|

Terbongkar! KBRI Phnom Penh Tangani Kasus 1.301 WNI Korban Online Scam di Kamboja

bagikan

KBRI Phnom Penh tangani kasus online scam skala besar mengguncang perhatian publik Indonesia setelah terungkap bahwa 1.301 WNI menjadi korban eksploitasi digital di Kamboja.

Terbongkar! KBRI Phnom Penh Tangani 1.301 WNI Kasus Korban Online Scam di Kamboja

KBRI Phnom Penh menangani peningkatan signifikan kasus Warga Negara Indonesia (WNI) bermasalah di Kamboja. Selama tiga bulan pertama 2025, dengan sebagian besar kasus terkait penipuan daring. Dalam periode tersebut, tercatat adanya lonjakan tajam yang menjadi perhatian serius pemerintah Indonesia dan KBRI Phnom Penh.

Mari simak di bawah ini KEPPOO INDONESIA akan membahas informasi tentang KBRI Phnom Penh tangani 1.301 WNI kasus korban online scam di Kamboja.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Peningkatan Kasus WNI Bermasalah di Kamboja

Selama triwulan pertama tahun 2025, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh mencatat telah menangani 1.301 kasus WNI bermasalah di Kamboja. Meningkat drastis sebesar 174 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Rata-rata, KBRI menangani sekitar 20 hingga 25 kasus baru setiap hari kerja. Menunjukkan besarnya tekanan yang dihadapi oleh perwakilan Indonesia di Kamboja dalam menangani persoalan ini. Para korban ini diduga direkrut secara ilegal untuk bekerja di perusahaan-perusahaan teknologi palsu yang menjalankan aktivitas penipuan digital lintas negara.

Informasi Gembira bagi pecinta bola, Ayo nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda, Segera download!

shotsgoal apk  

Mayoritas Kasus Terkait Penipuan Daring atau Online Scam

Dari total kasus tersebut, sekitar 1.112 kasus atau 85 persen terkait dengan penipuan daring (online scam). Yang dilakukan oleh WNI dan menargetkan masyarakat Indonesia di tanah air. Peningkatan jumlah kasus penipuan daring ini melonjak hingga 263 persen dari 306 kasus. Pada triwulan pertama tahun sebelumnya menjadi 1.112 kasus pada 2025.

Penipuan daring tersebut mengangkat persoalan serius karena banyak WNI yang terlibat sebagai pelaku maupun korban dan telah menetap di Kamboja lebih dari enam bulan. Kementerian Luar Negeri RI juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan, BP2MI, serta Kementerian Sosial untuk memfasilitasi reintegrasi para korban setibanya di tanah air.

Baca Juga:

Kasus Kematian WNI di Kamboja Meningkat

Kasus Kematian WNI di Kamboja Meningkat

Selain masalah hukum dan ketenagakerjaan, KBRI Phnom Penh juga menangani 28 kasus kematian WNI selama tiga bulan pertama 2025 dengan kenaikan sebesar 75 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Berdasarkan laporan kepolisian dan rumah sakit setempat.

Penyebab utama kematian meliputi penyakit jantung dan stroke sebanyak 11 kasus (39 persen) diabetes dan gagal ginjal atau lever sebanyak 5 kasus (18 persen) kanker, epilepsi, demam berdarah dengue (DBD).

Gangguan internis lainnya sebanyak 4 kasus (14 persen) HIV, AIDS, dan penyakit menular seksual lain sebanyak 3 kasus (11 persen), kecelakaan lalu lintas dan lainnya sebanyak 3 kasus (11 persen) serta tuberkulosis dan penyakit paru-paru sebanyak 2 kasus (7 persen)

Data & Fakta KBRI Phnom Penh Tangani Kasus WNI di Kamboja Tahun 2025

Berikut ada beberapa data dan fakta dari KBRI Phnom Penh di antaranya yaitu:

  • Jumlah Kasus yang Ditangani: 1.301 kasus WNI bermasalah selama triwulan pertama tahun 2025
  • Persentase Kasus Penipuan Daring: 85% atau 1.112 kasus terkait penipuan daring (online scam)

Kenaikan Kasus:

  • Total kasus: Meningkat 174% dibanding periode yang sama tahun 2024
  • Kasus Penipuan: Kasus daring naik 263%, dari 306 kasus menjadi 1.112 kasus
  • Rata-rata Penanganan Kasus: Sekitar 20-25 kasus baru setiap hari kerja
  • Lokasi Konsentrasi WNI: Kota-kota seperti Phnom Penh, Sihanoukville, Poipet, Chrey Thum, dan Bavet
  • Jumlah WNI yang Tinggal Legal di Kamboja (2024): Lebih dari 131 ribu orang
  • Modus Penipuan: Tawaran pekerjaan menarik dengan gaji tinggi, pekerjaan mudah, dan persyaratan minim yang ternyata penipuan daring
  • Kondisi korban: Banyak yang sudah berada di Kamboja lebih dari enam bulan saat terlibat kasus
  • Kasus Kematian WNI: 28 kasus kematian selama tiga bulan pertama 2025, naik 75% dibanding tahun sebelumnya

KBRI Perkuat Upaya Koordinasi dan Edukasi untuk Cegah Penipuan

KBRI Phnom Penh memperkuat koordinasi dengan instansi terkait di Indonesia dan Kamboja untuk pencegahan, penanggulangan, serta penindakan kasus WNI bermasalah. Edukasi dan literasi digital juga terus ditingkatkan sebagai upaya melindungi WNI dari perekrutan ilegal dan kejahatan daring.

Duta Besar RI untuk Kamboja, Santo Darmosumarto, menekankan pentingnya masyarakat Indonesia lebih berhati-hati dan bijak dalam mencari dan menerima tawaran kerja di luar negeri agar terhindar dari jeratan penipuan daring. Selain itu, KBRI juga mengimbau WNI agar tidak mudah percaya pada oknum yang mengatasnamakan KBRI untuk menipu.

Terima Kasih Telah Membaca Informasi ini. Mari simak berita-berita lainnya yang ada di KEPPOO INDONESIA kami akan memberikan banyak lagi informasi penting yang harus di ketahui.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari antaranews.com
  2. Gambar Kedua dari www.metrotvnews.com

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *