Love Scamming! Guru Les Perdaya Mahasiswi Jogja Demi Uang
Seorang guru les di Jogja menipu mahasiswi dengan modus love scamming, bermodal rayuan cinta palsu dan ancaman bunuh diri.
Pelaku merayu korban hingga percaya, lalu memanfaatkan hubungan emosional untuk meminta uang berkali-kali. Bahkan, ia mengancam akan bunuh diri jika tidak diberi bantuan. Kejadian ini menjadi peringatan penting akan bahaya manipulasi dalam hubungan, terutama ketika cinta dijadikan alat untuk meraup keuntungan pribadi.
Di bawah ini KEPPOO INDONESIA akan membahas tentang kasus guru les di Jogja yang menipu mahasiswi lewat modus cinta palsu dan ancaman bunuh diri demi uang.
Awalnya Hanya Guru Les Biasa
Kasus ini berawal dari pertemuan antara korban, sebut saja Rani (21), seorang mahasiswi di Yogyakarta, dan pelaku, pria berinisial A (28), yang bekerja sebagai guru les privat. Awalnya, hubungan mereka sebatas murid dan guru. A dikenal sebagai sosok yang ramah, sabar, dan mudah akrab dengan orang lain.
Namun seiring waktu, A mulai menunjukkan perhatian lebih. Ia kerap mengirim pesan di luar jam les, memberikan pujian, dan bertanya soal kehidupan pribadi Rani. Tanpa disadari, benih-benih kepercayaan mulai tumbuh, dan hubungan mereka menjadi lebih dekat secara emosional.
Modus Rayuan dan Cinta Palsu
Setelah merasa cukup dekat, A mulai menggencarkan pendekatannya. Ia mengaku jatuh cinta dan ingin menjalin hubungan serius. Rani yang saat itu sedang menghadapi tekanan kuliah dan jauh dari keluarga, merasa nyaman dan mulai percaya.
Tak butuh waktu lama, A mulai memanfaatkan hubungan tersebut. Ia mulai meminjam uang dengan alasan pribadi yang menyentuh, seperti biaya orang tua sakit, terlilit utang, atau gaji belum cair. Awalnya nominalnya kecil, namun makin lama makin besar.
Total uang yang diberikan Rani mencapai puluhan juta rupiah dalam waktu beberapa bulan. Setiap kali Rani mulai ragu, A akan kembali merayu, meminta pengertian, bahkan mengancam akan menyakiti diri sendiri jika tidak dibantu.
Informasi Gembira bagi pecinta bola, Link Aplikasi Nonton Indonesia vs China dan Jepang vs Indonesia GRATIS, Segera download!

Ancaman Bunuh Diri Sebagai Senjata Emosional
Modus love scamming yang dilakukan A tidak berhenti pada rayuan semata. Ia mulai bermain dengan emosi korban. Saat Rani menolak memberikan uang lebih, A mengirim pesan-pesan bernada putus asa, bahkan mengancam akan bunuh diri.
“Kalau kamu nggak bantu aku, lebih baik aku mati saja,” tulis A dalam salah satu pesannya.
Ancaman semacam ini membuat Rani tertekan secara psikologis. Ia merasa bertanggung jawab atas keselamatan A, dan terus memberikan bantuan keuangan meski dirinya sendiri kesulitan. Tindakan manipulatif ini merupakan ciri khas love scammer yang memanfaatkan empati dan rasa kasihan korbannya.
Baca Juga: Gara-Gara Termos Berkarat, Pria Ini Meninggal Dunia Secara Tragis!
Terbongkar Lewat Teman Dekat
Kasus ini akhirnya terbongkar ketika teman dekat Rani mulai curiga dengan perubahan sikapnya. Ia tampak murung, sering mengeluh soal keuangan, dan jarang bersosialisasi. Setelah didesak, Rani akhirnya menceritakan semua yang terjadi.
Temannya pun mendorong Rani untuk mencari bantuan. Mereka bersama-sama mengumpulkan bukti percakapan, transaksi, dan ancaman dari A, lalu melaporkannya ke pihak berwajib.
Polisi pun bergerak cepat. Setelah dilakukan penyelidikan, A terbukti melakukan penipuan dengan modus love scamming. Ia kini diamankan untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.
Pelajaran Berharga Dari Kasus Ini
Kasus ini menjadi peringatan penting, terutama bagi anak muda yang mudah percaya dan terbuka secara emosional. Love scamming bukan hanya terjadi di dunia maya, tapi juga bisa dimulai dari hubungan nyata dan orang terdekat.
Pelaku love scam biasanya pandai membangun citra baik dan memainkan perasaan korban. Mereka memanfaatkan rasa kasihan, cinta, dan empati untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Modus ancaman bunuh diri juga bukan hal baru ini adalah bentuk manipulasi psikologis yang sangat berbahaya.
Kesimpulan
Kisah Rani adalah contoh nyata bahwa tidak semua hubungan yang tampak manis di awal berakhir bahagia. Penting untuk menjaga kewaspadaan dalam hubungan apa pun, terlebih saat mulai ada permintaan uang atau ancaman emosional.
Cinta sejati tidak memanfaatkan, apalagi memaksa. Jika seseorang mengaku cinta tapi justru membebani, meminta uang, dan mengancam, maka itu bukan cinta itu manipulasi. Jangan ragu untuk bicara dengan orang terdekat atau mencari bantuan profesional saat mulai merasa tidak nyaman dalam suatu hubungan.
Waspadalah terhadap modus love scamming. Jangan sampai perasaan tulus berubah jadi luka dan kerugian yang mendalam.
Simak dan ikuti terus KEPPOO INDONESIA agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya yang terupdate setiap hari.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari detikcom
- Gambar Kedua dari telisik.id