Siswi SMP Di Bekasi Kabur Karena Dicabuli Kakak Ipar Sendiri
Siswi SMP di bekasi yang menghilang hampir sebulan, ternyata dicabuli oleh kaka iparnya bernama Aris Hermawan 27 tahun.
Menurut pengakuan korban, pelaku sudah melakukan dua kali. Di mana pertama terjadi pada bulan februari 20203. Siswi SMP sempat kabur ke rumah neneknya setelah pencabulan pertama. Pencabulan kedua terjadi pada juli 2024 sekitar 24.00 WIB.
Kronologi Siswi SMP Di Cabuli Kakak Ipar
Siswi SMP yang berinisial FR diduga melarikan diri karena ada masalah keluarga. Hal itu membuatnya tidak nyaman berada di rumah. Diketahui ia sudah melakukannya sebanyak dua kali. FR sempat kabur kerumah neneknya setelah pencabulan pertama. Pencabulan kedua terjadi pada 18 Juli 2024. Ia pun kembali kabur dan tak pulang selama hampir satu bulan. Oleh sebab itu, keluarga melaporkan Aris Hermawan kepada Polres Bekasi Kota.
Aris melakukan aksinya dengan menutup mulut korban agar tidak berteriak ketika ingin melakukan perbuatan bejatnya kepada keponakannya. Ternyata Aris tidak tinggal satu rumah, ia tinggal di kontrakan. Tetapi berdekatan dalam arti 15 sampau 20 meter dari rumah korban. Tidak ada kata-kata, korban ini sedang tidur terus memberontak akibat mulutnya di tutup. Kemudian, Polsek Rawalumbu telah berhasil menemukan anak tersebut dalam keadaan sehat walafiat. FR ditemukan dikawasan Kota Tua, Jakarta Barat, saat sedang mengamen.
Upaya Perlindungan Pelecehan Seksual Kepada Anak
Untuk melindungi anak dari pelecehan, berbagai langkah dan strategi dapat diambil. Melindungi anak dari pelecehan merupakan tanggung jawab bersama, dan memerlukan upaya kolaboratif antara orang tua, masyarakat, dan pemerintah. Berikut adalah beberapa langkah penting yang dapat dilakukan oleh orang tua, pendidik, dan masyarakat:
- Membangun Komunikasi Terbuka: Dorong anak untuk berbicara tentang apa yang mereka alami. Ciptakan lingkungan di mana anak merasa aman untuk mengungkapkan perasaan dan pengalaman mereka tanpa takut akan reaksi negatif.
- Kenali Tanda-Tanda Pelecehan: Ajarkan anak untuk mengenali perilaku yang tidak pantas dan cara untuk menanggapi situasi tersebut. Anak harus tahu bahwa mereka berhak untuk berkata “tidak” dan melindungi diri mereka.
- Pilih Lingkungan yang Aman: Pastikan bahwa anak berada di lingkungan yang aman dan dilindungi. Kenali orang-orang yang berada di sekitar mereka, termasuk pengasuh, guru, dan teman-teman mereka.
- Pelatihan untuk Orang Dewasa: Berikan pelatihan kepada orang dewasa tentang cara mengenali tanda-tanda pelecehan dan bagaimana cara respons yang tepat jika mencurigai adanya pelecehan.
- Laporan dan Dukungan: Pastikan anak mengetahui bahwa mereka harus melaporkan setiap kejadian yang mencurigakan kepada orang dewasa yang dapat dipercaya. Dukungan psikologis juga penting jika anak mengalami trauma.
- Peraturan dan Kebijakan: Dukungan dari institusi, sekolah, dan organisasi anak dengan kebijakan perlindungan anak yang jelas dan ketat ini juga sangat penting.
- Kegiatan Pemberdayaan Anak: Ajak anak untuk mengikuti kegiatan yang dapat meningkatkan Rasa Percaya Diri dan ketahanan mereka, sehingga mereka lebih mampu melindungi diri dari potensi bahaya.