|

Viral! Penolakan Pasien Kritis di RS Unhas Makassar, Begini Klarifikasinya

bagikan

Kontroversi terkait video yang viral di media sosial menunjukkan dugaan penolakan terhadap pasien kritis di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin (RS Unhas) Makassar, sempat menggegerkan publik baru-baru ini.

Penolakan Pasien Kritis di RS Unhas

Namun, pihak RS Unhas Makassar dengan tegas membantah adanya penolakan seperti yang terlihat dalam video tersebut dan segera mengambil langkah-langkah untuk mengatasi kesalahpahaman ini. Di bawah ini akan membahas detil kejadian viral terkait dugaan penolakan pasien kritis di RS Unhas Makassar beserta klarifikasi dan tindak lanjut dari pihak rumah sakit.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Kronologi Kejadian dan Isi Video Viral

Dalam sebuah video viral, terlihat suasana di depan ruang IGD RS Unhas, di mana seorang dokter menolak membawa pasien masuk karena keterbatasan ruang dan kondisi pasien yang tidak memenuhi kriteria darurat.

Pria yang merekam video tersebut mengkritik tindakan dokter dan menuduh bahwa pasien ditolak secara tidak manusiawi. Ketegangan pun meningkat saat terjadi diskusi sengit di lokasi, memancing reaksi negatif dari publik. Video ini memicu perdebatan luas di media sosial tentang penanganan pasien dan etika medis.

Informasi Gembira bagi pecinta bola, Ayo nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda, Segera download!

shotsgoal apk  

Respon RS Unhas dan Pembentukan Tim Internal

Menanggapi video viral tersebut, RS Unhas segera membentuk tim internal untuk menyelidiki kejadian secara mendalam dan transparan. Mereka menegaskan pentingnya menjaga nama baik rumah sakit yang telah mendapatkan akreditasi sebagai rumah sakit paripurna.

Rumah sakit juga berkomitmen untuk memastikan pelayanan sesuai standar dan etika profesional. Kepala Bidang Humas Unhas, Ishaq Rahman, menyampaikan bahwa penyelidikan internal sedang berlangsung. Rumah sakit akan menjalankan kode etik dengan penuh tanggung jawab selama proses investigasi ini.

Baca Juga: Heboh Camilan Berlogo Halal Namun Mengandung Babi, Kok Bisa?

Penjelasan Fakta Dari Pihak RS Unhas

Penolakan Pasien Kritis di RS Unhas

Dalam klarifikasinya, pihak RS Unhas menekankan bahwa pasien yang muncul dalam video tersebut adalah pasien rawat jalan yang dijadwalkan untuk pemeriksaan rutin pada hari berikutnya, bukan pasien darurat yang sedang membutuhkan penanganan langsung di ruang IGD. Pada hari kejadian, kondisi ruang IGD memang sedang penuh dengan pasien lain yang sedang dirawat.

Ishaq Rahman juga menjelaskan bahwa pasien tersebut memang dalam kondisi lemah karena tidak makan dan minum, sehingga keluarganya membawa pasien ke IGD. Saat itu, seorang pria yang bukan anggota keluarga pasien mendesak agar pasien segera dibawa masuk ke IGD, tetapi dokter menjelaskan bahwa hal tersebut tidak memungkinkan karena keterbatasan ruang dan sambil tetap melakukan pemeriksaan.

Konflik Pada Saat Pengambilan Video

Pria yang tidak memiliki hubungan keluarga dengan pasien tersebut merekam proses pemeriksaan tanpa izin dan mengeluarkan kata-kata yang memprovokasi seolah-olah dokter menolak pasien secara sengaja. Ketika dokter mengajak pria tersebut untuk melihat kondisi ruang IGD secara langsung agar lebih jelas, pria itu menolak dan mengaku ditarik oleh dokter.

Kejadian ini menimbulkan salah paham yang kemudian menjadi viral di media sosial. Pihak RS Unhas dan Universitas Hasanuddin menyayangkan terjadinya peristiwa ini karena dapat menimbulkan ketidakpercayaan publik terhadap pelayanan rumah sakit dan institusi pendidikan kesehatan yang selama ini sudah berusaha profesional dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

Mereka juga mengkhawatirkan dampak negatif yang muncul akibat berita yang tidak akurat dan video yang dianggap tidak sesuai faktanya. Saat ini, tim hukum RS Unhas sedang melakukan pendalaman terkait peristiwa tersebut dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait. Mereka juga melakukan somasi terhadap perekam video yang viral sebagai langkah untuk mempertahankan reputasi rumah sakit.

Kesimpulan

Kasus video viral dugaan penolakan pasien kritis di RS Unhas Makassar menunjukkan pentingnya verifikasi informasi sebelum menyebarkannya. Media sosial memerlukan sikap hati-hati agar tidak menyebarkan berita yang belum terkonfirmasi. RS Unhas dengan tegas membantah tuduhan penolakan pasien tersebut. Rumah sakit menegaskan bahwa pelayanan kepada pasien tetap berjalan sesuai prosedur dan etika medis.

Langkah cepat yang diambil rumah sakit adalah membentuk tim internal dan melakukan koordinasi hukum. Hal ini menunjukkan komitmen RS Unhas untuk menjaga kepercayaan publik. Mereka juga berupaya memperbaiki komunikasi antara tenaga medis dan masyarakat. Kejadian ini menjadi pelajaran agar masyarakat tidak langsung mempercayai informasi sepihak.

Penting bagi semua pihak untuk memahami situasi nyata di lapangan. RS Unhas terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dan transparan. Penanganan ini menjadi contoh bagaimana institusi kesehatan harus sigap dan bertanggung jawab dalam mengatasi isu di era digital. Simak dan ikuti terus KEPPOO INDONESIA agar Anda tidak ketinggalan berita informasi menarik lainnya yang terupdate setiap hari.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari 20.detik.com
  2. Gambar Kedua dari www.tempo.co

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *