Tragis! Petani Bantul Tewas Terkena Sabitan Sendiri Saat Cari Rumput
Seorang petani bantul tewas akibat terluka dari sabit miliknya, korban yang bernama Maryanto (65) ditemukan dalam kondisi luka pada lehernya.
Diduga, Maryanto tewas akibat sabitnya sendiri setelah terpeleset saat mencari rumput. Jumari, seorang petani setempat, menemukan korban dalam posisi telungkup saat sedang mengecek tanaman di sawahnya sekitar pukul 17.00 WIB. Setelah penemuan tersebut, Jumari memberitahu warga sekitar dan Bhabinkamtibmas Kalurahan Sumberagung serta Polsek Jetis.
Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, dan diduga sabit yang dipegang korban mengenai lehernya saat terjatuh, menyebabkan luka sobek sekitar 10 cm. Dibawah ini KEPPOO INDONESIA akan membahas lebih lanjut lagi mengenai kasus seorang petani yang tewas saat mencari rumput.
Penemuan Jenazah di Tengah Sawah
Menurut informasi yang dihimpun, Maryanto ditemukan oleh pemilik lahan pada Sabtu (2/11) sore hari. “Awalnya saksi sedang jalan-jalan sore mengecek tanaman di lahan sawah miliknya, kemudian melihat seseorang tergeletak dengan posisi telungkup di area tengah sawah,” jelasnya, Minggu (3/11/2024).
Saksi yang melihat tubuh korban diam tanpa gerakan itu lantas menghubungi warga lainnya dan Bhabinkamtibmas Sumberagung. Saat diperiksa akhirnya diketahui Maryanto mengalami luka sayatan senjata tajam. Luka menganga terlihat pada lehernya. Selain itu juga nampak sabit miliknya tertancap pada lehernya tersebut.
“Menurut keterangan dari Tim Identifikasi Polres Bantul dan Puskesmas Jetis 2, bahwa diduga korban terjatuh pada saat sedang mencari rumput di area sawah dengan posisi tangan sebelah kanan masih memegang sebilah sabit,” katanya. Dari hasil identifikasi, polisi menduga saat itu korban tengah berjalan dengan mengalungkan sabit di lehernya. Kemudian korban terjatuh sehingga terjadilah peristiwa nahas itu.
“Posisi sabit di depan melingkar di atas leher, diduga pada saat korban terpeleset jatuh sabit yang dipegang tersebut mengenai leher depan sebelah kiri. Hingga mengakibatkan luka sobekan sekitar 10 sentimeter,” ujarnya. Dia juga menyebutkan tak ada luka lain pada tubuh Maryanto.
Selain itu juga tak ada jejak langkah lain di area persawahan. Sehingga semakin menguatkan dugaan kejadian adalah kecelakaan yang tidak disengaja dan bukan kasus bunuh diri. “Dari hasil pemeriksaan dari Tim Identifikasi Polres Bantul bersama dokter Puskesmas Jetis 2 pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Dugaan kuat tertimpa tubuh korban, di mana sabit sampai bengkok tertimpa berat badan korban,” ujarnya.
Pihak keluarga, lanjutnya, juga menerima kematian Maryanto sehingga tidak melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian. Sosok Maryanto menurut keluarga memang dikenal aktif mencari rumput untuk ternaknya. “Pihak keluarga korban menerima bahwa peristiwa tersebut sebagai musibah. Selanjutnya mengantarkan jenazah korban ke rumah duka di Tanjan, Temuwuh, Dlingo, Bantul,” pungkas Jeffry.
Baca Juga:
Dugaan Penyebab Kematian
Polisi menduga Maryanto, seorang petani di Bantul, tewas akibat kecelakaan tragis saat mencari rumput di sawah. Saat sedang mencari rumput, diduga Maryanto terjatuh dengan sabit yang dipegangnya mengenai lehernya, menyebabkan luka sayatan. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, yang memperkuat dugaan bahwa kejadian ini adalah murni kecelakaan.
Diduga saat korban berjalan sambil mengalungkan sabit di lehernya, ia terpeleset dan jatuh. Akibatnya, sabit tersebut mengenai leher bagian depan sebelah kiri, menyebabkan luka sobek sekitar 10 sentimeter. Polisi dan pihak Puskesmas Jetis 2 tidak menemukan tanda-tanda kekerasan lainnya, dan keluarga korban menerima kejadian ini sebagai musibah, yang semakin mendukung bahwa ini adalah kecelakaan tragis.
Kondisi Korban Sebelum Kejadian
Berdasarkan informasi yang ada, Maryanto (65), seorang pencari rumput di Bantul, dikenal oleh keluarganya sebagai sosok yang aktif mencari rumput untuk ternaknya. Pada hari kejadian, Sabtu (2/11), ia pergi ke areal persawahan di wilayah Bulak Sawah Cangkring, Sumberagung, Kapanewon Jetis untuk mencari rumput.
Sebelum ditemukan meninggal, tidak ada informasi spesifik mengenai kondisi kesehatan atau aktivitas Maryanto selain kegiatan rutinnya mencari rumput. Keluarga menerima kejadian tersebut sebagai musibah, yang menunjukkan bahwa tidak ada indikasi masalah kesehatan atau hal lain yang tidak biasa sebelum kejadian.
Respon Warga dan Aparat
Berita tentang kematian Maryanto tentu saja mengejutkan warga setempat. Beberapa tetangga yang mendengar kabar ini segera mendatangi lokasi kejadian untuk memastikan informasi yang beredar. Kejadian ini juga menjadi pengingat bagi warga lain untuk lebih berhati-hati saat bekerja di area persawahan.
Terutama ketika membawa alat tajam seperti sabit. Sementara itu, pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan untuk memastikan bahwa peristiwa ini benar-benar murni kecelakaan kerja dan bukan tindakan kriminal. Hingga saat ini, tidak ditemukan tanda-tanda yang mengarah pada keterlibatan pihak lain dalam kejadian ini.
Dampak pada Keluarga dan Warga Setempat
Kematian Maryanto tentunya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan kerabatnya. Masyarakat Bantul juga merasa terpukul atas peristiwa tragis ini. Maryanto dikenal sebagai sosok yang ramah dan tidak pernah mengeluh meski usianya sudah lanjut.
Banyak tetangga yang merasa kehilangan, dan mereka menyatakan bahwa Maryanto merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari di lingkungan tersebut. Kematian mendadak ini juga membuat masyarakat lebih waspada terhadap potensi bahaya yang mungkin terjadi dalam aktivitas sehari-hari, terutama yang melibatkan alat tajam seperti sabit.
Kesimpulan
Kematian Maryanto menjadi duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat sekitar. Di usia senjanya, Maryanto tetap menjadi panutan sebagai sosok yang giat bekerja. Peristiwa ini diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam bekerja dan memperhatikan keselamatan di tempat kerja.
Semoga kejadian ini menjadi peringatan, tidak hanya bagi masyarakat di Bantul, tetapi juga bagi semua orang yang bekerja di sektor pertanian. Keberadaan alat-alat kerja yang tajam memang sangat membantu, tetapi juga memiliki potensi bahaya jika tidak digunakan dengan baik. Mari kita bersama-sama meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan kerja demi mencegah tragedi serupa terjadi di masa mendatang. Ikutin terus perjalan kami dalam memberikan Informasi terbaru dan terlengkap hannya di KEPPOO INDONESIA.