Ricuh! Ormas Mengamuk dan Nyampah di Kantor Dinkes Bekasi
Sekelompok ormas melakukan aksi mengamuk di kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Jumat, 21 Maret 2025.
Pada Selasa pagi, 18 Maret 2025, suasana di Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi yang biasanya tenang mendadak berubah tegang. Sekelompok anggota organisasi kemasyarakatan (ormas) Laskar Merah Putih (LMP) mendatangi kantor tersebut dengan maksud bertemu Kepala Dinas Kesehatan.
Namun, ketidakhadiran kepala dinas karena rapat di luar kantor memicu kemarahan anggota ormas, yang kemudian meluapkan emosinya dengan tindakan tidak terpuji.
Kronologi Kericuhan di Kantor Dinkes
Kapolsek Cikarang Pusat, AKP Elia Umboh, menjelaskan bahwa insiden bermula saat anggota ormas LMP datang ke Kantor Dinkes untuk bertemu dengan Kepala Dinas Kesehatan. Setelah diberitahu bahwa kepala dinas sedang rapat di luar, mereka tidak menerima penjelasan tersebut dan meluapkan kemarahan.
Tindakan yang dilakukan antara lain mengotori lantai dengan lumpur, melempar sampah, dan menuangkan air dari galon minuman di depan pintu kantor Dinkes.
Aksi tersebut terekam kamera pengawas dan videonya viral di media sosial. Dalam rekaman, terlihat sekelompok orang melemparkan tong sampah berisi daun kering ke depan pintu kantor, serta menuangkan air dari galon minuman.
Tindakan ini membuat pegawai Dinkes merasa takut dan tidak aman dalam bekerja. Sehingga mereka melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cikarang Pusat.
Apa Penyebab Kemarahan Ormas?
Sumber menyebutkan bahwa ormas tersebut sebenarnya datang untuk mempertanyakan beberapa proyek dan kebijakan di bidang kesehatan yang mereka anggap tidak transparan.
Salah satu isu utama yang dipermasalahkan adalah distribusi dana atau bantuan terkait program kesehatan. Mereka merasa ada ketidakjelasan dalam penggunaan anggaran, terutama terkait dengan program-program yang bersinggungan dengan masyarakat.
Namun, bukannya mendapatkan jawaban yang mereka harapkan. Perwakilan Dinkes yang menerima mereka diduga tidak memberikan penjelasan yang memuaskan. Hal inilah yang memicu kemarahan mereka hingga akhirnya berubah menjadi tindakan destruktif.
Dalam berbagai aksi unjuk rasa, kemarahan seperti ini memang bukan hal baru. Namun, tindakan membuang sampah dan membuat kerusakan di fasilitas umum jelas sudah di luar batas.
Informasi Gembira bagi pecinta bola, Ayo nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda, Segera download!

Baca Juga:
Motif di Balik Aksi Ormas
Kapolres Metro Bekasi, Kombes Mustofa, mengungkapkan bahwa ormas tersebut datang ke kantor Dinkes dengan tujuan meminta pekerjaan terkait pengelolaan limbah yang dapat menghasilkan uang. Ketika permintaan mereka tidak segera ditanggapi karena ketidakhadiran kepala dinas. Mereka meluapkan kekecewaan dengan tindakan anarkis.
Mustofa menambahkan bahwa ormas di Kabupaten Bekasi kerap mencari penghasilan dengan cara meminta pekerjaan semacam itu, dan jika tidak diberikan, mereka cenderung melakukan gangguan.
Permintaan Maaf dan Mediasi
Setelah insiden tersebut, perwakilan ormas LMP menyampaikan permintaan maaf atas tindakan anggotanya. Sekretaris Jenderal LMP Kabupaten Bekasi, Novi, mengucapkan terima kasih dan memohon maaf sebesar-besarnya kepada Dinas Kesehatan, Polsek, dan Polres atas kejadian tersebut.
Ia mengakui bahwa anggotanya berbuat anarkis di Dinas Kesehatan. Mediasi antara pihak ormas dan Dinkes dilakukan di Mapolsek Cikarang Pusat. Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak saling memaafkan dan berjanji tidak akan saling menuntut.
Kapolres Metro Bekasi, Kombes Mustofa. Menyatakan bahwa pihak LMP berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya dan kedua pihak sudah saling memaafkan tanpa ada tuntutan lebih lanjut.
Refleksi dan Pembelajaran
Kejadian ini menjadi refleksi bagi semua pihak tentang pentingnya komunikasi yang baik dan penanganan aspirasi masyarakat secara tepat. Bagi ormas dan kelompok masyarakat, penting untuk memahami prosedur yang berlaku dan menyampaikan permintaan atau aspirasi melalui saluran yang benar tanpa melakukan tindakan yang merugikan.
Di sisi lain, instansi pemerintah perlu meningkatkan responsivitas terhadap permintaan atau aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat atau ormas. Dengan komunikasi yang baik dan transparan, potensi miskomunikasi atau ketidakpuasan yang dapat memicu tindakan anarkis dapat diminimalisir.
Simak dan ikuti terus KEPPOO INDONESIA agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya yang terupdate setiap hari.
- Gambar Pertama dari detik.com
- Gambar Kedua dari tribunnews.com