Tragis! Enam Warga di Manggarai Jadi Korban Ganasnya Anjing Rabies
Kejadian menggemparkan terjadi di Kabupaten Manggarai, pada Sabtu, 26 April 2025, ketika enam warga secara tragis menjadi korban gigitan seekor anjing yang terkonfirmasi positif rabies.
Insiden ini tidak hanya mengejutkan masyarakat setempat, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran mendalam mengenai penyebaran rabies di wilayah tersebut. Di bawah ini KEPPOO INDONESIA akan membahas kejadian tragis serangan anjing rabies yang menimpa enam warga di Manggarai serta langkah-langkah penanganan dan upaya pencegahannya.
Tragisnya Serangan Anjing Rabies di Manggarai
Kejadian memilukan terjadi di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, ketika enam warga menjadi korban gigitan anjing yang terkonfirmasi positif rabies dalam satu hari pada Sabtu, 26 April 2025. Peristiwa ini mengguncang masyarakat setempat sekaligus memicu kekhawatiran akan potensi penularan penyakit rabies yang mematikan.
Lima korban berasal dari Kecamatan Langke Rembong, sementara satu korban lainnya berasal dari Kecamatan Cibal yang kebetulan melintas di lokasi kejadian. Insiden ini tidak sekadar menjadi perhatian karena jumlah korban, tetapi juga mengingat betapa massif dan cepatnya penyebaran gigitan dari anjing agresif tersebut.
Lurah Satar Tacik, Dionisius Hambur, memberikan keterangan mengenai kronologi terjadinya serangan tersebut. Anjing rabies ini mulai menggigit seorang warga di dekat bengkel dengan menyasar bagian paha. Setelah itu, anjing tersebut bergerak ke Kampung Kumba dan menggigit empat warga lain di sana.
Tak hanya itu, seekor anjing ganas ini juga menyerang seorang pengguna jalan dari Kecamatan Cibal yang melintas di kawasan tersebut. Kejadian ini pastinya menimbulkan rasa takut dan was-was terhadap keselamatan warga di sekitar wilayah tersebut.
Informasi Gembira bagi pecinta bola, Ayo nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda, Segera download!

Upaya Penanganan dan Respons Cepat Masyarakat
Menanggapi situasi genting ini, pihak kelurahan bersama warga segera melakukan tindakan cepat untuk melumpuhkan anjing yang telah menggigit enam warga tersebut. Anjing tersebut langsung dieksekusi untuk mencegah kemungkinan adanya korban lainnya, sekaligus memastikan penyebab agresivitas anjing tersebut melalui pemeriksaan laboratorium di puskesmas setempat.
Hasil pemeriksaan laboratorium kemudian mengonfirmasi bahwa anjing tersebut memang positif rabies, menegaskan bahwa masyarakat perlu siaga dan waspada terhadap potensi serangan selanjutnya. Pihak medis di Puskesmas juga langsung menangani para korban gigitan dengan tindakan pembersihan luka dan pemberian vaksinasi rabies tahap pertama.
Para korban diimbau untuk kembali satu minggu kemudian guna mendapatkan pemeriksaan lanjutan dan vaksinasi tahap kedua sebagai upaya pencegahan penyakit rabies yang memiliki risiko kematian tinggi jika tidak ditangani dengan cepat dan benar. Hal ini menunjukkan pentingnya akses pelayanan kesehatan yang cepat dan tepat dalam menghadapi kasus gigitan rabies.
Baca Juga:
Profil Korban dan Dampak Sosial di Komunitas
Korban gigitan anjing tersebut memiliki berinisial AN, AK, GE, FA, dan LAM dari Kecamatan Langke Rembong serta satu korban berinisial TB dari Kecamatan Cibal. Identitas ini memberikan gambaran jelas dan menempatkan insiden ini sebagai kejadian nyata yang menimpa individu-individu konkret, membuat keprihatinan masyarakat semakin mendalam.
Peristiwa ini menjadi peringatan keras bagi warga setempat akan bahaya rabies yang selama ini mungkin belum sepenuhnya disadari. Hal ini terutama terjadi di daerah dengan populasi anjing yang besar dan minim pengawasan.
Dampak sosialnya pun sangat nyata, dengan ketakutan yang melanda warga, terganggunya aktivitas masyarakat, serta meningkatnya perhatian terhadap perilaku hewan peliharaan di sekitar. Pemerintah setempat, termasuk lurah dan perangkat desa, semakin gencar melakukan sosialisasi tentang bahaya rabies.
Mereka juga menekankan pentingnya vaksinasi dan pengawasan terhadap hewan peliharaan agar tidak menimbulkan korban selanjutnya. Kejadian ini menimbulkan keprihatinan mendalam terkait kondisi kesehatan dan sanitasi hewan liar maupun peliharaan yang berkeliaran di jalanan. Selain itu, rendahnya kesadaran masyarakat dalam pencegahan penyakit rabies juga menjadi perhatian serius.
Langkah Strategis dan Tantangan Pengendalian Rabies di Manggarai
Kasus gigitan anjing rabies yang terus terjadi di Manggarai menunjukkan perlunya langkah strategis yang lebih komprehensif. Penyebaran rabies di wilayah ini masih menjadi ancaman serius bagi masyarakat. Beberapa korban bahkan meninggal dunia akibat tidak mendapatkan vaksin anti rabies (VAR) tepat waktu.
Keterbatasan fasilitas kesehatan dan ketersediaan vaksin di puskesmas setempat menjadi tantangan utama. Rabies merupakan penyakit yang sangat fatal jika tidak segera ditangani sejak awal terjadinya gigitan. Oleh karena itu, percepatan distribusi vaksin dan edukasi kesehatan masyarakat harus menjadi prioritas.
Selain itu, populasi anjing yang cukup besar di Manggarai menjadi faktor pendukung penyebaran rabies yang sulit diatasi. Upaya sterilisasi, vaksinasi massal hewan peliharaan, maupun eliminasi anjing liar yang agressif perlu dilaksanakan secara terkoordinasi.
Pihak kelurahan dan pemerintah daerah juga perlu menggandeng berbagai lembaga serta komunitas lokal untuk kampanye pencegahan rabies secara berkelanjutan. Peningkatan kesadaran warga terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan segera melapor jika ada kasus gigitan hewan juga akan sangat membantu menekan risiko wabah rabies yang lebih luas.
Kejadian di Kabupaten Manggarai harus menjadi momentum bagi semua pihak untuk menjaga keamanan dan kesehatan warga. Antisipasi terpadu terhadap penyakit rabies perlu dikedepankan. Respons cepat dan penanganan medis yang tepat sangat diperlukan dalam menghadapi kasus rabies.
Selain itu, edukasi kepada masyarakat juga memegang peranan penting. Pengelolaan populasi hewan menjadi kunci untuk meminimalisir dampak penyakit menular ini di masa depan. Simak dan ikuti terus KEPPOO INDONESIA agar Anda tidak ketinggalan berita informasi menarik lainnya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.kompas.com
- Gambar Kedua dari www.obortimur.com