PBB Soroti Dampak Buruk Kebijakan Trump, 6 Juta Jiwa Terancam HIV/AIDS!

bagikan

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) soroti mengenai dampak kebijakan mantan Presiden AS Donald Trump yang respons global HIV/AIDS.

PBB Soroti Dampak Buruk Kebijakan Trump, 6 Juta Jiwa Terancam HIV/AIDS!

Pemotongan dana ini berpotensi menyebabkan lonjakan signifikan kasus baru HIV dan kematian terkait AIDS. PBB memproyeksikan bahwa enam juta infeksi HIV tambahan dan empat juta kematian terkait AIDS dapat terjadi pada tahun 2029 jika pendanaan tidak dipulihkan.

Kebijakan ini mengancam untuk membalikkan kemajuan yang telah dicapai selama puluhan tahun dalam penanggulangan HIV, menimbulkan krisis kemanusiaan di seluruh dunia. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran KEPPOO INDONESIA.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Ancaman Global Terhadap Penanggulangan HIV/AIDS

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengeluarkan peringatan keras mengenai dampak kebijakan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap penanggulangan HIV/AIDS global. PBB menyebutkan bahwa penarikan dan pembekuan bantuan luar negeri oleh pemerintahan Trump dapat menyebabkan enam juta infeksi HIV tambahan dan empat juta kematian terkait AIDS pada tahun 2029.

Laporan terbaru UNAIDS, Pembaruan AIDS Global 2025, menyoroti bahwa pemangkasan ini berpotensi membalikkan kemajuan yang telah dicapai selama beberapa dekade dalam melawan HIV. Hal ini menjadi sangat signifikan mengingat AS adalah donor bantuan kemanusiaan terbesar di dunia.

Informasi Gembira bagi pecinta bola, Link Aplikasi Nonton Indonesia vs China dan Jepang vs Indonesia GRATIS, Segera download!

shotsgoal apk  

Pemangkasan Dana dan Dampak Langsung

Kebijakan AS untuk membekukan hampir semua bantuan luar negeri di seluruh dunia diumumkan pada Januari 2025. Menteri Luar Negeri Marco Rubio menyampaikan telegram yang menyerukan penghentian kerja secepatnya pada bantuan asing yang ada dan menghentikan bantuan baru. Trump kemudian memutuskan untuk menyetop lebih dari 90% program Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) pada Februari. Termasuk program penanganan HIV dan program kesehatan yang lebih luas.

Sebagai contoh, dana US$4 miliar yang dijanjikan AS untuk respons HIV global pada tahun 2025 lenyap di bulan Januari, dan Trump juga memutuskan untuk menutup USAID. Pemotongan dana ini memiliki dampak langsung yang merugikan, menyebabkan penutupan banyak klinik. Pemberhentian ribuan pekerja kesehatan, dan gangguan pasokan rantai, serta menghambat program pencegahan dan upaya tes HIV.

Survei terhadap penerima PEPFAR pada minggu pertama perintah penghentian kerja (24-28 Januari) menunjukkan bahwa lebih dari 60% telah memberhentikan staf, 36% telah ditutup sepenuhnya, dan 86% melaporkan bahwa klien akan kehilangan akses ke pengobatan HIV dalam satu bulan jika pembekuan tidak dicabut. Bahkan, model studi memperkirakan bahwa penghentian pendanaan PEPFAR dapat mengakibatkan hingga 11 juta infeksi HIV baru dan hampir 3 juta kematian terkait AIDS pada tahun 2030 di 26 negara.

Baca Juga: Rp 1 Triliun Dana Bansos Ludes di Judi Online, Negara Kemana?

PEPFAR Program Penyelamat Global

PEPFAR Program Penyelamat Global

President’s Emergency Plan for AIDS Relief (PEPFAR) adalah inisiatif kesehatan global terbesar yang didedikasikan untuk penanganan satu penyakit oleh Pemerintah Amerika Serikat. Diluncurkan pada tahun 2003 oleh Presiden George W. Bush, PEPFAR merupakan komitmen terbesar yang pernah dilakukan oleh negara mana pun untuk memerangi satu penyakit.

Program ini telah berkontribusi besar dalam menyelamatkan 26 juta jiwa dan memungkinkan 7,8 juta bayi lahir tanpa infeksi HIV. UNAIDS bahkan menyebut program ini sebagai “penyelamat” bagi negara-negara dengan tingkat HIV yang tinggi. PEPFAR bekerja di lebih dari 50 negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Namun, keputusan Trump untuk memangkasnya dapat memicu konsekuensi yang mengerikan.

Tantangan yang Semakin Kompleks

Laporan UNAIDS juga mengidentifikasi bahwa konflik bersenjata, kesenjangan ekonomi yang melebar, pergeseran geopolitik. Dan guncangan perubahan iklim, yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam respons HIV global. Turut memicu ketidakstabilan dan membebani kerja sama multilateral.

Meskipun jumlah orang yang tertular HIV dan yang meninggal karena penyebab terkait AIDS berada pada tingkat terendah dalam lebih dari 30 tahun. Penurunan ini belum cukup untuk mengakhiri AIDS sebagai ancaman publik pada tahun 2030.

Selain itu, Direktur Eksekutif UNAIDS Winnie Byanyima mengatakan bahwa program pencegahan lebih terpukul daripada pengobatan akibat pemotongan dana tersebut. Terutama memengaruhi populasi kunci yang bergantung pada layanan yang dirancang khusus oleh para pemimpin masyarakat.

Ketergantungan Indonesia Pada Dana Asing

Meskipun Indonesia tidak termasuk negara yang sangat bergantung pada bantuan AS untuk persediaan obat antiretroviral (ARV). Komponen program HIV di Indonesia, selain obat-obatan, mayoritas didanai oleh donor asing, termasuk AS. Data tahun 2020 menunjukkan bahwa 40,8% dari program HIV di Indonesia berasal dari Global Fund. Di mana AS adalah donor terbesar, menyumbang sekitar sepertiga dari total pendanaan.

Dana dari PEPFAR-USAID sendiri menyumbang 4,8% dari program HIV di Indonesia pada tahun 2020. Menjadikannya donor asing terbesar kedua setelah Global Fund. Meskipun obat ARV dan biaya tes HIV di Indonesia ditanggung oleh APBN.

Program penanggulangan HIV masih sangat bergantung pada LSM-LSM yang didanai asing, termasuk dari PEPFAR-USAID, untuk pendampingan penyintas HIV. Apabila penghentian bantuan luar negeri AS berlanjut, ini secara tidak langsung akan memengaruhi Global Fund. Yang siklus pembiayaannya akan berakhir pada akhir tahun ini.

Kesimpulan

Kebijakan pemangkasan dana oleh pemerintahan Trump berisiko besar bagi penanggulangan HIV/AIDS secara global. Termasuk di negara-negara berkembang seperti Indonesia yang masih sangat bergantung pada bantuan asing.

Peringatan PBB menunjukkan urgensi bagi komunitas internasional dan pemerintah nasional untuk meningkatkan komitmen dan pendanaan domestik guna memastikan keberlanjutan program HIV/AIDS dan mencegah jutaan infeksi serta kematian tambahan.

Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap tentang PBB soroti kebijakan Trump hanya di KEPPOO INDONESIA.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari news.detik.com
  2. Gambar Kedua dari news.detik.com

Similar Posts