|

Rp15 M Dari Judi Online, Eks Kominfo Biayai Umroh Massal

bagikan

Seorang mantan pegawai Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjadi sorotan setelah terungkap meraup Rp15 miliar dari bisnis judol.

Rp15 M dari Judi Online, Eks Kominfo Biayai Umroh Massal

Uang haram tersebut digunakan untuk membiayai umroh massal bagi 47 orang serta mendanai gaya hidup mewah, termasuk touring dengan motor gede. Kasus ini menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat karena kegiatan keagamaan yang mulia justru dibiayai dari sumber ilegal.

Di bawah ini KEPPOO INDONESIA akan membahas soal eks pegawai Kominfo yang danai umroh massal dari hasil judi online.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Dari PNS ke Bandar Judi Online

Sosok mantan pegawai Kominfo berinisial F ini sebelumnya tidak mencolok. Namun di balik layar, ia menjalankan bisnis haram yang menggiurkan menjadi operator sekaligus pemain judi online. Dalam waktu yang relatif singkat, ia mampu mengumpulkan Rp15 miliar dari aktivitas ilegal tersebut.

F memanfaatkan pengetahuannya soal teknologi dan jaringan internet untuk mengelola situs-situs judi secara tersembunyi. Ia pun menghindari deteksi selama beberapa waktu karena menggunakan sistem pembayaran dan server luar negeri.

Biayai Umrah 47 Orang Dari Uang Haram

Salah satu fakta yang paling mengejutkan dari penyelidikan ini adalah penggunaan uang hasil judi untuk membiayai umrah. Tak tanggung-tanggung, F membiayai 47 orang untuk berangkat ke Tanah Suci, lengkap dengan akomodasi dan fasilitas premium.

Hal ini menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat. Ada yang menilai perbuatan F sebagai bentuk “dermawan yang sesat,” karena niat baiknya dicapai dengan cara yang salah. Banyak juga yang bertanya-tanya apakah ibadah umrah dari uang haram seperti ini bisa diterima secara agama.

Informasi Gembira bagi pecinta bola, Link Aplikasi Nonton Indonesia vs China dan Jepang vs Indonesia GRATIS, Segera download!

shotsgoal apk  

Touring Moge dan Gaya Hidup Mewah

Tak hanya untuk kepentingan orang lain, F juga memanjakan diri dengan gaya hidup mewah. Ia diketahui kerap melakukan touring menggunakan motor gede (moge) kelas premium bersama komunitas hobi otomotif. Beberapa motor yang digunakan bahkan bernilai ratusan juta rupiah.

Selain moge, F juga diketahui memiliki koleksi mobil mewah dan sering menginap di hotel bintang lima. Semua itu dibiayai dari hasil judi online yang ia kelola diam-diam sambil masih berstatus sebagai pegawai negeri sipil.

Terbongkar Lewat Transaksi Mencurigakan

Terbongkar Lewat Transaksi Mencurigakan

Akhir dari kisah F bermula dari laporan transaksi keuangan mencurigakan yang diterima oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Laporan tersebut menunjukkan adanya aliran dana besar yang tidak sesuai dengan profil dan gaji seorang PNS biasa.

PPATK kemudian bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk menyelidiki lebih lanjut. Hasilnya, terbukti bahwa dana tersebut berasal dari berbagai situs judi online yang dikelola oleh F. Barang bukti seperti rekening bank, perangkat server, hingga dokumen perjalanan umrah berhasil diamankan.

Baca Juga: Detik-Detik Pesawat Batik Air Mendarat Miring di Bandara Soetta

Reaksi Publik dan Pemerintah

Kasus ini menjadi viral dan menuai berbagai reaksi dari masyarakat. Banyak yang menyayangkan lemahnya pengawasan terhadap PNS, terutama di kementerian yang seharusnya punya kendali atas dunia digital. Publik juga menuntut agar pelaku dihukum tegas dan dana hasil kejahatannya disita.

Sementara itu, pihak Kominfo menyatakan bahwa F sudah bukan lagi bagian dari institusi mereka saat kasus ini terbongkar. Namun mereka tetap akan melakukan evaluasi internal agar kejadian serupa tidak terulang.

Kesimpulan

Kisah eks pegawai Kominfo yang meraup Rp15 miliar dari judi online menjadi pengingat penting bahwa kejahatan digital semakin kompleks dan sulit dideteksi. Meski F sempat menggunakan uangnya untuk membantu orang lain beribadah, cara yang ia tempuh tetap salah dan bertentangan dengan hukum serta etika.

Peristiwa ini juga menunjukkan bahwa pengawasan internal di lembaga pemerintahan harus diperkuat. Teknologi harus digunakan untuk kebaikan, bukan dimanfaatkan untuk memperkaya diri secara ilegal. Di tengah gempuran dunia digital, integritas dan transparansi adalah kunci.

Simak dan ikuti terus KEPPOO INDONESIA agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya yang terupdate setiap hari.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari kompas.com
  2. Gambar Kedua dari economy.okezone.com

Similar Posts