Tolak Beri THR, Satpam SMKN 9 Tangerang Ditusuk Anggota LSM
Insiden tragis terjadi di SMKN 9 Tangerang, satpam menjadi korban yang ditusuk oleh anggota LSM yang diduga meminta THR.
Penolakan untuk memenuhi permintaan tersebut memicu aksi kekerasan yang terekam CCTV dan viral di media sosial, menggemparkan masyarakat dan memicu tindakan cepat dari pihak kepolisian. Kasus ini membuka tabir tentang praktik pemerasan berkedok permintaan THR yang meresahkan.
Serta mengungkap kerentanan petugas keamanan dalam menghadapi tekanan dari oknum-oknum tertentu. Dibawah ini KEPPOO INDONESIA akan membahas rincian lebih lanjut mengenai kejadian ini, upaya penegakan hukum, dan implikasinya bagi keamanan lingkungan sekolah.
Kronologi Kejadian Tragis
Pada Senin, 17 Maret 2025, dua anggota LSM mendatangi SMKN 9 Tangerang dengan tujuan meminta THR kepada satpam dan berujung ditusuk. Menurut keterangan Kapolres Tangerang Kota, Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono, kedatangan mereka awalnya untuk menanyakan tanggapan pihak sekolah terkait surat yang sebelumnya dikirim.
Setelah diarahkan untuk bertemu dengan Kasi Humas SMKN 9, Mansur, kedua anggota LSM tersebut terlibat cekcok dengan dua satpam sekolah, Karyono dan Sunarto. Cekcok mulut tersebut berujung pada pemukulan dan penusukan terhadap korban menggunakan sebilah pisau.
Informasi Gembira bagi pecinta bola, Ayo nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda, Segera download!

Motif Penusukan Dugaan Pemerasan THR
Motif di balik penusukan ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian, namun kuat dugaan bahwa hal tersebut terkait dengan permintaan THR yang tidak dipenuhi oleh pihak sekolah. Meskipun narasi awal yang beredar di media sosial menyebutkan demikian, Kasi Humas Polresta Tangerang. Ipda Rani Purbawa, menyatakan bahwa pihaknya masih mendalami kebenaran informasi tersebut.
Mansur, Kasi Humas SMKN 9, mengonfirmasi kedatangan anggota LSM tersebut untuk menanyakan surat yang dikirim sebelumnya, namun membantah bahwa isinya terkait dengan permintaan THR. Menurutnya, surat tersebut justru berisi dugaan penyelewengan dana BOS dan dana BBM subsidi oleh pihak sekolah, yang dibantah oleh Mansur.
Baca Juga:
Upaya Pengejaran & Penyelidikan Polisi
Menindaklanjuti kejadian ini, Tim Satreskrim Polresta Tangerang dan Polsek Cisoka dikerahkan untuk memburu kedua pelaku. Kapolsek Cisoka, AKP Eldy, menyatakan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi sejumlah pelaku yang terlibat dalam insiden tersebut. Selain itu, polisi juga telah mengumpulkan barang bukti dan memeriksa sejumlah saksi dari lokasi kejadian.
Proses penyelidikan dilakukan secara komprehensif untuk mengungkap motif sebenarnya dari penusukan ini dan menangkap para pelaku secepatnya. Pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan keamanan dan ketertiban di lingkungan sekolah.
Reaksi Masyarakat & Pemerintah Daerah
Insiden penusukan ini menuai kecaman keras dari masyarakat dan pemerintah daerah. Banyak pihak menyayangkan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum LSM tersebut, serta menuntut agar para pelaku segera ditangkap dan dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku.
Pemerintah daerah juga memberikan dukungan dan bantuan kepada kedua korban, serta berjanji untuk meningkatkan keamanan di lingkungan sekolah. Dinas Pendidikan setempat juga melakukan evaluasi terhadap sistem keamanan sekolah dan memberikan pelatihan kepada para petugas keamanan untuk menghadapi situasi darurat.
Dampak Terhadap Keamanan Lingkungan Sekolah
Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi pihak sekolah dan instansi terkait tentang pentingnya meningkatkan keamanan lingkungan sekolah. Sistem keamanan yang ada perlu dievaluasi dan diperbaiki, termasuk pemasangan CCTV yang lebih memadai. Peningkatan jumlah petugas keamanan, dan pelatihan khusus untuk menghadapi berbagai potensi ancaman.
Selain itu, perlu adanya koordinasi yang lebih baik antara pihak sekolah, kepolisian, dan masyarakat sekitar. Untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan kondusif bagi kegiatan belajar mengajar. Kejadian ini juga menyoroti perlunya penegakan hukum yang tegas terhadap praktik pemerasan berkedok permintaan THR. Serta peningkatan kesadaran masyarakat tentang bahaya tindakan main hakim sendiri.
Kesimpulan
Insiden ini juga menyoroti perlunya perlindungan hukum yang lebih baik bagi para petugas keamanan, khususnya mereka yang bertugas di lingkungan sekolah. Petugas keamanan seringkali menjadi garda terdepan dalam menghadapi berbagai potensi ancaman, namun seringkali tidak memiliki perlindungan hukum yang memadai.
Pemerintah dan pihak terkait perlu memberikan perhatian khusus terhadap kesejahteraan dan perlindungan hukum bagi para petugas keamanan. Termasuk memberikan pelatihan yang memadai, melengkapi mereka dengan peralatan keamanan yang memadai. Simak dan ikuti terus informasi yang lebih menarik tentang berita terlengkap yang akan kami berikan setiap harinya di Berita Viral.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari
- Gambar Kedua dari