Yu Hyuk: Perjalanan Dramatis dari Pengemis di Korut ke Bintang K-pop di Korsel!
Yu Hyuk adalah seorang pembelot Korea Utara yang kini bersiap untuk memulai debutnya sebagai idola K-pop di grup 1VERSE.
Kisah hidupnya yang penuh perjuangan dari seorang pengemis di Korea Utara hingga menjadi seorang idola di Korea Selatan mencerminkan kemauan dan harapan yang luar biasa. Artikel KEPPOO INDONESIA ini akan menggali lebih dalam tentang perjalanan mengejutkan Yu Hyuk, tantangan yang dia hadapi, dan impian yang dia usahakan untuk dicapai.
Latar Belakang Yu Hyuk
Yu Hyuk lahir dan dibesarkan dalam situasi yang sangat sulit di Korea Utara. Ketika berusia sembilan tahun, dia mulai mengemis di jalanan untuk bertahan hidup. Dalam kondisi kelaparan yang akut, dia tidak jarang terpaksa mencuri untuk mendapatkan makanan. Suatu ketika, Hyuk mencuri kotak makan siang yang ditinggalkan, tetapi ketika pemiliknya kembali, ia langsung ditangkap dan dipukuli.
Proses pembelotan ke korea selatan pada usia 13 tahun, Yu Hyuk memutuskan untuk membelot ke Korea Selatan. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan kondisi hidup yang tidak layak serta pengaruh ibunya yang sebelumnya membelot ketika Hyuk berusia sepuluh tahun. Proses pembelotan ini melibatkan perjalanan yang panjang dan berisiko, yang mengharuskannya untuk meninggalkan keluarga dan lingkungan yang familiar. Setibanya di Korea Selatan, Hyuk menghadapi tantangan besar dalam beradaptasi dengan hidup barunya.
Ketertarikan terhadap musik di tengah semua kesulitan, musik menjadi satu-satunya pelipur lara bagi Hyuk. Dia mulai menulis lirik dan puisi-puisi pendek yang menceritakan tentang kehidupannya. Musik, yang sebelumnya dia anggap sebagai kemewahan di Korea Utara, kini menjadi bagian penting dalam hidupnya, membantunya untuk mengekspresikan perasaan dan pengalaman yang sulit. Perjalanan Yu Hyuk berubah ketika latar belakangnya yang unik dan bakat di bidang musik menarik perhatian Michelle Cho, CEO label musik Singing Beetle, saat ia tampil di sebuah program televisi pada tahun 2018. Setelah beberapa waktu pelatihan dan penyesuaian, Hyuk akhirnya bergabung dengan grup K-pop yang bernama 1VERSE.
Pengalaman Hidup di Korea Utara.
Hyuk mengawali kehidupannya sebagai pengemis sejak usia sembilan tahun. Kehidupan sehari-hari yang keras mengajarinya arti perjuangan. Saat berusia 13 tahun, ia memutuskan untuk membelot ke Korea Selatan, meninggalkan keluarga dan kenangan pahit di tanah kelahiran. Proses pembelotan itu sendiri bukanlah hal yang mudah; dia harus berkelana dari satu negara ke negara lain, yang memperlambat perjalanannya.
Pengalaman hidup di Korea Utara sangat terkait dengan sistem pemerintahan yang sangat otoriter dan kontrol yang ketat terhadap masyarakatnya. Kehidupan sehari-hari warganya sangat dibatasi oleh banyak peraturan, dan mereka dijaga untuk tidak memiliki akses terhadap informasi dari dunia luar. Kondisi ekonomi yang buruk dan pengawasan ketat juga menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di negara tersebut. Semua ini berkontribusi terhadap persepsi terisolasi yang dialami oleh warga Korea Utara.
Ekonomi Korea Utara juga menjadi tantangan besar bagi warganya. Banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada kekurangan makanan dan sumber daya yang terbatas. Walaupun pemerintah berusaha menyalurkan bantuan dalam bentuk truk-truk berisi persediaan makanan, hal ini tidak selalu cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar. Ketika ada laporan kasus suspek Covid, petugas akan mengkarantina seluruh desa, yang meninggalkan mereka yang ada di dalam dengan sedikit makanan atau tanpa makanan.
Tantangan di Korea Selatan
Korea Selatan, meskipun dikenal sebagai negara maju dengan perkembangan ekonomi yang pesat, menghadapi berbagai tantangan sosial yang kompleks. Beberapa tantangan tersebut mencakup budaya kompetitif yang tinggi, masalah kesehatan mental, dan penurunan angka kelahiran. Selain itu, pendatang baru, termasuk pembelot dari Korea Utara, juga mengalami banyak kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan kehidupan di negara tersebut.
Setibanya di Korea Selatan, Yu Hyuk harus beradaptasi dengan lingkungan yang sepenuhnya berbeda. Dia menghadapi banyak kesulitan dalam beberapa aspek kehidupan, mulai dari budaya, pendidikan, hingga hubungan sosial. Hyuk tidak menyelesaikan sekolah dasar di Korea Utara, sehingga ia merasa kesulitan untuk mengikuti sistem pendidikan Korea Selatan yang sangat kompetitif.
Budaya kompetitif dan tekanan sosial korea selatan dikenal dengan budaya kompetitif yang sangat tinggi, yang terus-menerus membebani warganya. Banyak orang merasa tertekan dan bersalah jika mereka tidak berproduktivitas tinggi, bahkan ketika mereka beristirahat. Tekanan ini terjadi tidak hanya di tingkat pendidikan tetapi juga dalam dunia profesional, menciptakan pengaruh buruk pada kesehatan mental masyarakat secara keseluruhan.
Baca Juga: Kemenangan Persib atas Persija diwarnai Kericuhan!
Perjalanan Menuju K-Pop
Ketertarikan Hyuk pada musik K-pop membawanya ke jalur yang berbeda. Setelah tampil dalam program televisi edukasi pada tahun 2018, latar belakangnya yang unik menarik perhatian Michelle Cho, CEO label musik Singing Beetle. Meskipun merasa skeptis pada awalnya, Hyuk membangun kepercayaannya kepada Cho seiring berjalannya waktu.
Asal usul musik pop di Korea dapat ditelusuri kembali pada tahun 1885 dengan munculnya genre musik changga, yang merupakan musik instrumental modern seperti gitar dan drum yang diadaptasi dari pop barat. Musik changga menjadi salah satu pondasi bagi pengembangan musik pop di Korea. Pada dekade 1930-an, elemen musik pop mulai muncul sebagai respon terhadap masuknya aliran pop Jepang.
Era modern K-Pop dimulai pada tahun 1987, yang bertepatan dengan periode perubahan politik di Korea Selatan yang menyebabkan demokratisasi. Hal ini membawa pengaruh besar pada industri musik, mendorong kebangkitan berbagai genre musik baru. Penampilan kelompok Seo Taiji and Boys pada tahun 1992 sering dianggap sebagai titik awal musik pop modern di Korea. Penampilan mereka menciptakan gelombang baru dalam dunia musik dengan menggabungkan elemen-elemen rap, rock, dan techno.
Kecintaan Terhadap Musik
Di tengah segala kesulitan, musik menjadi pelipur lara bagi Yu Hyuk. Ia mulai menulis puisi dan lirik, yang mencerminkan perjalanan hidupnya. Meskipun tidak memiliki akses ke K-pop selama hidupnya di Korea Utara, kedatangan di Korea Selatan memberikan kesempatan untuk mengenal musik pop Korea, sesuatu yang sebelumnya ia anggap sebagai sebuah kemewahan.
Musik memungkinkan individu untuk mengekspresikan perasaan dan emosi mereka. Dengan musik, seseorang dapat mencurahkan apa yang dirasakannya baik dalam keadaan sedih maupun gembira. Melalui melodi dan lirik, banyak orang menemukan cara untuk mengungkapkan perasaan yang sulit dinyatakan dengan kata-kata.
Berinteraksi dengan musik dapat meningkatkan kemampuan kognitif, termasuk pemecahan masalah dan kreativitas. Pembelajaran musik juga dihubungkan dengan peningkatan kemampuan bahasa, memori, dan keterampilan sosial. Hal ini menunjukkan bahwa kecintaan terhadap musik bukan hanya memberi dampak emosional, tetapi juga mendukung perkembangan intelektual seseorang.
Harapan & Impian
Hyuk menginginkan agar kisahnya bisa menginspirasi para pembelot muda lainnya. Di dalam wawancara, dia menyatakan harapannya agar kesuksesannya bisa memotivasi orang lain untuk mengikuti impian mereka, meskipun terdapat jurang pemisah antara mereka dan dunia K-pop yang seolah tak terjangkau. Dia ingin menunjukkan bahwa ada jalan yang bisa dilalui oleh orang-orang seperti mereka, meskipun bukan tanpa tantangan.
Meskipun Yu Hyuk kini berada di jalur yang menjanjikan, dia tetap menghadapi banyak tantangan. Kebijakan ketat yang diterapkan oleh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, terhadap budaya pop luar negeri menjadikan setiap langkahnya berisiko. Ia merasa bertanggung jawab untuk merepresentasikan komunitas pembelot Korea Utara dengan baik. Meskipun dia tidak ingin dikenal sebagai pengkritik pemerintah Korea Utara.
Kesimpulan
Kisah Yu Hyuk adalah contoh nyata dari ketahanan dan harapan. Dari seorang pengemis yang berjuang untuk bertahan hidup di Korea Utara, ia kini bersiap untuk memulai debut sebagai idola K-pop di Korea Selatan. Mimpinya menjadi kenyataan berkat kerja keras dan dedikasinya pada musik. Melalui perjalanan inspiratif ini, ia tidak hanya mengubah hidupnya tetapi juga memberi harapan bagi banyak orang yang berada dalam situasi serupa.
Melihat keberanian dan semangatnya, kisah Yu Hyuk merupakan pengingat bahwa dengan tekad dan kemauan, tidak ada impian yang terlalu besar untuk dicapai, terlepas dari rintangan yang ada di depan kita. Masyarakat mungkin akan melihatnya sebagai sebuah fenomena, tetapi bagi Hyuk, ini adalah perjalanan kehidupan yang penuh makna. Ketahui lebih banyak tentang berita terkini hanya dengan klik link berikut ini viralfirstnews.com.