Wisatawan Kunjungi Vatikan di Hari Konklaf, Berlomba Jadi Saksi Pemilihan Paus Baru

bagikan

Ribuan wisatawan dari berbagai penjuru dunia kunjungi Vatikan untuk menyaksikan momen langka dan sakral, yaitu konklaf pemilihan Paus baru.

Wisatawan Kunjungi Vatikan di Hari Konklaf, Berlomba Jadi Saksi Pemilihan Paus Baru

Aktivitas ini menjadi magnet besar yang tidak hanya menarik umat Katolik, tetapi juga pengunjung yang penasaran pada tradisi dan sejarah Gereja Katolik Roma. KEPPOO INDONESIA akan membahas lebih dalam lagi mengenai wisatawan yang kunjungi vatikan di hari konklaf untuk saksikan pemilihan Paus baru.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Lonjakan Wisatawan di Vatikan Saat Konklaf

Pada hari konklaf pemilihan Paus baru yang digelar di Vatikan tahun 2025, sekitar 45 ribu turis hadir di Lapangan Santo Petrus. Mereka berkumpul dengan harapan menyaksikan langsung proses ritual pemilihan pemimpin tertinggi umat Katolik tersebut.

Keramaian ini menunjukkan besarnya antusiasme yang terjadi di daerah pusat Gereja Katolik Roma, meskipun proses konklaf sendiri berlangsung tertutup dan rahasia. Peristiwa ini menarik perhatian besar karena merupakan salah satu momen paling penting bagi umat beriman katolik di seluruh dunia.

Informasi Gembira bagi pecinta bola, Ayo nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda, Segera download!

shotsgoal apk  

Protokol Ketat dan Pembatasan Akses

Meskipun jumlah pengunjung membludak, Vatikan menerapkan protokol keamanan yang sangat ketat untuk menjaga kerahasiaan proses konklaf. Akses ke Kapel Sistina, tempat berlangsungnya pemilihan paus, ditutup untuk umum demi menjamin integritas pemungutan suara.

Bahkan, pengacau sinyal khusus digunakan untuk memutus komunikasi di sekitar area ini agar tidak ada bocoran informasi selama konklaf berlangsung. Pengunjung hanya dapat menunggu di area Lapangan Santo Petrus sambil berharap mendapatkan tanda berupa asap putih sebagai pertanda telah terpilihnya paus baru.

Baca Juga: Terungkap! Hakim Medan Minggu Saragih Tersandung Suap, Janji Bantu Kasus dengan Uang, Kini di pecat!

Proses Konklaf dan Simbol Asap

Proses Konklaf dan Simbol Asap

Konklaf merupakan proses pemungutan suara rahasia oleh para kardinal yang memiliki hak pilih. Total 133 kardinal dari sekitar 70 negara berkumpul di Kapel Sistina untuk memilih paus baru. Proses ini berlangsung dalam beberapa putaran suara, biasanya dua sesi pemungutan suara setiap hari.

Jika pemilihan belum mencapai suara mayoritas dua pertiga, surat suara yang telah dibakar akan menghasilkan asap hitam yang mengepul dari cerobong kapel sebagai tanda belum ada keputusan. Sebaliknya, asap putih menandakan suara bulat telah tercapai dan paus baru resmi terpilih.Tradisi penggunaan asap ini sudah berlangsung sejak abad ke-15 dan diadaptasi secara teknis agar warna asap bisa dikenali dengan jelas masyarakat dunia.

Daya Tarik Spiritual dan Sejarah Konklaf

Konklaf bukan hanya ritual pemilihan pemimpin agama, tetapi juga pengalaman spiritual dan sejarah bagi mereka yang menyaksikannya. Turis dan umat Katolik yang hadir bukan saja ingin mengikuti jejak peristiwa penting dalam struktur Gereja Katolik. Tetapi juga merasakan kehadiran sejarah dan warisan yang telah berusia ribuan tahun.

Sebagian orang bahkan datang bertepatan dengan tahun Yubileum, yang menambah berkah sekaligus daya tarik kunjungan ke Vatikan. Selain menanti hasil konklaf, pengunjung dapat menikmati suasana kota Vatikan dan budaya spiritual yang kental di sekitarnya.

Antisipasi dan Harapan pada Paus Baru

Konklaf 2025 ini menjadi yang terbesar dan paling internasional dengan 133 kardinal dari 70 negara berpartisipasi. Jauh lebih banyak dibandingkan konklaf tahun 2013 yang hanya diikuti oleh 115 kardinal. Meski belum ada kandidat yang benar-benar menonjol, nama seperti Kardinal Pietro Parolin dari Italia dan Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina dianggap sebagai calon kuat.

Para kardinal memiliki beragam pandangan dan harapan terkait sosok pemimpin baru, ada yang ingin melanjutkan reformasi Paus Fransiskus yang progresif. Sementara ada pula yang berharap kembali ke tradisi lebih konservatif. Sementara publik dunia menanti hasil di Kapel Sistina, umat Katolik dan pengunjung di Lapangan Santo Petrus tetap sabar menunggu tanda asap yang akan menentukan nasib Gereja Katolik untuk masa depan.

Manfaatkan waktu anda untuk mengeksplorisasi ulasan menarik lainnya mengenai berita viral dan terabru hanya di KEPPOO INDONESIA.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari m.tribunnews.com/
  2. Gambar Kedua dari harian.disway.id

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *