Miris! Seorang Ibu Disuruh Tinggal di Panti Jompo Oleh Kedua Putrinya
Seorang Ibu tinggal di panti jompo viral di media sosial berusia 74 tahun, Ibu Nasikah, yang diserahkan ke panti jompo oleh kedua putrinya.
Kedua putri Ibu Nasikah, yang berinisial SR dan F, dengan tegas menyetujui semua persyaratan panti jompo Griya Lansia Husnul Khatimah di Malang, termasuk tidak akan dapat bertemu lagi dengan ibu mereka bahkan saat meninggal dunia.
Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran KEPPOO INDONESIA.
Latar Belakang Ibu Nasikah
Ibu Nasikah mengaku telah merawat tiga anaknya, termasuk kedua putrinya yang kini menyerahkannya ke panti jompo, sejak suaminya meninggal dunia. Kisah pilu ini pertama kali diungkap oleh Arief Camra, Ketua Yayasan Griya Lansia Husnul Khatimah, melalui unggahan TikToknya.
Video tersebut dengan cepat menyebar dan memicu gelombang kecaman dari warganet. Terlihat Ibu Nasikah menahan air mata dan berusaha tegar menghadapi kenyataan pahit tersebut. Setelah kedua anaknya pergi, Ibu Nasikah tidak sanggup lagi menahan kesedihannya dan menangis.
Informasi Gembira bagi pecinta bola, Link Aplikasi Nonton Indonesia vs China dan Jepang vs Indonesia GRATIS, Segera download!

Respon Dari Putrinya
Dalam rekaman video yang beredar, seorang pria dari panti jompo menjelaskan bahwa penyerahan seorang ibu yang masih memiliki keluarga, apalagi dua anak, sebenarnya tidak diperbolehkan. Namun, karena tidak adanya titik temu atau kesediaan dari pihak keluarga untuk merawat Ibu Nasikah, panti jompo mengizinkan penyerahan dengan syarat mutlak.
Syarat tersebut mencakup tidak akan bertemu lagi dengan ibu, dan jika meninggal dunia, pihak keluarga tidak akan dikabari. Kedua putri Ibu Nasikah menjawab “bersedia” ketika ditanya kesanggupan mereka terhadap syarat tersebut, bahkan mengiyakan saat ditanya “tega ya?” oleh pria tersebut.
Salah satu dari mereka kemudian langsung menandatangani berkas persyaratan di atas materai tanpa keraguan. Pria dari panti jompo tersebut mengungkapkan kesedihannya, namun menyatakan kesiapan untuk mengambil alih perawatan Ibu Nasikah sampai akhir hayatnya.
Baca Juga: Jejak Kelam ‘Twitter Killer’, Pembunuh Berantai di Jepang yang Dieksekusi Mati
Klarifikasi dan Tanggapan Netizen
Tidak sampai 24 jam setelah video tersebut viral, Ibu Nasikah dijemput kembali oleh kedua putrinya. Penjemputan ini terjadi setelah mereka dipenuhi komentar negatif dan hujatan dari warganet. Kedua putrinya mencoba memberikan klarifikasi melalui unggahan di akun TikTok @purnomobelajarbaik_.
Namun, klarifikasi tersebut justru menimbulkan pertanyaan di kalangan netizen mengenai ketulusan hati mereka, apakah penjemputan itu murni dari hati atau hanya upaya untuk meredam gelombang hujatan di media sosial.
Beberapa komentar netizen mencerminkan keraguan ini, seperti “Kalau nggak dihujat, nggak mungkin diambil lagi ibunya”. Ada juga yang menyayangkan bahwa jika alasannya sibuk bekerja dan tidak ada yang mengurus, seharusnya menitipkan ibu di panti jompo berbayar, bukan Griya Lansia yang gratis.
Keraguan lain muncul dari fakta bahwa mereka rela tidak bertemu lagi dan tidak dikabari jika ibu meninggal dunia. Warganet juga merasa bahwa klarifikasi tersebut hanyalah alasan dan pembenaran setelah viral.
Kehidupan di Panti Jompo
Panti tempat Ibu Nasikah tinggal memang bersih dan terawat. Fasilitasnya cukup memadai, dengan perawat yang siaga dan jadwal kegiatan rutin bagi para lansia.
Tapi tetap saja, suasana di sana tak mampu menambal kehampaan hati yang ditinggal oleh anak-anak sendiri. Di malam hari, Ibu Nasikah kerap duduk memandangi jendela, seolah menunggu keajaiban: mungkin anak-anaknya datang mengunjungi, atau setidaknya menelpon.
Namun hari demi hari berlalu, dan tak ada kabar. Ulang tahun pun hanya dilewati dengan nyanyian seadanya dari staf panti. Tidak ada kue, tidak ada ucapan “Ibu, terima kasih sudah melahirkan kami”. Yang ada hanyalah diam panjang dan mata yang berkaca-kaca.
Kesimpulan
Cerita Ibu Nasikah adalah pengingat keras bagi kita semua tentang bagaimana kasih sayang seorang ibu tak pernah bersyarat, sementara kasih anak seringkali terikat pada waktu, kenyamanan, dan prioritas hidup. Kita terlalu sibuk mengejar target hidup, sampai lupa bahwa waktu bersama orang tua adalah sesuatu yang tidak bisa diulang.
Orang tua kita mungkin tak minta dibalas dengan materi. Mereka tidak butuh mobil mewah atau rumah besar. Yang mereka inginkan hanyalah waktu, perhatian, dan cinta yang sederhana tapi tulus. Sebuah kunjungan di akhir pekan, satu panggilan telepon, atau bahkan sekadar kabar singkat bisa berarti sangat besar bagi mereka.
Simak dan ikuti terus KEPPOO INDONESIA agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya yang terupdate setiap hari.
- Gambar Utama dari lifestyle.okezone.com
- Gambar Kedua dari depokraya.pikiran-rakyat.com