Viral! Surat Penyesalan Albert Einstein Soal Bom Atom Laku Rp2,4 Miliar!

bagikan

Sebuah surat penyesalan Albert Einstein mengenai perannya dalam pengembangan bom atom baru-baru ini terjual seharga Rp2,4 miliar.

Viral! Surat Penyesalan Albert Einstein Soal Bom Atom Laku Rp2,4 Miliar!

Surat ini mengungkapkan pemikiran mendalam Einstein pasca-Perang Dunia II mengenai senjata nuklir dan dampak kemanusiaan yang mengerikan. Meskipun ia tidak terlibat langsung dalam pembuatan bom, suratnya kepada Presiden Roosevelt pada tahun 1939 menjadi pendorong utama Proyek Manhattan.

Kini, dokumen bersejarah ini menawarkan wawasan unik tentang konflik batin salah satu ilmuwan terbesar dunia. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran KEPPOO INDONESIA.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Latar Belakang Surat Einstein Kepada Roosevelt

Pada 2 Agustus 1939, fisikawan terkemuka Albert Einstein mengirimkan surat kepada Presiden AS Franklin D. Roosevelt, yang kemudian menjadi pendorong dimulainya Proyek Manhattan. Surat dua halaman ini memainkan peran krusial dalam sejarah, yang mengarah pada salah satu penemuan paling signifikan dan destruktif: bom atom.

Dalam surat tersebut, Einstein menjelaskan bahwa penelitian terbaru di bidang fisika nuklir menunjukkan potensi uranium untuk diubah menjadi sumber energi baru yang penting. Ia juga memperingatkan bahwa energi ini dapat digunakan untuk membuat bom yang sangat kuat. Kecurigaan Einstein terhadap keputusan Jerman untuk menghentikan penjualan uranium di wilayah pendudukan Cekoslowakia juga disampaikan dalam surat tersebut.

Surat Penyesalan Albert Einstein ini memicu lahirnya program penelitian rahasia senilai US$2 miliar yang dikenal sebagai “Proyek Manhattan,” memulai perlombaan dengan Jerman untuk mengembangkan senjata atom. Proyek yang berlangsung selama tiga tahun ini, dipimpin oleh fisikawan Robert Oppenheimer, mengantarkan AS ke era nuklir dan berujung pada pengembangan bom atom.

Menurut Peter Klarnet, seorang spesialis di Christie’s, surat ini menandai titik balik penting dalam sejarah sains, teknologi, dan kemanusiaan. Serta menjadi kali pertama pemerintah AS terlibat langsung secara finansial dalam penelitian ilmiah besar. Dr. Bryn Willcock dari Swansea University menambahkan bahwa sebagian besar catatan sejarah tentang asal-usul bom atom dimulai dengan pembahasan surat ini, dan isinya adalah kunci yang mendorong Presiden Roosevelt untuk bertindak.

Informasi Gembira bagi pecinta bola, Link Aplikasi Nonton Indonesia vs China dan Jepang vs Indonesia GRATIS, Segera download!

shotsgoal apk  

Peran Leo Szilard Dalam Penulisan Surat

Meskipun surat tersebut ditandatangani oleh Einstein, ide awalnya berasal dari Leo Szilard, seorang mantan murid Einstein. Szilard, bersama Einstein, memahami ancaman yang ditimbulkan oleh Nazi Jerman. Karena keduanya adalah Yahudi yang melarikan diri ke AS setelah Nazi berkuasa.

Szilard gigih mendorong Einstein untuk menulis dan menandatangani surat tersebut karena pengaruh besar yang dimiliki Einstein sebagai “lambang ilmu pengetahuan modern” setelah memenangkan Hadiah Nobel pada tahun 1921. Namun Szilard menyimpan surat asli tersebut hingga kematiannya pada tahun 1964, dengan catatan pensil “Asli jangan dikirim!” tertulis di atasnya.

Baca Juga: Kenapa Persia Berganti Nama Menjadi Negara Iran? Ini Penjelasan Lengkapnya

Penyesalan Einstein Setelah Penggunaan Bom Atom

Penyesalan Einstein Setelah Penggunaan Bom Atom

Einstein sangat menyesali kekerasan dan kekacauan yang timbul akibat suratnya tahun 1939. Pada tahun 1946, ia turut mendirikan Komite Darurat Ilmuwan Atom untuk menyebarkan bahaya perang nuklir dan mengusulkan jalan menuju perdamaian dunia. Dalam sebuah artikel majalah Newsweek tahun 1947 berjudul “Einstein, Orang yang Memulai Segalanya,” Einstein menyatakan, “Seandainya saya tahu Jerman tidak akan berhasil mengembangkan bom atom, saya tidak akan melakukan apa pun terkait bom tersebut”.

Menjelang akhir hidupnya, pada tahun 1954, ia bahkan menggambarkan surat kepada Roosevelt sebagai “satu kesalahan besar dalam hidup saya” saat berbicara dengan Linus Pauling, ahli kimia peraih Hadiah Nobel. Penyesalan Einstein dimulai setelah ia mendengar kabar pemboman Hiroshima oleh bom atom Amerika Serikat, yang membuatnya berseru “Celakalah aku”.

Dalam suratnya pada tahun 1952 kepada majalah Kaizō, Einstein menjelaskan bahwa ia sangat menyadari bahaya mengerikan bagi umat manusia jika eksperimen nuklir berhasil. Namun ia merasa tidak ada cara lain untuk mencegah Nazi Jerman memiliki senjata atom terlebih dahulu.

Ia menegaskan penyesalannya atas partisipasinya dalam proyek yang menyebabkan kehancuran besar ini. Menyatakan bahwa “Membunuh di masa perang, bagi saya, tidak ada bedanya dengan pembunuhan biasa”.

Dampak dan Warisan Surat

Pada 16 Juli 1945, prototipe bom atom yang disebut “the gadget” berhasil diledakkan di gurun New Mexico. Presiden AS Harry S. Truman mencatat dalam buku hariannya bahwa mereka telah menemukan bom paling mengerikan dalam sejarah dunia. Meskipun Jerman telah menyerah, Jepang belum, yang memunculkan gagasan bahwa serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki akan mengakhiri perang.

Szilard menulis petisi untuk meminta Jepang menyerah sebelum serangan, namun tidak sampai tepat waktu. Pada 6 Agustus, bom “Little Boy” dijatuhkan di Hiroshima, diikuti oleh “Fat Man” di Nagasaki pada 9 Agustus. Sekitar 200 ribu orang tewas atau terluka akibat ledakan tersebut, dan banyak lainnya meninggal di tahun-tahun berikutnya karena efek radiasi.

Ini adalah satu-satunya saat senjata nuklir digunakan langsung dalam konflik. Sulit untuk memastikan apakah Proyek Manhattan akan ada tanpa surat Einstein. Meskipun laporan MAUD Inggris pada tahun 1941 juga penting dalam mendorong penelitian nuklir Amerika.

Namun, surat Einstein mempercepat proses tersebut, yang berarti bom mungkin tidak akan siap digunakan pada musim panas 1945 tanpa surat itu. Kehadiran bom atom secara radikal mengubah lanskap peperangan dan memicu perlombaan senjata Timur-Barat yang masih membentuk hubungan internasional hingga kini.

Lelang dan Nilai Sejarah

Surat penyesalan Einstein kepada majalah Kaizō saat ini dilelang oleh balai lelang Bonhams, dengan harga awal antara US$100.000 hingga US$150.000. Surat tersebut, yang juga berjudul “On my participation in the atom bomb project”, ditulis sebagai tanggapan atas pertanyaan seorang teman dari Jepang mengenai sikap Einstein terhadap senjata nuklir.

Di sisi lain, salinan surat Einstein kepada Presiden Roosevelt, yang juga ditandatangani oleh Einstein. Telah terjual di Christie’s seharga US$3,9 juta atau sekitar Rp60 miliar pada 15 September 2024. Surat lain yang ditulis Einstein tentang perannya dalam proyek bom atom diperkirakan terjual antara US$100.000 hingga US$150.000, atau sekitar Rp1,5 – Rp2,3 miliar, dengan lelang berakhir pada 24 Juni 2025. Surat-surat ini bukan hanya dokumen sejarah, tetapi juga cerminan perubahan pandangan seorang ilmuwan yang dikenal sebagai pendukung perdamaian.

Kesimpulan

Surat penyesalan Albert Einstein mengenai perannya dalam pengembangan bom atom, yang baru-baru ini terjual seharga Rp2,4 miliar, bukan sekadar artefak sejarah. Melainkan sebuah pengingat abadi akan dampak transformatif dan seringkali menghancurkan dari kemajuan ilmiah. Surat ini menggarisbawahi kompleksitas moral yang dihadapi para ilmuwan dan pentingnya tanggung jawab etis dalam inovasi teknologi.

Melalui penyesalannya, Einstein mengajarkan bahwa tidak ada pencapaian ilmiah yang sebanding dengan perdamaian dan kesejahteraan umat manusia. Sebuah pesan yang tetap relevan di tengah tantangan nuklir global saat ini. Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hanya di KEPPOO INDONESIA.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari lifestyle.okezone.com
  2. Gambar Kedua dari lifestyle.okezone.com

Similar Posts