Prabowo Angkat Suara, Banyak Negara Bicara HAM Tapi Diam Saat Gaza Dibom

bagikan

Dalam sebuah pidato di hadapan Parlemen Turki Presiden Prabowo angkat suara mengatakan, banyak negara bicara Ham tapi diam saat Gaza dibom.

Prabowo Angkat Suara, Banyak Negara Bicara HAM Tapi Diam Saat Gaza Dibom

Pidato ini tidak hanya menarik perhatian publik tetapi juga membuka diskusi yang lebih luas mengenai tanggung jawab negara-negara memberdayakan suara mereka atas pelanggaran HAM di panggung global. KEPPOO INDONESIA akan membahas lebih dalam lagi mengenai Prabowo angkat suara tentang Gaza dibom.

Latar Belakang Krisis Gaza

Krisis di Gaza bukan merupakan hal baru dan telah berlangsung selama bertahun-tahun, dengan puluhan ribu warga sipil menjadi korban aksi militer yang berulang. Dalam periode terakhir, serangan terhadap Gaza kembali meningkat, menewaskan banyak warga, termasuk anak-anak dan wanita.

Dalam konteks ini, Prabowo menggarisbawahi bahwa tindakan nyata dari negara-negara yang mengklaim menjunjung tinggi HAM. Sangat diperlukan untuk menghentikan kekerasan dan melindungi warga sipil yang tidak bersalah.

Kontradiksi Dalam Pendekatan HAM

Prabowo mengkritik keras kontradiksi yang terlihat dalam sikap negara-negara tertentu yang selalu mengedepankan isu HAM tetapi tidak bertindak ketika nyawa manusia dipertaruhkan. “Banyak negara bicara tentang demokrasi, bicara tentang HAM, tetapi pada saat anak-anak dibom, ibu-ibu tidak berdosa dibom, rakyat Gaza kehilangan semua kehidupan mereka, banyak negara diam pura-pura tidak tahu,” ungkapnya dengan nada menekankan pentingnya tindakan. Pernyataan ini menyoroti kepedihan mendalam akibat ketidakadilan yang terus terjadi di kawasan yang dilanda konflik ini.

Tanggapan Terhadap Impunitas

Dalam pidato tersebut, Prabowo menekankan bahwa banyak negara yang berbicara tentang HAM sering kali hanya untuk kepentingan politik mereka sendiri. Negara-negara ini terkadang mengabaikan kejadian brutal yang terjadi di Gaza, yang rata-rata tidak memperoleh perhatian yang layak dari media internasional.

Prabowo juga mencatat bahwa sudah saatnya dunia internasional bersikap tegas untuk memberi tekanan kepada pihak-pihak yang melakukan pelanggaran. Dan bukan hanya memberikan pernyataan yang tidak berarti.

Baca Juga: 

 

Dukungan untuk Palestina

7

Prabowo, saat berpidato, juga mengekspresikan dukungan penuh terhadap Palestina dan menyerukan kepada negara-negara Muslim. Serta komunitas internasional untuk bersatu dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina.

Tindakannya tersebut mencerminkan keinginan Indonesia untuk mengambil posisi yang lebih proaktif dalam isu-isu kemanusiaan global. “Kami merasa ingin bersama Turki membela keadilan, kebenaran di dunia yang sekarang penuh ketidakpastian,” tegasnya. Melalui pernyataannya, Prabowo menghendaki agar negara-negara berpengaruh di dunia mengesampingkan kepentingan politik mereka demi kemanusiaan yang lebih besar.

Ketidakpastian Kebijakan Internasional

Pidato ini datang di tengah ketidakpastian kebijakan internasional terkait konflik di Gaza. Banyak negara besar terlihat lamban dalam memberikan respon yang konkret terhadap agresi yang terjadi. Dalam pandangan Prabowo, tindakan ini hanya memperburuk situasi dan memperpanjang derita rakyat Gaza yang sudah cukup lama merasakan akibat dari konflik bersenjata.

Belum ada konsensus international yang jelas dan tegas dalam menanggapi situasi di Gaza. Ketidakpastian ini semakin membuat mereka yang terjebak dalam konflik menjadi lebih rentan. Prabowo merasa penting untuk mengingatkan bahwa suara dunia harus bersatu menuntut akuntabilitas terhadap pelanggaran yang terjadi.

Kritik Terhadap Negara Pemicu Konflik

Selain mengecam diamnya sejumlah negara yang berbicara tentang hak asasi manusia, Prabowo juga tidak segan-segan menyebutkan ektensi negara-negara yang terlibat langsung dalam memperburuk keadaan di Gaza. Ia menyebutkan bahwa dukungan yang diberikan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam konflik ini menciptakan lingkaran kekerasan yang sulit untuk diputus.

Dengan ini, Prabowo berharap agar semakin banyak suara dari pemimpin dunia, organisasi internasional, dan masyarakat sipil yang mau berbicara dan bertindak. Menurutnya, pendekatan pasif dan hanya mengeluarkan pernyataan diplomatik tidak akan menyelesaikan masalh, apakah itu di Gaza atau di tempat lain di dunia. “Aksi nyata harus dilakukan untuk menolong mereka yang terpinggirkan dan tertindas,” tuturnya.

Kesimpulan

Melalui pidato tersebut, Prabowo Subianto tidak hanya menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi di Gaza. Namun juga menyerukan tanggung jawab moral yang harus diemban oleh negara-negara yang mengaku peduli terhadap hak asasi manusia.

Saat banyak negara mengambil sikap yang ambigu, penting untuk mengingat bahwa kebijakan luar negeri harus berpihak kepada kemanusiaan. Hanoi, Jakarta, dan berbagai belahan dunia lainnya perlu bersatu dalam mendukung keadilan bagi semua, terutama bagi mereka yang paling menderita akibat konflik bersenjata.

Akhirnya, suara Prabowo di pentas internasional mengingatkan kita bahwa setiap individu memiliki hak untuk hidup dalam damai dan bahwa pencapaian hak asasi manusia harus menjadi prioritas bagi seluruh umat manusia.

Manfaatkan waktu anda untuk mengeksplorisasi berita terbaru dan menarik lainnya hanya di KEPPOO INDONESIA.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari riau24.com
  2. Gambar Kedua dari kompas.tv

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *