Pasca Tewasnya Affan Kurniawan, Ahmad Sahroni Minta Polisi Tangkap Pendemo Brengsek
Tewasnya Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang dilindas kendaraan taktis Brimob di sekitar Gedung DPR kini viral di media sosial.
Peristiwa tersebut memicu gelombang protes besar hingga ke berbagai daerah. Ahmad Sahroni, anggota DPR RI, angkat suara dan meminta kepolisian bertindak tegas menangkap para pendemo yang dianggap melakukan tindakan anarkis.
Berikut ini KEPPOO INDONESIA akan memberikan ulasan lengkap tentang kejadian, reaksi masyarakat, dan permintaan Ahmad Sahroni.
Kronologi Tragis Tewasnya Affan Kurniawan
Affan Kurniawan dikabarkan meninggal dunia setelah dirinya dilindas kendaraan taktis jenis Barakuda milik Brigade Mobil Kepolisian Daerah Metro Jaya saat terjadi kericuhan usai berakhirnya unjuk rasa di kawasan Jalan Penjernihan I, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.
Affan yang bukan bagian dari pengunjuk rasa melainkan sedang mengantarkan makanan terjebak di tengah kerusuhan dan tertabrak rantis saat mencoba menghindari situasi. Meskipun sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawanya tidak tertolong.
Informasi Gembira bagi pecinta bola, Link Aplikasi Nonton Indonesia vs China dan Jepang vs Indonesia GRATIS, Segera download!

Reaksi Keluarga dan Publik
Kematian Affan menyisakan duka yang cukup mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan dan mendapatkan perhatian luas dari masyarakat. Affan dikenal sebagai tulang punggung keluarga yang hidup sederhana bersama tujuh anggota keluarganya.
Kabar meninggalnya menyebar cepat dan memicu demonstrasi serta aksi solidaritas yang menuntut keadilan dan transparansi kasus ini. Banyak pihak menilai bahwa Affan adalah korban kekerasan berlebihan aparat yang harus diusut tuntas.
Pernyataan Ahmad Sahroni dan Permintaan Penindakan
Menanggapi aksi unjuk rasa yang berubah menjadi kerusuhan, Ahmad Sahroni dalam pernyataannya menyesalkan tindakan yang dianggap merugikan ketertiban dan keamanan. Ia mengecam keras para pendemo yang dianggap sebagai “brengsek” karena melakukan tindakan anarkis dan merusak fasilitas umum.
Sahroni meminta kepolisian bergerak cepat dan menangkap para provokator agar hukum dapat ditegakkan dan rasa keadilan dirasakan masyarakat.
Baca Juga:
Langkah Kepolisian dan Pemerintah
Polisi telah menahan tujuh anggota Brimob terkait insiden penindasan tersebut dan melakukan penyelidikan internal. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada keluarga korban dan masyarakat.
Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan berjanji mengusut kasus ini secara transparan. Selain itu, pasukan TNI juga ditugaskan mengamankan unjuk rasa lanjutan untuk mencegah eskalasi kekerasan.
Dampak dan Gelombang Demonstrasi Berskala Nasional
Kematian Affan Kurniawan menjadi pemicu gelombang demonstrasi yang meluas ke berbagai kota di Indonesia. Masyarakat menuntut keadilan dan penghentian kekerasan berlebihan dari aparat kepolisian dalam mengantisipasi unjuk rasa.
Demonstrasi berlangsung di depan gedung DPR, kantor polisi, hingga di markas Brimob. Aksi-aksi ini berpotensi memicu ketegangan sosial jika tidak mendapat penanganan yang adil dan bijak.
Pentingnya Pengusutan Tuntas dan Perlindungan HAM
Kasus ini mengingatkan pentingnya pengusutan tuntas pelanggaran HAM dan malapraktik aparat negara dalam penanganan demonstrasi. Komnas HAM pun aktif mengumpulkan fakta bahwa kemungkinan terjadi excessive use of force yang berujung pada tragisnya kematian Affan dan luka-luka pada para peserta unjuk rasa lainnya.
Perlindungan hak atas kebebasan berpendapat dan pengawasan ketat kepada aparat menjadi fokus utama untuk mencegah kejadian serupa.
Kesimpulan
Tragedi tewasnya Affan Kurniawan akibat terlindas kendaraan taktis Brimob dalam kericuhan unjuk rasa menjadi peristiwa memilukan yang mengguncang masyarakat dan pemerintah. Respon cepat dari pejabat negara seperti Ahmad Sahroni yang meminta penangkapan pendemo anarkis menegaskan adanya ketegangan antara ketertiban umum dan hak berekspresi.
Pemerintah dan polisi berkomitmen mengusut kasus ini secara transparan dan adil. Kematian Affan sekaligus menjadi pengingat bahwa penegakan hukum harus dilakukan tanpa mengabaikan standar hak asasi manusia dan perlindungan warga negara, guna menjaga stabilitas sosial dan demokrasi yang sehat di Indonesia.
Buat kalian yang ingin mendapatkan informasi terbaru dan ter-update lainnya, kalian bisa kunjungi KEPPO INDONESIA, yang dimana akan selalu memberikan informasi menarik dan terviral baik itu yang ada didalam negeri ataupun diluar negeri.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari nasional.kompas.com
- Gambar Kedua dari antaranews.com