Pilu Gaza: Warga Lapar Bertahan Hidup, Italia Kirim Bantuan dari Udara!
Krisis kelaparan yang melanda Gaza telah mendorong Italia untuk mengambil tindakan, dengan pemerintah kirim bantuan kemanusiaan dari udara.
Langkah ini sejalan dengan upaya negara-negara Eropa lainnya yang telah lebih dulu memberikan bantuan serupa. Situasi kemanusiaan di Gaza digambarkan sebagai di luar imajinasi oleh Menteri Luar Negeri Jerman, Johann Wadephul, yang bertemu dengan para pejabat tinggi Israel pada akhir Juli 2025. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran KEPPOO INDONESIA.
Latar Belakang Krisis Kemanusiaan di Gaza
Krisis kemanusiaan di Gaza telah mencapai tingkat yang sangat parah akibat konflik yang berkelanjutan. Para pakar yang didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan bahwa kelaparan kini telah meluas di Jalur Gaza. Puluhan warga Palestina dilaporkan tewas saat mencari bantuan, yang memicu desakan global untuk menghentikan krisis ini.
Israel berada di bawah tekanan internasional yang meningkat untuk menyetujui gencatan senjata dan mengizinkan peningkatan bantuan makanan masuk ke wilayah tersebut. Kementerian Luar Negeri Jerman juga menekankan bahwa Israel harus “dengan cepat dan secara aman mengirimkan bantuan kemanusiaan dan medis yang mencukupi untuk menghindari kematian massal” akibat kelaparan.
Presiden Italia Sergio Mattarella juga menyatakan pada Juni 2025 bahwa krisis kemanusiaan dan politik di Gaza “tidak dapat diterima” dan mendesak masyarakat internasional untuk bertindak. Ia juga menekankan perlunya gencatan senjata segera dan pembebasan semua sandera oleh Hamas.
Badan-badan bantuan internasional telah memperingatkan tentang risiko kelaparan di antara 2,4 juta penduduk Gaza. Mengingat Israel terus menutup semua penyeberangan perbatasan untuk bantuan kemanusiaan sejak awal Maret.
Informasi Gembira bagi pecinta bola, Link Aplikasi Nonton Indonesia vs China dan Jepang vs Indonesia GRATIS, Segera download!

Inisiatif Pengiriman Bantuan Udara oleh Italia
Pemerintah Italia telah mengonfirmasi akan memulai pengiriman bantuan kemanusiaan dari udara ke Gaza. Menteri Luar Negeri Italia, Antonio Tajani, memberikan lampu hijau untuk misi ini, yang melibatkan aset-aset Angkatan Darat dan Angkatan Udara untuk pengangkutan dan pengiriman bantuan kebutuhan pokok dari udara kepada warga sipil di Gaza.
Angkatan Udara Italia akan bekerja sama dengan militer Yordania untuk mengirimkan bantuan udara berupa kontainer khusus berisi barang-barang kebutuhan penting. Penerbangan pertama kemungkinan akan dilakukan pada 9 Agustus 2025. Sebelumnya, Italia juga telah mengirimkan lebih dari 15 ton bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina di Jalur Gaza pada November 2024 melalui penerbangan khusus dari Pisa, Tuscany.
Bantuan tersebut akan dikirimkan ke Larnaca, Siprus, sebelum dipindahkan ke Jalur Gaza. Menteri Pertahanan Italia, Guido Crosetto, menegaskan komitmen Italia untuk meringankan penderitaan warga sipil di Gaza. Inisiatif ini juga termasuk pengerahan kapal angkatan laut Vulcan dan memfasilitasi pemindahan anak-anak Palestina ke rumah sakit Italia untuk pengobatan.
Baca Juga: Emosi Nikita Mirzani Meluap Jelang Sidang Kasus Pemerasan, Ini Penyebabnya
Upaya Internasional Lain Dalam Pengiriman Bantuan Udara
Italia mengikuti jejak sejumlah negara Eropa lainnya yang telah lebih dulu mengirimkan bantuan kemanusiaan lewat udara ke Gaza. Spanyol pada 1 Agustus 2025, menyatakan telah menjatuhkan 12 ton makanan dari udara ke Gaza. Inggris dan Prancis juga telah bermitra dengan negara-negara Timur Tengah untuk mengirimkan pasokan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke wilayah Palestina tersebut.
Prancis, misalnya, mulai mengirimkan 40 ton bantuan kemanusiaan melalui udara ke Gaza pada 1 Agustus 2025. Lebih dari 20 negara telah menyerukan penghentian perang di Gaza dan mengkritik blokade Israel atas bantuan kemanusiaan bagi warga sipil. Deklarasi bersama ini ditandatangani oleh 25 negara, termasuk Italia, Prancis, Austria, Inggris, Belgia, dan Kanada, serta Komisi Uni Eropa untuk Kesetaraan dan Manajemen Krisis.
Desakan Internasional dan Situasi Politik di Gaza
Situasi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk, dengan serangan Israel yang menghancurkan telah menewaskan hampir 43.800 orang dan membuat daerah kantong itu hampir tidak dapat dihuni pada November 2024. Serangan ini juga menyebabkan hampir seluruh penduduk wilayah itu mengungsi di tengah blokade yang memicu kelangkaan parah bahan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Pidana Internasional atas perangnya di Gaza. Dewan Regional Tuscany di Italia bahkan menyetujui mosi untuk menangguhkan semua kerja sama kelembagaan dengan pemerintah Israel. Dengan alasan “pelanggaran terus-menerus dan serius terhadap hukum humaniter internasional di Jalur Gaza”.
Mosi ini, meskipun sebagian besar memiliki nilai simbolis, mencakup seruan kuat untuk pengakuan Negara Palestina. Selain itu, resolusi tersebut juga mendesak pemerintah Italia untuk mengutuk tindakan pemerintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mendorong penangguhan hubungan ekonomi dan perdagangan.
Tantangan dan Harapan
Meskipun ada upaya bantuan internasional, tantangan dalam mendistribusikan bantuan di Gaza masih besar. Laporan berulang kali tentang insiden fatal di dekat pusat distribusi bantuan menimbulkan kekhawatiran. Kepala Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Palestina (UNRWA), Phillipe Lazarrini, bahkan menggambarkan pusat-pusat distribusi yayasan ini sebagai “jebakan maut yang sadis”.
Gudang pusat penyimpanan barang PBB untuk Jalur Gaza di Deir al-Balah dilaporkan rusak pada 20 Juli 2025. Gudang-gudang penyimpanan lain dari organisasi bantuan PBB yang terletak di zona tempur Israel juga tidak lagi beroperasi. Yang membatasi kemampuan organisasi tersebut untuk beroperasi di Gaza dan membuat sistem kesehatan di sana semakin mendekati kehancuran.
Di tengah semua ini, masyarakat internasional terus mendesak gencatan senjata segera dan akses tanpa hambatan untuk bantuan kemanusiaan guna meringankan penderitaan warga sipil di Gaza.
Kesimpulan
Pengiriman bantuan udara oleh Italia ke Gaza merupakan bagian dari respons global terhadap krisis kemanusiaan yang mendalam di wilayah tersebut. Meskipun banyak negara telah berupaya mengirimkan bantuan, tantangan dalam distribusi dan tekanan politik yang terus-menerus terhadap Israel menunjukkan kompleksitas situasi.
Upaya-upaya ini diharapkan dapat memberikan bantuan vital bagi warga Gaza yang menghadapi kelaparan. Sekaligus memperkuat desakan internasional untuk solusi damai dan berkelanjutan. Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap tentang Italia Kirim Bantuan dari Udara hanya di KEPPOO INDONESIA.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari news.detik.com
- Gambar Kedua dari www.kompas.tv