|

Viral! Siswa SD Tangsel Terima MBG Bahan Mentah, Ini Penjelasan Kadisdik

bagikan

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk siswa sekolah negeri heboh di media sosial karena di Tangsel diberikan dalam bentuk bahan mentah, bukan makanan siap santap.

Viral! Siswa SD Tangsel Terima MBG Bahan Mentah, Ini Penjelasan Kadisdik

Unggahan tersebut langsung viral dan menuai beragam tanggapan dari masyarakat. Menanggapi kontroversi ini, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangsel, Deden Deni, pun akhirnya buka suara dan memberikan klarifikasi terkait penyebab munculnya menu MBG tak biasa ini.

Di bawah ini akan membahas kontroversi terkait pembagian Makan Bergizi Gratis (MBG) berupa bahan mentah di Tangerang Selatan, serta penjelasan resmi dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangsel mengenai kejadian tersebut.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Viralnya Menu MBG Berisi Bahan Mentah

Ramainya perbincangan soal MBG berbahan mentah bermula dari unggahan akun X milik Trinity, penulis sekaligus pengamat perjalanan ternama. Dalam unggahan yang dipublikasikan pada 16 Juni 2025, ia membagikan foto-foto isi paket MBG yang diterima siswa SD Negeri di Ciputat Timur, Kota Tangsel.

Isi paket tersebut cukup mengejutkan, beras mentah, telur puyuh, ikan asin, buah pisang dan jeruk, serta kacang tanah. “Baru tau MBG sekarang dikasih bahan mentahnya doang sekalian untuk 5 hari! *ini utk anak SD negeri di Tangsel,” tulisnya dalam cuitan yang sudah ditonton lebih dari 1,5 juta kali.

Respons netizen pun langsung bermunculan. Banyak yang mempertanyakan tujuan dari program MBG jika siswa justru menerima bahan mentah yang tidak bisa langsung dikonsumsi di sekolah. Tak sedikit pula yang mengkritik potensi pemborosan dan ketidakefisienan dalam pelaksanaan program.

Informasi Gembira bagi pecinta bola, Link Aplikasi Nonton Indonesia vs China dan Jepang vs Indonesia GRATIS, Segera download!

shotsgoal apk  

Penjelasan Kadisdik Tangsel

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangsel, Deden Deni, segera merespons viralnya isu ini. Ia mengaku telah meminta klarifikasi dari SPPG Yasmit Ciputat Timur, mitra yang bertanggung jawab mendistribusikan MBG di wilayah tersebut. “Itu dapur mitra MBG yang bertanggung jawab. Sudah kami minta klarifikasinya,” ujar Deden saat diwawancarai.

Menurut Deden, insiden pembagian bahan mentah ini terjadi pada hari Senin, 16 Juni 2025, tepat menjelang pembagian rapor dan tidak adanya kegiatan belajar mengajar. Namun, ia menegaskan bahwa meski hari itu tidak ada pelajaran, seharusnya MBG tetap diberikan dalam bentuk makanan siap konsumsi, sesuai pedoman pelaksanaan program.

Ia juga mengingatkan bahwa selama bulan Ramadan lalu pun program MBG bisa tetap berjalan meski disesuaikan dengan waktu pulang sekolah, sehingga tak ada alasan untuk mengubah bentuk bantuan menjadi bahan mentah.

Baca Juga:

Kejadian Hanya Terbatas di Ciputat Timur

Viral! Siswa SD Tangsel Terima MBG Bahan Mentah, Ini Penjelasan Kadisdik

Deden turut menegaskan bahwa kesalahan ini hanya terjadi di wilayah Ciputat Timur saja. Ia menyebut bahwa dapur MBG lain di Kota Tangsel tetap menjalankan distribusi MBG sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Cuma di Ciptim saja. Hanya sekitar 5 SD negeri seperti Cempaka Putih 1 dan 2 atau sekolah-sekolah di sekitarnya,” jelas Deden.

Langkah teguran telah langsung diberikan kepada mitra yang bersangkutan agar tidak mengulangi kesalahan serupa. Kadisdik pun menegaskan pentingnya pengawasan dan pelaporan di setiap wilayah, agar program MBG benar-benar sampai ke tangan siswa dalam bentuk yang sesuai dan layak konsumsi.

Program MBG sendiri merupakan bagian dari kebijakan pemerintah pusat untuk memberikan gizi tambahan kepada siswa-siswi sekolah dasar sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan generasi muda. Oleh sebab itu, pelaksanaannya tidak boleh dilakukan asal-asalan.

Kontroversi Program dan Pentingnya Pengawasan

Kejadian ini membuka ruang diskusi baru mengenai pentingnya pengawasan dalam pelaksanaan program-program bantuan pemerintah. Program yang dirancang baik pun dapat menimbulkan masalah bila tidak diimplementasikan secara konsisten.

Pembagian bahan mentah, meski mungkin dimaksudkan sebagai alternatif di hari non-aktif belajar, tetap menimbulkan pertanyaan besar. Bagaimana jika siswa atau keluarganya tidak memiliki kemampuan untuk mengolah bahan tersebut dengan layak? Apakah bantuan itu benar-benar memberikan manfaat atau justru menjadi beban tambahan?

Lebih jauh, fenomena ini juga memperlihatkan pentingnya peran masyarakat dalam mengawasi kebijakan publik. Unggahan Trinity, yang viral di media sosial, menjadi bukti bahwa suara publik dapat mendorong transparansi dan tanggung jawab dari pejabat terkait.

Kesimpulan

Insiden pembagian MBG berupa bahan mentah kepada siswa SD Negeri di Ciputat Timur, Tangsel, menjadi pelajaran penting bagi semua pihak. Dalam pelaksanaan program sosial seperti MBG, transparansi dan konsistensi sangatlah krusial.

Meski Kepala Dinas Pendidikan telah bertindak cepat dengan memberikan teguran, kejadian ini tetap menyoroti pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap kinerja para mitra penyedia. Masyarakat juga berperan besar dalam mengawasi dan menyuarakan hal-hal yang dirasa kurang tepat.

Semoga ke depan, program MBG dapat terus berjalan dengan lebih baik, tepat sasaran, dan memberikan manfaat nyata bagi para siswa di seluruh Indonesia. Simak dan ikuti terus KEPPOO INDONESIA agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya yang terupdate setiap hari.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari mpnindonesia.com
  2. Gambar Kedua dari video.kompas.com

Similar Posts