Viral! Patung Biawak Bikinan Seniman Wonosobo Dianggap Mirip Asli

bagikan

Di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, Wonosobo, sebuah patung biawak setinggi tujuh meter mendadak menjadi buah bibir dan viral di media sosial karena dianggap mirip dengan biawak asli.

Patung Biawak Wonosobo Dianggap Asli

Patung yang merupakan karya seniman lokal ini tidak hanya menjadi ikon baru desa, tetapi juga mempererat identitas unik masyarakat sekitar dengan anggaran yang terbilang sangat hemat, hanya Rp 50 juta. Keberadaannya berhasil menarik perhatian banyak orang dari berbagai kalangan dan mengubah tempat tersebut menjadi destinasi populer untuk berswafoto.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Patung Biawak Ikon Baru Desa

Patung Biawak ini berdiri megah di lokasi strategis jalur nasional Wonosobo-Banjarnegara, tidak jauh dari jembatan Krasak yang dikenal masyarakat setempat sebagai Jembatan Biawak karena kehadiran biawak-biawak nyata di sekitar area tersebut.

Desain patung ini dibuat sangat realistis, lengkap dengan detail sisik dan posisi tubuh yang menyerupai biawak asli, bahkan sering membuat pengendara yang melintas terkejut karena mengira itu adalah hewan sungguhan. Ini bukan sekadar patung biasa, melainkan simbol kekayaan fauna lokal yang dibranding dengan sangat apik oleh seniman desa.

Selain ketepatan bentuk dan tekstur, perhatian terhadap detail juga terlihat pada batu tempat patung tersebut berdiri. Warna dan tekstur batu dibuat sedemikian rupa sehingga tampak sangat asli, memberikan kesan natural dan mendukung kesan realistis keseluruhan patung tersebut.

Efek pencahayaan malam hari pun menjadi nilai tambah lampu sorot dengan tata cahaya yang cermat menghasilkan bayangan yang membuat patung biawak ini semakin terlihat hidup saat malam tiba.

Informasi Gembira bagi pecinta bola, Link Aplikasi Nonton Indonesia vs China dan Jepang vs Indonesia GRATIS, Segera download!

shotsgoal apk  

Anggaran Minimal Dengan Dampak Maksimal

Proyek monumental ini menarik karena anggaran pembangunannya yang sangat terjangkau, yaitu sebesar Rp 50 juta yang berasal dari Dana Desa. Dengan dana yang relatif kecil, pembangunan patung tersebut berhasil diselesaikan dengan hasil memuaskan. Keberhasilan ini tercapai berkat kerja gotong royong dan pengelolaan yang baik antara pihak pengembang dan masyarakat setempat.

Perbandingan pun muncul dari berbagai proyek patung besar lain yang menuai kritik karena biaya fantastis tapi hasilnya jauh dari memuaskan. Salah satunya patung kura-kura di Sukabumi yang menghabiskan anggaran hingga Rp 15,6 miliar.

Respon positif dari warganet dan pengguna jalan yang melihat langsung patung ini menunjukkan bahwa pengelolaan dana yang tepat dan kreatif dapat menghasilkan karya berkualitas. Patung ini kini menjadi sumber kebanggaan warga Wonosobo, sekaligus memperkuat citra positif kawasan tersebut.

Selain itu, patung ini juga menciptakan fenomena baru sebagai spot swafoto yang populer di kalangan pengunjung dan wisatawan.

Filosofi dan Makna di Balik Patung Biawak

Patung biawak ini tidak hanya sekadar karya seni atau atraksi visual, melainkan sarana untuk mengenalkan dan mengingatkan masyarakat akan kekayaan alam dan sejarah lokal yang selama ini dekat namun kurang diperhatikan.

Daerah tempat patung ini berada dulunya dikenal dengan rumah makan Belimbing yang sudah tidak beroperasi dan sempat dianggap angker karena terbengkalai. Kehadiran patung ini berhasil menghidupkan kembali kawasan tersebut, mengubah citra, dan membangkitkan empati masyarakat terhadap lingkungannya.

Masyarakat setempat menyebut kawasan ini dengan istilah Krasak Mbenyawak, yang secara harfiah bisa diartikan sebagai Krasak yang penuh dengan biawak. Nama ini mengakar kuat dalam keseharian warga sebagai pengingat akan keberadaan biawak yang memang banyak ditemukan di sekitar jembatan dan sungai di daerah tersebut.

Kebangkitan citra ini sangat terbantu oleh kemunculan patung yang mengesankan. Patung tersebut menegaskan kembali hubungan erat antara manusia dan alam sekitar dalam konteks budaya dan ekologi lokal.

Baca Juga: Viral Tarif Parkir Inap di Bandara Soetta Capai Rp1,4 Juta: Begini Reaksi Netizen

Perbandingan dan Respons Publik

Patung Biawak Wonosobo Dianggap Asli

Viralnya patung biawak ini juga memicu diskusi luas di media sosial dan berbagai platform daring. Terutama mengenai bagaimana anggaran pembangunan patung bisa dikelola secara efisien dan menghasilkan karya yang dinilai memiliki nilai seni dan fungsi yang tinggi.

Kisah keberhasilan Wonosobo ini bahkan dibandingkan dengan sejumlah proyek patung lain yang banyak menerima kritik keras. Beberapa patung yang menuai kritik antara lain patung gajah di Gresik senilai Rp 1 miliar yang dianggap kurang memuaskan. Selain itu, patung penyu dari karton di Jawa Timur dengan anggaran Rp 15 miliar juga mendapatkan kecaman.

Selain itu, tugu pesut di Samarinda yang menghabiskan Rp 1,1 miliar juga tidak memenuhi harapan masyarakat setempat. Komentar dari warganet umumnya menyanjung tekad dan kepiawaian pengelola dana desa Wonosobo yang mampu menghadirkan patung keren dengan biaya minim.

Banyak yang berpendapat bahwa jika pengelolaan anggaran berada di tangan yang tepat dan dilakukan dengan transparan. Hasil yang diharapkan dapat tercapai, bahkan melebihi ekspektasi. Hal ini memberikan inspirasi bagi desa atau wilayah lain yang ingin membangun landmark atau ikon daerah. Pengelolaan dana desa yang bijak menjadi kunci untuk mencapainya.

Dampak Positif Untuk Pariwisata dan Masyarakat Lokal

Langkah kreatif warga dan seniman Wonosobo ini memberikan banyak efek positif. Keberadaan tugu biawak membuat Desa Krasak bukan sekadar lokasi yang dilewati, tetapi menjadi tujuan yang menarik. Tempat ini kini menjadi destinasi untuk melihat dan mengabadikan momen unik.

Wisatawan lokal dan pengguna jalan sering berhenti untuk berfoto di depan patung tersebut. Hal ini meningkatkan aktivitas ekonomi kecil di sekitar, seperti munculnya warung, kios cendera mata, dan fasilitas penunjang wisata sederhana lainnya.

Kehadiran ikon baru ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam memanfaatkan kearifan lokal dan potensi seni untuk membangun identitas. Patung biawak Wonosobo membuktikan bahwa inovasi dan kolaborasi rakyat bisa menghasilkan dampak besar. Hal ini tercapai apabila pengelolaan dan sumber daya dikombinasikan secara efektif.

Simak dan ikuti terus KEPPOO INDONESIA agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik seperti patung biawak Wonosobo yang dianggap asli dan berita lainnya yang terupdate setiap hari.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari radarnganjuk.jawapos.com
  2. Gambar Kedua dari www.detik.com

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *