Operasi Senyap Pasukan Elite TNI di Rimba Papua Tewaskan 2 Komandan KKB
Operasi senyap pasukan elite TNI di Rimba Papua sebuah operasi militer skala kecil tapi berintensitas tinggi berlangsung nyaris tanpa suara.
Operasi ini bukan sekadar patroli biasa, melainkan bagian dari strategi intelijen taktis TNI untuk menumpas kekuatan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang selama ini menjadi ancaman nyata bagi warga sipil, aparat, hingga pembangunan nasional di Tanah Papua.
Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran KEPPOO INDONESIA.
Misi Rahasia Pasukan Elite TNI
Operasi ini merupakan hasil dari kerja panjang intelijen TNI yang berbulan-bulan mengumpulkan data pergerakan kelompok bersenjata di wilayah pegunungan Intan Jaya, Papua Tengah. Dua target utama diketahui sebagai tokoh sentral dalam serangkaian aksi penyerangan terhadap warga sipil dan aparat keamanan selama setahun terakhir.
Satuan elit TNI yang terlibat dalam misi ini adalah gabungan dari Kopassus dan Sat-81 Gultor, dibantu oleh prajurit terlatih dari Batalyon Raider. Mereka bergerak dalam formasi kecil untuk menjaga kerahasiaan dan mobilitas tinggi. Setiap langkah mereka dipandu oleh hasil pemetaan drone dan laporan masyarakat sipil yang sudah mulai resah terhadap aktivitas KKB di wilayah mereka.
Misi ini diberi nama Operasi Senyap Rimba 07, yang menandai koordinat operasi berdasarkan tanggal dan lokasi strategis.
Informasi Gembira bagi pecinta bola, Link Aplikasi Nonton Indonesia vs China dan Jepang vs Indonesia GRATIS, Segera download!

Penyamaran dan Serangan Kilat
Pasukan elit TNI tidak hanya mengandalkan kekuatan senjata. Mereka memanfaatkan medan hutan yang rumit sebagai sekutu, menyamar sebagai penduduk lokal, dan menyusup ke wilayah yang diyakini sebagai basis persembunyian para komandan KKB. Penyusupan ini tidak berlangsung sehari-dua hari. Butuh waktu lebih dari seminggu untuk mengamati pola aktivitas musuh tanpa menimbulkan kecurigaan.
Serangan dilakukan pada dini hari, saat pasukan KKB sedang lengah. Menurut sumber militer yang tidak ingin disebutkan namanya, dua komandan KKB yang menjadi target adalah Yunus Waker dan Mani Taplo, keduanya diketahui memimpin sel KKB wilayah Intan Jaya dan sering terlibat dalam aksi penembakan terhadap aparat dan penghadangan logistik masyarakat.
Keduanya tewas dalam serangan cepat berjarak dekat. Senjata api dan dokumen militer buatan sendiri turut diamankan. Tidak ada korban dari pihak TNI. Operasi berlangsung selama 17 menit dan langsung ditutup dengan evakuasi senyap ke pos komando terdekat.
Baca Juga: Satgas Damai Cartenz Tangkap Tentara OPM Tanpa Senjata, Ini Alasan yang Mengejutkan
Pesan Tegas Untuk KKB Lainnya
Operasi Senyap ini menjadi bukti bahwa negara tidak akan tinggal diam melihat kelompok bersenjata mengacaukan stabilitas Papua. Tanpa banyak kata, tanpa sorotan kamera, pasukan elit TNI telah menunjukkan bahwa mereka siap bergerak setiap saat demi menjaga keutuhan wilayah NKRI.
Meninggalnya dua komandan KKB bukan hanya kehilangan besar bagi jaringan mereka. Tetapi juga menjadi sinyal keras bahwa tak ada tempat aman bagi pelaku teror di bumi Papua. Pemerintah sendiri terus mendorong pendekatan dialog dan pembangunan, namun tetap memberi ruang bagi tindakan militer terukur bila ancaman sudah menyasar nyawa warga sipil.
Sementara itu, aparat intelijen masih mendalami kemungkinan keterlibatan pihak luar dalam menyuplai senjata dan dana kepada KKB. Jika ditemukan bukti konkrit, jalur hukum dan kerja sama internasional akan ditempuh.
Bukti Kuat Senjata dan Data Intelijen
Pasca-operasi, pihak TNI berhasil mengamankan sejumlah barang bukti penting, di antaranya senjata laras panjang hasil rampasan, ponsel milik komandan KKB yang berisi video propaganda serta percakapan dengan jaringan KKB lainnya di wilayah Pegunungan Bintang dan Yahukimo.
Data tersebut sangat krusial dalam melacak rantai komando dan sumber logistik KKB yang selama ini terkesan misterius. Bahkan dalam salah satu pesan teks, disebutkan adanya rencana serangan terhadap pekerja proyek pembangunan jalan dan jembatan yang didanai negara.
Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Candra Kurniawan, menyampaikan bahwa operasi tersebut merupakan bagian dari langkah tegas negara dalam menjaga kedaulatan wilayah dan menjamin rasa aman bagi rakyat Papua.
“Kami tidak ingin Papua terus-menerus dirusak oleh segelintir orang bersenjata yang mengklaim memperjuangkan kemerdekaan, tapi nyatanya menebar teror. Dua pimpinan mereka sudah dilumpuhkan. Ini bukti nyata negara hadir,” ujar Kolonel Candra dalam konferensi pers.
Kesimpulan
Papua adalah bagian tak terpisahkan dari Indonesia, dan tak akan dibiarkan hancur oleh segelintir kelompok yang mengatasnamakan perjuangan, namun hanya menghadirkan ketakutan. Dengan strategi presisi, kerja senyap, dan dukungan masyarakat, TNI telah membuktikan bahwa keadilan bisa hadir tanpa harus berteriak.
Simak berita update lainnya tentang Papua dan sekitarnya secara lengkap di kejadianpapua.info.
- Gambar Utama dari nasional.okezone.com
- Gambar Kedua dari indonesiawindow.com