|

Ustaz Felix Sentil Menkeu Baru “Belajar Ngomong Dulu Deh”

bagikan

​Ustaz Felix Siauw melontarkan kritik pedas kepada Menteri Keuangan (Menkeu) baru RI, Purbaya Yudhi Sadewa, menyusul pernyataan kontroversial Purbaya mengenai gerakan “17+8 Tuntutan Rakyat”.

Ustaz Felix Sentil Menkeu Baru Belajar Ngomong Dulu Deh

​Kritik ini disampaikan melalui video yang diunggah di akun Instagram pribadinya pada Selasa, 9 September 2025, di mana Ustaz Felix menyarankan para pejabat publik untuk “belajar ngomong dulu deh” sebelum mengeluarkan pernyataan.

Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran KEPPOO INDONESIA.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Kritik Pedas Ustaz Felix Siauw

Ustaz Felix Siauw baru-baru ini melontarkan kritik tajam terhadap Menteri Keuangan Republik Indonesia yang baru, Purbaya Yudhi Sadewa.

Kritik ini muncul sebagai respons terhadap pernyataan Purbaya yang menyebut gerakan “17+8 Tuntutan Rakyat” hanya merupakan suara sebagian kecil masyarakat.

Felix menilai pernyataan tersebut mencerminkan kurangnya empati dan pemahaman terhadap kondisi rakyat. Melalui akun Instagram pribadinya, Felix menyarankan agar pejabat publik belajar berbicara dengan bijak sebelum mengeluarkan pernyataan yang dapat menyinggung perasaan rakyat.

Dalam video tersebut, Felix menegaskan bahwa pernyataan yang keluar dari seorang pejabat mencerminkan isi pikirannya dan dapat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap pemerintah.

Ia juga menyoroti pentingnya kemampuan komunikasi bagi pejabat publik. Agar tidak menimbulkan kesalahpahaman atau kekecewaan di kalangan rakyat.

Felix menambahkan bahwa masyarakat tidak dapat menilai kompetensi seorang pejabat hanya dari klaim yang diucapkan, tetapi juga dari sikap dan cara berkomunikasinya.

Kritik yang disampaikan oleh Ustaz Felix Siauw mengingatkan kita akan pentingnya etika komunikasi dalam pemerintahan. Sebagai pejabat publik, setiap pernyataan yang dikeluarkan harus mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat.

Pernyataan yang tidak bijak dapat menimbulkan ketidakpercayaan dan kekecewaan di kalangan rakyat. Oleh karena itu, kemampuan komunikasi yang baik dan empati terhadap kondisi masyarakat menjadi hal yang sangat penting bagi setiap pejabat publik.

Informasi Gembira bagi pecinta bola, Link Aplikasi Nonton Indonesia vs China dan Jepang vs Indonesia GRATIS, Segera download!

shotsgoal apk  

Permintaan Maaf Purbaya

Setelah pernyataannya mengenai gerakan “17+8 Tuntutan Rakyat” menuai kontroversi. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.

Dalam konferensi pers usai serah terima jabatan pada 9 September 2025. Purbaya mengakui bahwa ucapannya mungkin telah menyinggung sebagian masyarakat.

Ia menyebutkan bahwa dirinya adalah “menteri kagetan” dan berjanji akan lebih berhati-hati dalam berkomunikasi ke depan.

Purbaya juga menegaskan komitmennya untuk memperbaiki diri dan meminta arahan dari pendahulunya, Sri Mulyani. Agar kebijakan fiskal yang diambil dapat berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi.

Ia berharap agar pernyataan tersebut menjadi pelajaran penting bagi pejabat publik untuk selalu berempati dan bijak dalam setiap perkataan. Guna menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Baca Juga: 

Gerakan “17+8 Tuntutan Rakyat”

Gerakan 17+8 Tuntutan Rakyat

Gerakan “17+8 Tuntutan Rakyat” muncul pada akhir Agustus 2025 sebagai respons terhadap serangkaian isu sosial dan politik yang memicu gelombang protes di Indonesia. Tuntutan ini terdiri dari 17 poin jangka pendek yang harus dipenuhi dalam waktu satu minggu, dan 8 poin jangka panjang yang ditargetkan selesai dalam setahun.

Isu-isu yang diangkat meliputi kenaikan biaya hidup, rencana kenaikan gaji anggota legislatif, kekerasan polisi. Serta ketidakpercayaan publik terhadap institusi negara.

Gerakan ini disusun oleh aktivis pro-demokrasi, kelompok mahasiswa, serikat buruh, dan influencer media sosial seperti Jerome Polin, Salsa Erwina, Fathia Izzati, dan Abigail Limuria.

Tuntutan tersebut dirumuskan berdasarkan desakan dari 211 organisasi masyarakat sipil yang tergabung dalam Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) dan siaran pers dari Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK).

Sebagian besar tuntutan jangka pendek menuntut tindakan segera dari pemerintah dan lembaga negara. Beberapa di antaranya termasuk pembekuan tunjangan anggota DPR, pembebasan demonstran yang ditahan, penarikan militer dari peran sipil, dan penghentian kekerasan oleh aparat keamanan.

Sementara itu, tuntutan jangka panjang fokus pada reformasi struktural, seperti audit terhadap DPR. Revisi undang-undang perpajakan dan anti-korupsi, desentralisasi fungsi kepolisian. Serta penguatan lembaga hak asasi manusia. Gerakan ini juga menuntut transparansi dalam pengelolaan anggaran negara dan kebijakan yang berpihak pada rakyat.

Respons Purbaya Terhadap Kritik yang Diterima

Menanggapi kritik tersebut, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan permintaan maaf atas pernyataannya yang dianggap kontroversial.

Ia mengakui bahwa ucapannya mungkin telah menimbulkan ketidaknyamanan di kalangan masyarakat dan berjanji untuk lebih berhati-hati dalam berkomunikasi di masa depan.

Purbaya juga menegaskan komitmennya untuk bekerja keras dalam menjalankan arahan Presiden Prabowo agar pertumbuhan ekonomi segera dipercepat.

Terima kasih atas waktunya, semoga informasi ini bisa membantu Anda dan siap menghadapi situasi apa pun. Kunjungi kami lagi untuk terus mendapatkan kabar viral dan update terkini lainnya di KEPPOO INDONESIA.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Pertama dari www.suara.com
  • Gambar Kedua dari umg.ac.id

Similar Posts

Channel Tele
Group FB
Search