILO dan situs pengumpulan data biaya hidup seperti Numbeo dan Trading Economics, gaji rata-rata pekerja di Indonesia berada di kisaran USD 250 hingga USD 300 per bulan, atau sekitar Rp 4 – 4,8 juta.

Angka ini sangat kontras jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia yang memiliki rata-rata gaji sekitar USD 600 (Rp 9,6 juta), apalagi dengan Singapura yang bisa mencapai lebih dari USD 4.000 (Rp 64 juta) per bulan.

Padahal dari segi pertumbuhan ekonomi, Indonesia terus mencatatkan tren positif. Lalu kenapa upah pekerja stagnan di angka rendah?

Informasi Gembira bagi pecinta bola, Link Aplikasi Nonton Indonesia vs China dan Jepang vs Indonesia GRATIS, Segera download!

shotsgoal apk  

Ketimpangan Upah dan Biaya Hidup

Salah satu hal yang paling mencolok adalah ketimpangan antara gaji dan biaya hidup. Di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, atau Medan, biaya hidup bisa sangat tinggi. Menyewa kos atau kontrakan saja sudah menghabiskan seperempat bahkan setengah gaji buruh pabrik. Belum lagi kebutuhan pokok seperti makanan, transportasi, hingga biaya pendidikan anak.

Jika melihat dari sisi UMP (Upah Minimum Provinsi), pada tahun 2025 sebagian besar provinsi di Indonesia masih menetapkan UMP di bawah Rp 3 juta per bulan. Contohnya, UMP Jawa Tengah tahun 2025 ditetapkan di kisaran Rp 2,1 juta. Angka yang sangat tidak memadai jika dibandingkan dengan kebutuhan dasar rumah tangga.

Buruh Pekerja Sektor Informal Jadi Korban

Mirisnya, jutaan rakyat Indonesia bekerja di sektor informal sektor yang bahkan tidak memiliki kepastian upah dan jaminan kerja. Tukang ojek online, pedagang kaki lima, buruh harian lepas, dan pekerja UMKM banyak yang berpenghasilan di bawah standar kelayakan hidup.

Belum lagi masalah outsourcing, kontrak pendek, dan sistem kerja fleksibel yang kerap dimanfaatkan perusahaan untuk menghindari kewajiban memberikan hak-hak pekerja. Dalam sistem seperti ini, buruh menjadi roda ekonomi yang terus berputar namun tak pernah benar-benar bergerak naik.

Baca Juga: Beberapa Kota di Kamboja Ini Aktif 24 Jam Non Stop

Indonesia vs Negara Tetangga

Indonesia vs Negara Tetangga
Sebagai perbandingan, berikut gaji minimum beberapa negara Asia Tenggara per tahun 2024/2025:

  • Singapura: Tidak ada upah minimum nasional, tapi rata-rata gaji mencapai USD 4.000/bulan.

  • Malaysia: Upah minimum nasional sekitar RM 1.500 (USD 330).

  • Thailand: Upah minimum sekitar THB 354 per hari (USD 300–350/bulan).

  • Vietnam: Gaji minimum nasional bervariasi, tapi rata-rata mencapai USD 250–300.

  • Indonesia: Gaji minimum nasional bervariasi, tetapi mayoritas provinsi menetapkan di bawah USD 250.

Dari sini terlihat jelas bahwa Indonesia tertinggal dalam hal kesejahteraan upah pekerja, bahkan dari negara yang beberapa dekade lalu ekonominya jauh di bawah kita.

Apa Penyebabnya?

Beberapa faktor utama mengapa gaji di Indonesia tergolong kecil:

  • Produktivitas Tenaga Kerja Masih Rendah: Banyak sektor di Indonesia masih mengandalkan tenaga kerja manual dan belum sepenuhnya terdigitalisasi atau termodernisasi. Ini berdampak pada rendahnya output per pekerja.

  • Regulasi Ketenagakerjaan yang Lemah: Undang-undang yang cenderung pro-investor membuat posisi tawar buruh lemah. UU Cipta Kerja, misalnya, banyak dikritik karena dinilai mengurangi hak-hak pekerja.

  • Tingginya Tingkat Pengangguran dan Tenaga Kerja Tidak Terampil: Persaingan kerja tinggi membuat banyak pekerja mau menerima upah rendah demi tetap mendapat pekerjaan.

  • Minimnya Serikat Pekerja yang Solid dan Independen: Kurangnya kekuatan kolektif dari pekerja membuat advokasi soal upah sulit dilakukan secara efektif.

Kesimpulan

Fakta bahwa Indonesia masuk dalam daftar negara dengan gaji terkecil di dunia adalah realita pahit yang harus dihadapi dengan kepala tegak, bukan disangkal. Ini adalah momen refleksi, bahwa pertumbuhan ekonomi tak seharusnya hanya dinikmati segelintir kalangan elite.

Karena pada akhirnya, kemajuan suatu bangsa bukan diukur dari tingginya gedung pencakar langit atau angka ekspor, tapi dari seberapa layak warganya hidup dan dihargai dalam kerja kerasnya.

Ketika seorang buruh bekerja 12 jam sehari dan tetap kesulitan membayar biaya sekolah anaknya, itu bukan sekadar isu ekonomi. Itu adalah isu moral dan keadilan sosial. Saatnya Indonesia bangkit dan memastikan bahwa setiap keringat yang jatuh, tak hanya menggerakkan ekonomi, tapi juga mengangkat harkat hidup rakyatnya.

Simak dan ikuti terus KEPPOO INDONESIA agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya yang terupdate setiap hari.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Utama dari www.tvonenews.com
  • Gambar Kedua dari www.timenews.co.id

Similar Posts