PHK Massal Menghantui, Sektor Hotel di Jakarta Lagi Krisis Berat!
Krisis yang dihadapi sektor perhotelan Jakarta bukan masalah kecil dan tak boleh dianggap enteng PHK massal yang menghantui.
Bayang-bayang PHK massal tengah menghantui, dan banyak hotel serta restoran yang terpaksa melakukan pengurangan karyawan demi bertahan di tengah tekanan berat yang terus meningkat.
Dalam Dibawah ini KEPPOO INDONESIA, akan kupas tuntas kondisi terkini sektor perhotelan Jakarta, penyebab krisis ini, dampaknya, dan harapan dari para pelaku usaha agar pemerintah segera turun tangan membantu.
Sektor Perhotelan yang Lagi Krisis
Gak bisa dipungkiri, industri hotel dan restoran memang sudah jadi tulang punggung perekonomian di Jakarta, terutama karena sektor ini menyerap ribuan tenaga kerja dan menyumbang signifikan terhadap pendapatan asli daerah.
Tapi sekarang, situasinya semakin parah. Menurut survei dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta, sekitar 96,7 persen hotel melaporkan penurunan tingkat hunian sepanjang triwulan pertama 2025. Ini berarti hampir semua hotel merasakan tekanan besar akibat jarangnya tamu yang menginap.
Lebih parahnya, 70 persen pelaku usaha hotel dan restoran mengaku bakal melakukan PHK karyawan jika kondisi ini terus berlanjut tanpa langkah nyata dari pemerintah. Rata-rata pemangkasan pekerja diprediksi antara 10 sampai 30 persen. Bahkan, 90 persen hotel sudah mengurangi pekerja harian dan 36,7 persen berencana mengurangi staf tetap mereka.
Informasi Gembira bagi pecinta bola, Link Aplikasi Nonton Indonesia vs China dan Jepang vs Indonesia GRATIS, Segera download!

Cerita Nyata Dari Pelaku Usaha
Beberapa pengusaha hotel dan restoran di Jakarta mengakui kondisinya makin sulit. Singgih, pengurus PHRI yang bekerja di sebuah hotel, menyebut sudah melakukan PHK beberapa karyawan dan saat ini jumlah staf berkurang drastis. Sementara itu, pengusaha restoran seperti Baskoro mengaku belum melakukan PHK, namun menahan diri untuk tidak merekrut karyawan baru atau magang demi menekan biaya.
Sutrisno Iwantono, Ketua BPD PHRI DKI Jakarta, bahkan mengatakan bahwa banyak hotel mulai dijual karena kesulitan keuangan. Dia menemukan banyak iklan jual hotel di platform online sebagai tanda kondisi bisnis yang kian terpuruk.
Baca Juga:
Penyebab Utama Krisis Perhotelan Jakarta
Apa sih yang bikin sektor ini sampai terpuruk kayak gini? Ada beberapa faktor utama yang bikin keadaan makin sulit:
- Penurunan Okupansi Hotel secara Drastis: Tren turun tajam pada jumlah tamu bikin okupansi hotel melemah serius. Salah satu penyebabnya adalah kebijakan efisiensi anggaran pemerintah yang ketat, khususnya pengurangan perjalanan dinas dan rapat. Segmen pasar pemerintah yang selama ini jadi penyumbang utama tingkat hunian hotel kini menyusut drastis. Sekitar 66,7 persen pelaku usaha menyebut penurunan terbesar berasal dari segmen ini.
- Minimnya Wisatawan Mancanegara: Data dari Badan Pusat Statistik memperlihatkan kontribusi wisatawan asing ke Jakarta masih sangat kecil, cuma sekitar 1,98 persen per tahun sejak 2019 sampai 2023. Ketimpangan antara wisatawan domestik yang dominan dan minimnya turis asing bikin pasar hotel jadi kurang seimbang. Akibatnya, kesempatan mengisi kamar kosong jadi terbatas.
- Kenaikan Biaya Operasional: Di saat pemasukan menurun, biaya operasional hotel justru melejit. Tarif air PDAM naik sampai 71 persen, harga gas melambung 20 persen, dan Upah Minimum Provinsi (UMP) naik 9 persen. Beban biaya yang kian berat bikin margin keuntungan makin menipis, dan pelaku usaha makin kesulitan bertahan.
- Proses Regulasi yang Rumit: Selain masalah keuangan, aturan dan perizinan yang diterapkan juga bikin pengusaha hotel pusing. Banyak izin yang harus dipenuhi, dari izin lingkungan sampai sertifikat laik fungsi serta izin minuman beralkohol. Proses birokrasi yang berbelit dan mahal ini malah makin menyulitkan pelaku usaha.
Dampak Ancaman PHK Massal Bagi Jakarta
Kalau kondisi ini terus memburuk tanpa solusi cepat, dampaknya gak cuma terasa di ranah perhotelan dan restoran saja. Nyatanya, sektor ini menyerap lebih dari 600 ribu tenaga kerja di Jakarta, mulai dari pegawai hotel, pelayan restoran, hingga pekerja pendukung lain. PHK massal bikin ribuan orang kehilangan mata pencaharian sekaligus.
Lebih luas lagi, efek domino bakal terasa sampai ke sektor UMKM yang menjadi pemasok makanan, petani yang menyediakan bahan mentah, supplier logistik, bahkan pelaku seni dan budaya yang mengandalkan kunjungan wisatawan. Jadi, krisis perhotelan ini berpotensi bikin ekonomi Jakarta goyah secara signifikan.
Kesimpulan
Saat ini, kolaborasi antara pelaku usaha dan pemerintah sangat dibutuhkan untuk mencari solusi terbaik. Mulai dari melonggarkan anggaran, mendorong pariwisata, mengendalikan biaya operasional, hingga menyelesaikan hambatan regulasi. Semua langkah ini mustahil berjalan tanpa dukungan serius dari pemerintah.
Semoga sektor perhotelan Jakarta bisa bangkit kembali, dan ancaman PHK massal yang menakutkan ini bisa diatasi dengan langkah konkret, agar ribuan pekerja tetap bisa beraktivitas dan ekonomi ibu kota terus tumbuh dengan sehat. Kita tunggu aksi nyata dari semua pihak demi masa depan sektor yang vital ini.
Simak dan ikuti terus KEPPOO INDONESIA agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya yang terupdate setiap hari.
- Gambar Utama dari megapolitan.kompas.com
- Gambar Kedua dari www.updatebanget.com