Wahyudin Moridu Viral Lagi, DPRD Gorontalo Siap Ambil Langkah Tegas!
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo, Wahyudin Moridu, kembali menjadi sorotan setelah video berdurasi 35 detik yang menampilkan pernyataan kontroversialnya viral di media sosial.
Dalam video tersebut, Wahyudin diduga dalam keadaan mabuk dan dengan nada bercanda menyatakan akan “merampok uang negara” saat perjalanan menuju Makassar, Sulawesi Selatan. Pernyataan yang terekam di dalam mobil bersama seorang wanita ini memicu kehebohan dan kecaman masyarakat Gorontalo.
Di bawah ini KEPPOO INDONESIA akan membahas secara lengkap viral video anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu yang menghebohkan publik dengan pernyataannya soal rampok uang negara serta respons dari berbagai pihak terkait.
Reaksi Cepat Badan Kehormatan DPRD Gorontalo
Tindak lanjut segera diambil oleh Badan Kehormatan (BK) DPRD Provinsi Gorontalo setelah video viral tersebut menyebar luas. Ketua BK, Fikram Salilama, mengonfirmasi bahwa Wahyudin memang diduga dalam keadaan mabuk pada saat membuat video itu.
Fikram menyesalkan sikap dan ucapannya yang sangat tidak pantas untuk seorang wakil rakyat yang seharusnya menjadi contoh publik. BK kini tengah mengumpulkan seluruh data dan informasi terkait video ini sebagai dasar penyelidikan dan akan memanggil Wahyudin untuk memberikan klarifikasi resmi.
Fikram menegaskan bahwa meskipun dalam keadaan mabuk sekalipun, perbuatan Wahyudin tetap melanggar kode etik DPRD yang harus dijaga oleh setiap anggotanya. BK berencana menggelar sidang etik guna memutuskan sanksi yang layak diberikan kepada Wahyudin guna menjaga kehormatan lembaga legislatif.
Permintaan Maaf Dari Wahyudin Moridu
Menyadari kegaduhan yang timbul akibat video tersebut, Wahyudin mengunggah permintaan maaf melalui akun media sosial pribadinya, yang didampingi oleh sang istri. Dalam pernyataannya, Wahyudin mengakui bahwa video itu adalah kesalahannya dan bukan bermaksud menyinggung masyarakat Gorontalo atau membuat kegaduhan.
Ia berjanji siap bertanggung jawab atas perbuatannya, termasuk menghadapi proses internal DPRD dan partainya, PDI Perjuangan. Wahyudin menunjukkan kesungguhan dengan bersedia menjalani proses klarifikasi dan siap menerima konsekuensi apapun. Ia berharap maafnya dapat diterima masyarakat dan berjanji akan memperbaiki sikap sebagai wakil rakyat yang harus memiliki integritas tinggi.
Informasi Gembira bagi pecinta bola, Link Aplikasi Nonton Indonesia vs China dan Jepang vs Indonesia GRATIS, Segera download!

Ancaman Sanksi Berat Dari PDI Perjuangan
Kasus Wahyudin Moridu mendapat perhatian serius dari PDI Perjuangan sebagai partai pengusungnya. DPP PDIP bergerak cepat memanggil dan memproses kasus ini setelah video viral menjadi konsumsi publik. Wahyudin kini terancam sanksi berat, bahkan pemecatan dari partai, jika bukti dan hasil pleno partai menyatakan perbuatannya sangat merugikan nama baik PDIP dan citra wakil rakyat.
Partai menegaskan bahwa kader harus menjaga sikap dan etika dalam menjalankan tugas demi menjaga kepercayaan masyarakat. Pelanggaran kode etik seperti ini dianggap mencoreng lembaga legislatif serta merusak nama baik partai yang telah memberikan kepercayaan. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya partai menjaga soliditas dan kredibilitasnya di mata publik.
Baca Juga: DPRD DIY Tanggapi Penangkapan 5 Pemain Judol yang Merugikan Bandar
Harapan Masyarakat Atas Integritas DPRD Gorontalo
Kasus Wahyudin Moridu bukan kali pertama menimbulkan sorotan negatif terhadap anggota DPRD Gorontalo. Sebelumnya, berbagai kontroversi lain seperti dugaan gratifikasi, judi sabung ayam, dan penganiayaan melibatkan legislator di daerah ini. Hal tersebut memperburuk citra DPRD Gorontalo di mata masyarakat yang mulai meragukan integritas wakil rakyat mereka.
Masyarakat menuntut tindakan tegas dari DPRD dan partai politik agar kejadian serupa tidak terulang. Mereka berharap lembaga legislatif daerah dapat menjalankan fungsi pengawasan dan pengambilan keputusan dengan penuh akuntabilitas dan moralitas tinggi. Harapan besar tertuju pada penegakan kode etik yang jelas dan transparan sebagai fondasi kepercayaan publik yang harus terus dirawat.
Langkah-langkah yang diambil oleh Badan Kehormatan dan PDI Perjuangan menjadi penentu masa depan Wahyudin sekaligus menjadi ujian bagi DPRD Gorontalo dalam menjaga marwah dan kredibilitasnya. Dengan mengambil sikap tegas, diharapkan dapat memberikan efek jera dan membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap wakil mereka.
Kesimpulan
Dengan viralnya video dan reaksi cepat dari berbagai pihak, kasus Wahyudin Moridu menjadi pelajaran penting bagi semua anggota DPRD. Integritas, etika, dan tanggung jawab sebagai wakil rakyat harus dijunjung tinggi demi membangun kepercayaan dan menjaga nama baik lembaga legislatif di mata publik.
Kunjungi kami lagi untuk terus mendapatkan kabar viral dan update terkini lainnya di KEPPOO INDONESIA.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.kabarfajar.com
- Gambar Kedua dari regional.kompas.com