Polri Bongkar Jaringan Judi Online Internasional, 3 Orang Ditangkap di Jakarta Utara

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri berhasil membongkar jaringan judi online internasional dan menangkap tiga tersangka berinisial AF, BI, dan MR di Jakarta Utara pada 20 Agustus 2025​.

Ketiganya berperan sebagai admin dan pemimpin marketing situs judi Slotbola88, Inibet77, serta Rajaspin yang melayani pemain dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran KEPPOO INDONESIA.

Penangkapan Tersangka dalam Jaringan Judol

Tim penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri berhasil mengungkap jaringan judi online internasional yang beroperasi melalui sejumlah situs populer​. Tiga tersangka dengan inisial AF, BI, dan MR ditangkap pada 20 Agustus 2025, sekitar pukul 04.00 WIB, di wilayah Jakarta Utara.

Penangkapan ini merupakan bagian dari komitmen Polri dalam memberantas kejahatan siber. Khususnya judi online, yang telah menjadi ancaman nyata di masyarakat. Ketiga tersangka tersebut memiliki peran krusial dalam operasional jaringan judi online. Mereka bertindak sebagai admin customer service (CS) serta leader operator/CS marketing untuk situs-situs judi daring seperti Slotbola88, Inibet77, dan Rajaspin.

Situs-situs ini diketahui melayani pemain dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Namun menunjukkan skala operasional yang luas dan dampaknya yang meresap ke berbagai wilayah. “Penangkapan ini adalah bagian dari komitmen Polri dalam memberantas kejahatan siber, khususnya judi online yang saat ini telah menjadi ancaman nyata di tengah masyarakat,” kata Kasubdit 1 Dittipidsiber Bareskrim Polri Kombes Pol Rizki Agung Prakoso.

Informasi Gembira bagi pecinta bola, Link Aplikasi Nonton Indonesia vs China dan Jepang vs Indonesia GRATIS, Segera download!

 

Afiliasi Internasional dan Modus Operandi

Selain penangkapan di Jakarta Utara, Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri juga membongkar jaringan perjudian online internasional yang terafiliasi dengan server di China dan Kamboja. Dalam pengungkapan serentak di empat kota pada 13 Juni 2025, sebanyak 22 tersangka diamankan.

Jaringan ini dikendalikan dari luar negeri, yakni China dan Kamboja. Namun dengan pelaksana teknis di Indonesia yang memanfaatkan kartu perdana terdaftar untuk membuat akun WhatsApp. Akun-akun WhatsApp tersebut digunakan secara masif untuk mengirimkan pesan promosi perjudian kepada jutaan nomor.

Setiap harinya, operator mampu membuat hingga 500 akun WhatsApp dan menyebarkan ribuan pesan siaran (broadcast) yang berisi ajakan bergabung, kemudahan deposit, dan janji kemenangan atau withdraw. Komunikasi internal para pelaku dilakukan melalui grup Telegram dan WhatsApp untuk berbagi data nomor ponsel serta mengelola omzet. Namun kini menunjukkan koordinasi yang terstruktur dalam menjalankan operasinya.

Baca Juga: Terungkap! 25.912 Rekening Terlibat Judi Online, OJK Desak Bank Segera Blokir

Lokasi Penggerebekan dan Barang Bukti yang Disita

Penyelidikan yang dilakukan oleh Subdit III Jatanras dari hasil operasi pada 13 Juni 2025, mengarah pada penggerebekan di beberapa lokasi. Lokasi penggerebekan tersebut mencakup satu rumah di kawasan Cibubur Country, Cluster Cotton Field, Blok CF 3 No. 3, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Selain itu, dua rumah di Jl. Haji Harun IV No. 39 dan No. 07, Kelurahan Jatirahayu, Kota Bekasi, Jawa Barat, juga menjadi sasaran. Penggerebekan juga dilakukan di dua rumah di Perumahan Villa Tangerang Regensi Baru, Blok BC 3 No. 11 dan Blok BC 2 No. 12, Kabupaten Tangerang, Banten.

Terakhir, penggerebekan juga dilakukan di Denpasar, Bali, menunjukkan jangkauan geografis operasi jaringan judi online ini yang mencakup beberapa provinsi di Indonesia. Dari hasil penggeledahan di berbagai lokasi tersebut, sejumlah barang bukti penting berhasil diamankan.

Penahanan dan Ancaman Hukuman Berlapis

Tiga tersangka yang ditangkap di Jakarta Utara, AF, BI, dan MR. telah ditahan di Rumah Tahanan Bareskrim Polri sejak 21 Agustus 2025. Penahanan ini merupakan langkah awal dalam proses hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka.

Para tersangka dijerat dengan beberapa pasal berlapis yang meliputi tindak pidana perjudian, pencucian uang. Namun dengan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Pasal 303 Ayat (1) ke-1 KUHP mengancam pidana 10 tahun penjara atau denda maksimal Rp25.000.000.

Selain itu, Pasal 43 Ayat (3) Jo Pasal 27 Ayat (2) UU No. 1 Tahun 2024 tentang perubahan atas UU ITE. Namun, mengancam pidana penjara maksimal 6 tahun dan denda maksimal Rp1.000.000.000. Lebih lanjut, Pasal 3, 4, dan 5 UU No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Mereka mengancam penjara 5 hingga 15 tahun dan denda maksimal Rp1.000.000.000.

Komitmen Pemerintah dalam Pemberantasan Judol

Pengungkapan jaringan judi online internasional ini merupakan tindak lanjut dari perintah Presiden Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto. Perintah tersebut disampaikan dalam Program Asta Cita ke-7 yang secara khusus menekankan pemberantasan praktik perjudian online.

Hal ini menunjukkan komitmen tinggi dari pucuk pimpinan negara untuk menindak tegas kejahatan ini yang telah meresahkan masyarakat. “Bareskrim Polri menindaklanjuti langsung perintah Presiden yang disampaikan kepada Kapolri. Namun, mengambil langkah tegas untuk membongkar jaringan judi online lintas negara yang telah meresahkan masyarakat,” ujar Brigjen Pol.

Djuhandhani Rahardjo Puro, Dirtipidum Bareskrim Polri. Pernyataan ini menegaskan bahwa Polri bergerak cepat dan responsif terhadap arahan presiden. Mereka bertekad untuk melindungi masyarakat dari dampak negatif perjudian daring. Upaya pemberantasan judi online ini akan terus digencarkan untuk menciptakan ruang digital yang aman dan bebas dari praktik ilegal.

Simak dan ikuti terus KEPPOO INDONESIA agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya yang terupdate setiap hari.

---