Ricuh di DPR! Polisi Amankan 351 Orang, 7 Positif Narkoba Bikin Geger!
Ricuh terjadi di sekitar Gedung DPR/MPR RI pada Senin, 25 Agustus 2025, yang mengakibatkan penangkapan 351 orang oleh pihak kepolisian.
Dari jumlah tersebut, 344 orang telah dipulangkan, sementara 7 orang dinyatakan positif narkoba. Insiden ini menyoroti berbagai isu, mulai dari keterlibatan anak-anak dalam demonstrasi hingga penyalahgunaan narkoba di kalangan peserta aksi.
Polisi mengamankan mereka setelah mengabaikan imbauan petugas, melakukan perusakan fasilitas umum, dan melawan aparat. Kasus ini menunjukkan perlunya edukasi dan pengawasan lebih lanjut terhadap partisipasi kaum muda dalam aksi massa. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran KEPPOO INDONESIA.
Kronologi Kejadian dan Upaya Pengamanan
Demonstrasi yang berlangsung di depan Gedung DPR/MPR RI pada 25 Agustus 2025, awalnya berjalan tertib, namun kemudian berujung ricuh. Kericuhan dipicu oleh tindakan massa yang mengabaikan imbauan petugas, melakukan perusakan fasilitas umum, dan melawan aparat di lapangan. Pihak kepolisian kemudian mengambil tindakan pengamanan dengan mengamankan 351 orang yang diduga terlibat dalam aksi anarkis tersebut.
Sebanyak 196 orang yang diamankan diketahui masih berstatus anak-anak atau pelajar, sedangkan 155 lainnya adalah orang dewasa. Proses pengamanan dilakukan secara persuasif, namun karena situasi semakin memanas, kepolisian harus mengambil langkah tegas untuk mengendalikan massa. Setelah diamankan, para peserta unjuk rasa dibawa ke Polda Metro Jaya untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Sebanyak 344 orang, termasuk 196 pelajar, akhirnya dipulangkan setelah menjalani pemeriksaan dan pendataan. Pemulangan para pelajar dilakukan dengan melibatkan orang tua atau wali mereka, serta pihak sekolah, untuk memastikan mereka kembali dengan aman. Kepolisian juga memberikan pembinaan kepada para pelajar agar tidak kembali terlibat dalam aksi serupa di masa mendatang.
Informasi Gembira bagi pecinta bola, Link Aplikasi Nonton Indonesia vs China dan Jepang vs Indonesia GRATIS, Segera download!

Keterlibatan Anak-Anak dan Pelajar Dalam Aksi
Salah satu aspek yang paling memprihatinkan dari kericuhan ini adalah tingginya jumlah anak-anak dan pelajar yang terlibat. Data menunjukkan bahwa 196 dari 351 orang yang diamankan adalah mereka yang berusia di bawah 18 tahun. Keterlibatan pelajar dalam unjuk rasa sering kali menjadi isu kompleks, di mana mereka rentan terhadap provokasi dan ajakan melalui media sosial.
Banyak dari mereka yang datang dari berbagai daerah di Jakarta dan sekitarnya tanpa pemahaman yang cukup mengenai tujuan atau dampak dari demonstrasi yang mereka ikuti. Kepolisian telah berulang kali mengimbau agar para pelajar tidak terlibat dalam aksi unjuk rasa, mengingat risiko keamanan dan potensi penyalahgunaan oleh pihak-pihak tertentu.
Namun, imbauan ini seringkali tidak diindahkan, yang menunjukkan perlunya edukasi lebih lanjut kepada kaum muda mengenai hak dan tanggung jawab dalam menyampaikan pendapat di muka umum. Para pelajar yang diamankan sebagian besar diduga terlibat langsung dalam perusakan fasilitas umum, seperti merusak separator bus Transjakarta, menjebol pagar DPR, dan melempar batu.
Baca Juga: Polri Bongkar Jaringan Judi Online Internasional, 3 Orang Ditangkap di Jakarta Utara
Temuan Narkoba di Kalangan Demonstran
Aspek lain yang mengejutkan adalah temuan tujuh orang yang positif menggunakan narkoba di antara para demonstran yang diamankan. Dari tujuh orang tersebut, enam di antaranya positif mengandung zat terkait sabu, dan satu orang urinenya mengandung zat benzodiazepine. Ini menunjukkan adanya potensi penyalahgunaan narkoba yang mungkin turut memicu tindakan anarkis selama demonstrasi.
Identitas ketujuh orang yang positif narkoba adalah FGR (15), FHK (17), IPMP (22), GR (17), MAS (18), BS (18), dan MR (17). Sebagian dari mereka masih berada di bawah umur, yang menambah kekhawatiran tentang lingkungan dan pengaruh yang mereka hadapi.
Setelah proses pemeriksaan terkait kericuhan selesai, ketujuh orang ini akan diserahkan kepada Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya untuk penanganan lebih lanjut sesuai dengan hukum yang berlaku. Temuan ini juga mengindikasikan bahwa kelompok-kelompok tertentu mungkin memanfaatkan demonstrasi untuk tujuan lain, termasuk aktivitas ilegal.
Tindak Lanjut dan Implikasi
Insiden kericuhan di Gedung DPR ini menyisakan banyak pertanyaan dan memerlukan tindak lanjut serius dari berbagai pihak. Pihak kepolisian akan terus mendalami siapa provokator di balik aksi anarkis tersebut, serta mencari tahu siapa yang mengajak para pelajar untuk ikut berdemonstrasi. Penyelidikan intensif juga dilakukan terhadap 155 orang dewasa yang masih ditahan, untuk mengidentifikasi peran mereka dalam kericuhan.
Kasus ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat, terutama orang tua dan institusi pendidikan, untuk lebih aktif mengawasi dan memberikan edukasi kepada anak-anak muda mengenai pentingnya penyampaian aspirasi secara damai dan bertanggung jawab.
Temuan narkoba juga menggarisbawahi perlunya peningkatan kesadaran tentang bahaya penyalahgunaan zat terlarang, terutama di kalangan remaja. Diharapkan, insiden serupa tidak terulang di masa mendatang, dan setiap bentuk penyampaian pendapat dapat dilakukan tanpa merusak fasilitas umum atau mengancam ketertiban sosial.
Kesimpulan
Kericuhan di Gedung DPR pada 25 Agustus 2025, yang mengakibatkan penangkapan 351 orang dan temuan 7 orang positif narkoba. Menyoroti kompleksitas masalah sosial dalam demonstrasi. Keterlibatan 196 anak-anak dan pelajar menunjukkan kerentanan mereka terhadap provokasi.
Temuan narkoba juga menambah lapisan permasalahan, mengindikasikan adanya faktor lain yang memicu anarkisme. Insiden ini menegaskan pentingnya edukasi, pengawasan, dan penegakan hukum yang tegas untuk memastikan setiap aksi unjuk rasa berlangsung secara damai dan bertanggung jawab.
Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hanya di KEPPOO INDONESIA.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari news.detik.com
- Gambar Kedua dari news.detik.com