Sekelompok Oknum Mengaku Ormas Palak Gudang Ekspedisi di Karawang

bagikan

Kasus pemalakan kembali mencuat ke publik setelah sekelompok oknum mengaku sebagai anggota organisasi masyarakat (ormas) diduga palak sebuah gudang ekspedisi milik Shopee di Karawang.

Oknum Mengaku Ormas Palak Gudang

Mereka meminta paksa ratusan karung pembungkus paket tanpa dasar hukum yang jelas. Aksi ini menimbulkan keresahan dan menjadi sorotan karena mencerminkan penyalahgunaan identitas ormas. Artikel KEPPOO INDONESIA ini akan mengulas kronologi kejadian, dampaknya, serta tanggapan pihak berwenang atas insiden oknum yang mengaku ormas palak gudang ekspedisi di Karawang ini.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Aksi Pemalakan yang Membuat Resah Pekerja

Dalam sebuah video rekaman CCTV yang tersebar di media sosial, terlihat sekitar 10 orang datang ke gudang tersebut pada malam hari. Mereka datang dalam kondisi mabuk dan secara terang-terangan meminta sebanyak 50 hingga 100 karung untuk dibagikan.

Yusuf, salah seorang pegawai ekspedisi Shopee yang menjadi saksi peristiwa ini, menjelaskan bahwa kelompok ini datang secara tiba-tiba dan kerap datang dalam frekuensi yang cukup sering, bisa seminggu sekali atau bahkan tiga hari sekali.

“Mereka datang malam-malam, sekitar 10 orang dalam kondisi mabuk. Mereka mengaku dari ormas di Karawang dan langsung minta 100 karung,” ujar Yusuf kepada sejumlah wartawan, Sabtu (10/5/2025). Yusuf menambahkan bahwa kejadian ini membuat para pekerja merasa resah dan takut, meskipun tidak ada ancaman kekerasan secara langsung yang dilakukan oleh para pelaku.

Namun, karena para pelaku datang dalam jumlah banyak dan dalam keadaan mabuk, suasana menjadi tidak nyaman dan menimbulkan ketakutan tersendiri. “Memang tidak ada ancaman secara langsung, tapi tetap saja kami takut. Mereka datang dalam jumlah banyak dan mabuk,” tutur Yusuf.

Informasi Gembira bagi pecinta bola, Ayo nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda, Segera download!

shotsgoal apk  

Dampak Pada Operasional dan Kerugian Perusahaan

Permintaan karung tersebut menjadi masalah serius karena karung-karung yang diminta merupakan aset penting perusahaan dan bukan barang yang bisa diberikan begitu saja. Yusuf menjelaskan bahwa karung yang sering diminta oleh oknum ormas tersebut digunakan untuk mengemas paket kiriman, sehingga jika diambil terus menerus secara paksa, perusahaan harus menanggung kerugian karena harus membeli karung baru.

“Karung-karung tersebut adalah aset perusahaan dan bukan untuk dibagikan atau dijual. Kalau diambil terus-terusan, kami yang nombok. Ini kan bukan hak mereka,” tegas Yusuf. Situasi ini tidak hanya mengganggu keamanan kerja para pegawai tetapi juga berpotensi mengganggu kelancaran operasi gudang dan distribusi logistik yang sangat vital di Karawang, yang merupakan salah satu pusat logistik utama di Jawa Barat.

Baca Juga:

Aksi Kekerasan Fisik dan Ricuh di Lokasi

Oknum Mengaku Ormas Palak Gudang

Tidak hanya permintaan paksa yang membuat resah, sebuah video viral lainnya yang beredar juga memperlihatkan aksi kekerasan fisik yang dilakukan oleh oknum ormas terhadap petugas keamanan gudang. Dalam video itu, para pelaku terlihat dorong-mendorong dengan petugas keamanan sambil berteriak memaksa untuk mendapatkan karung tersebut.

Suasana pun menjadi ricuh dan memicu kepanikan para pekerja di sekitar lokasi. Seorang karyawan gudang yang tidak mau disebut namanya mengungkapkan bahwa aksi seperti ini telah terjadi beberapa kali. Dan pelaku seringkali mengancam akan membuat masalah jika keinginan mereka tidak dipenuhi.

“Mereka datang tiba-tiba, meminta karung dalam jumlah besar. Jika tidak diberi, mereka mengancam akan membuat masalah,” ujarnya.

Respons Pihak Gudang dan Polisi

Meskipun aksi ini sudah kerap terjadi, pihak gudang ekspedisi masih belum melapor secara resmi ke kepolisian. Para pegawai hanya berkoordinasi dengan petugas keamanan internal yang dipimpin oleh seorang komandannya dari TNI. “Kami belum melapor ke polisi dan lebih memilih koordinasi internal dulu dengan keamanan yang komandannya dari TNI,” jelas Yusuf.

Sementara itu, pihak kepolisian setempat, Polres Karawang, membenarkan bahwa mereka sudah menerima informasi dan melakukan pengecekan lokasi terkait video viral tersebut. Kasi Humas Polres Karawang, Ipda Solikhin, mengatakan, “Sudah kita cek,” melalui pesan singkat pada Sabtu (10/5/2025).

Harapan Untuk Hentikan Premanisme Ormas

Para pekerja dan pengelola gudang sangat berharap agar setelah aksi ini menjadi viral dan menjadi perhatian publik. Kelompok oknum ormas tersebut berhenti mengganggu kegiatan operasional gudang dan tidak lagi melakukan aksi seperti itu. “Semoga saja setelah ramai di media, mereka berhenti,” harap Yusuf.

Masyarakat dan pelaku usaha logistik di Karawang mendesak aparat penegak hukum dan pemerintah setempat agar segera mengambil tindakan tegas untuk memberantas praktik premanisme yang berkedok ormas. Langkah ini penting agar iklim usaha dan ketertiban di Karawang dapat tetap terjaga dengan baik.

Ketua Asosiasi Logistik Karawang Timur menegaskan bahwa aksi premanisme ini tidak hanya merugikan perusahaan. Tetapi juga mengganggu stabilitas distribusi dan pasokan barang ke berbagai daerah. Hal ini sangat mengancam kelancaran operasional logistik di wilayah tersebut. Simak dan ikuti terus KEPPOO INDONESIA agar Anda tidak ketinggalan berita informasi menarik lainnya yang terupdate setiap hari.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari karawangpost.pikiran-rakyat.com
  2. Gambar Kedua dari bandung.kompas.com

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *